Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Ingin Mencegah Terjadinya Kehamilan? Lakukan 9 Cara Ini!

Ingin Mencegah Terjadinya Kehamilan? Lakukan 9 Cara Ini!

Beberapa pasangan ingin memiliki anak dengan perencanaan yang tepat, dan beberapa pasangan lainnya mungkin sudah tidak ingin menambah momongan lagi. Ini bisa menjadi alasan untuk tidak atau belum menginginkan terjadinya kehamilan.

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kehamilan adalah dengan menunda berhubungan seks. Namun, bagi Anda yang masih aktif berhubungan seks tapi tidak atau belum menginginkan terjadinya kehamilan, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan. Berikut ini beberapa caranya.

1. Hindari berhubungan seks di masa ovulasi

Untuk mencegah kehamilan secara alami, Anda bisa menghindari masa ovulasi (subur). Ini karena berhubungan seks di masa subur dapat meningkatkan peluang kehamilan. Menurut American Pregnancy Association, cara terbaik menghitung masa subur wanita adalah dengan menghitungnya sendiri atau dengan menggunakan bantuan kalkulator masa subur.

2. Ejakulasi di luar

Cara alami untuk mencegah kehamilan berikutnya adalah dengan melakukan ejakulasi di luar buat pria. Ini dilakukan dengan cara tidak mengeluarkan sperma di dalam vagina saat penetrasi berlangsung. Cara ini bisa mencegah dan menurunkan peluang terjadinya kehamilan.

3. Memakai kondom

Memakai pengaman seperti kondom sebelum berhubungan seks bisa menjadi cara alami lain untuk mencegah kehamilan. Kondom merupakan alat kontrasepsi paling praktis dan mudah digunakan. Meskipun begitu, Anda tetap harus menggunakan kondom dengan benar untuk memperkecil peluang terjadinya kehamilan. Agar makin efektif, Anda bisa sama-sama menggunakan kondom sebelum berhubungan seks, karena kini sudah ada kondom untuk pria dan untuk wanita.

Baca juga: 10 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Memakai Kondom

4. Menggunakan IUD

Menggunakan IUD merupakan cara lainnya untuk mencegah kehamilan. Mengutip laman National Health Service, IUD adalah alat kontrasepsi kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik dan tembaga, yang dimasukkan ke dalam rahim. Cara kerja IUD adalah dengan "mengusir" sperma dan meningkatkan lendir serviks, sehingga mampu mencegah proses pembuahan di rahim.

IUD tembaga dinilai cukup efektif untuk mencegah kehamilan sekitar 10-12 tahun. Meskipun begitu, cara ini sebaiknya hanya dilakukan oleh wanita yang sudah pernah melahirkan. Hal ini karena IUD bisa menyebabkan pelebaran rahim yang menimbulkan rasa sakit saat hamil pada wanita yang belum memiliki anak. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit infeksi radang panggul tidak disarankan menggunakan IUD karena dapat meningkatkan risiko kambuhnya penyakit tersebut.

5. Menggunakan birth control patch

Menurut National Health Service, menggunakan birth control patch dinilai efektif untuk mencegah kehamilan, bahkan hingga 99 persen efektif bila digunakan dengan benar.

Mengutip Mayo Clinic, birth control patch adalah jenis kontrasepsi yang bekerja dengan cara melepaskan hormon ke dalam aliran darah Anda yang mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi) dan mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sel sperma mencapai sel telur.

Anda dapat menempelkan birth control patch di punggung, pantat, perut, atau lengan atas. Sekali seminggu selama 3 minggu, Anda tempelkan birth control patch, lalu melepasnya selama 1 minggu untuk memungkinkan terjadinya periode menstruasi.

6. Menggunakan NuvaRing

Mengutip Medical News Today, NuvaRing, atau disebut juga sebagai cincin kontrasepsi, dikenal efektif hingga 99 persen bila digunakan dengan benar. NuvaRing ditempatkan di vagina selama 3 minggu, dan dilepas selama 7 hari untuk memungkinkan periode menstruasi sebelum memasukkan cincin baru. Cincin kontrasepsi bekerja dengan cara melepaskan hormon ke dalam tubuh untuk mencegah terjadinya kehamilan.

7. Menggunakan suntik KB

Suntik KB adalah salah satu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan cara menyuntikkan hormon progestin di bawah kulit lengan atas atau pantat setiap 12 minggu. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan menebalkan dan mengentalkan lendir serviks untuk menghalangi pergerakan sel sperma, sehingga tidak terjadi proses pembuahan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bila digunakan dengan benar dan dengan asumsi bahwa Anda mendapatkan suntikan tepat waktu, alat ini bisa mencapai 90 persen efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan.

8. Menggunakan KB implan

KB implan adalah alat kontrasepsi seukuran batang korek api yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan melepaskan hormon progestin yang bisa mengubah lapisan rahim dan lendir serviks, sehingga menyulitkan sel sperma mencapai sel telur. Alat kontrasepsi ini mampu mencegah terjadinya kehamilan sekitar 3-4 tahun.

9. Mengonsumsi pil kontrasepsi

Mengonsumsi pil kontrasepsi merupakan cara yang paling umum untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pil kontrasepsi harus diminum rutin untuk menjaga agar indung telur tidak melepaskan sel-sel telur. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan menebalkan dinding dan mengubah lendir serviks sehingga membuat sel sperma kesulitan untuk mencapai sel telur. Menurut National Health Service, penggunaan tipikal pil kontrasepsi efektif untuk mencegah kehamilan hingga 95 persen. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Jcomp/Freepik)