Selama masa kehamilan hingga melahirkan, tubuh seorang wanita mengalami banyak sekali perubahan. Bukan hanya perubahan hormon, kondisi rahim juga mengalami perubahan yang sangat signifikan selama periode kehamilan.
Tahukah, Moms? Selama kehamilan, rahim Anda bisa membesar dan meluas mulai dari seukuran kepalan tangan hingga mencapai ukuran 38 sentimeter. Proses pembesaran rahim selama masa kehamilan ini berlangsung secara bertahap. Jadi proses pemulihannya pun akan berlangsung bertahap.
Apa pun jenis proses persalinan yang dilalui, normal atau caesar, rahim Anda membutuhkan waktu untuk bisa kembali ke bentuk awalnya sebelum hamil. Berikut adalah kondisi rahim Anda setelah melalui proses persalinan, Moms.
1. Kondisi rahim tak lama setelah melahirkan
Proses pemulihan rahim dimulai tepat setelah bayi dilahirkan. Setelah proses persalinan, Anda dapat kehilangan sekitar 6 kilogram berat badan seiring dengan menyusutnya ukuran rahim. Pasalnya, selama proses persalinan, Anda akan kehilangan berat bayi, cairan ketuban, plasenta, dan sejumlah darah maupun cairan tubuh lainnya.
Sekitar 1 atau 2 hari sesudah melahirkan, ukuran rahim mulai tampak seperti saat Anda masih hamil 18 minggu atau sekitar 4-5 bulan. Seiring dengan berjalannya waktu, rahim yang sebelumnya melebar untuk memberikan ruang pada janin saat berada di dalam kandungan akan semakin menyusut.
2. Kondisi rahim setelah 1-2 minggu pascamelahirkan
Dalam kurun waktu sekitar 40 hari setelah melahirkan, Moms akan mengalami masa nifas. Periode perdarahan ini berfungsi mengeluarkan darah dan jaringan berlebih dari rahim yang sebelumnya dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin. Darah dan jaringan tersebut tidak lagi dibutuhkan, lalu secara alami akan dikeluarkan dari tubuh Anda melalui proses nifas.
Pada minggu pertama setelah melahirkan, darah nifas akan terlihat berwarna merah gelap. Lalu secara bertahap, darah akan mengalami perubahan warna menjadi putih pucat. Selama beberapa pekan pertama pascamelahirkan, Moms mungkin juga akan lebih sering buang air kecil guna mengeluarkan cairan berlebih dari rahim yang sebelumnya dibutuhkan janin.
Singkatnya, pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan, tubuh mulai membersihkan rahim secara alami. Nah, Anda mungkin juga akan mengalami sedikit kontraksi, terutama ketika menyusui Si Kecil. Kontraksi ini adalah pertanda bahwa kondisi rahim setelah melahirkan, terutama pada otot-otot rahim, mulai menyusut untuk kembali ke bentuk semula.
3. Kondisi rahim setelah 1-2 bulan pascamelahirkan
Pada umumnya, ibu akan kehilangan berat badan sekitar 10 kilogram setelah melahirkan. Akan tetapi kondisi ini juga sangat bergantung kepada kebiasaan makan dan rutinitas Anda. Jika Moms rajin menyusui, maka akan lebih banyak kalori yang terbakar sehingga bisa membantu mengurangi berat badan sekaligus membuat proses penyusutan rahim terjadi lebih cepat.
Pada umumnya, rahim bisa kembali ke bentuk awalnya setelah satu bulan pascamelahirkan. Perut Anda pun akan tampak lebih datar dan kecil, seperti sebelum hamil. Pada masa ini, perdarahan nifas telah berhenti dan Anda sudah mulai bisa kembali berhubungan seks.
Bagi Moms yang melahirkan melalui operasi caesar, ada kemungkinan kondisi rahim Anda akan menjadi lebih panjang, lebih lebar, dan lebih besar, jika dibandingkan dengan ibu yang melalui persalinan normal. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan Archives of Gynecology and Obstetrics. Meski begitu, rahim ibu yang melalui operasi caesar biasanya akan kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan. Pada sebagian besar Moms, bekas jahitan operasi caesar juga sudah tak terasa nyeri lagi.
4. Kondisi rahim setelah 9-12 bulan pascamelahirkan
Biasanya, rahim akan kembali normal setelah 9 hingga 12 bulah usai Anda melahirkan. Meski ukuran rahim sudah kembali seperti semula, elastisitas kulit perut Anda mungkin tidak seperti sebelumnya. Selain itu, sebagian ibu juga kesulitan untuk mengembalikan berat badan seperti sebelum masa kehamilan. Namun dengan pola makan yang baik, hal tersebut tentunya bisa diatasi. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)