Warna, siklus, dan beratnya haid setiap wanita mungkin berbeda-beda, namun ketika darah haid yang keluar berwarna hitam dan menggumpal, semua wanita tentu mengalami ketakutan yang sama. Pasalnya, warna darah hitam memang tidak umum dijumpai dan tampak mengerikan.
Sebenarnya, apa sih penyebab warna darah haid yang hitam dan menggumpal? Cari tahu info lengkapnya berikut ini ya, Moms.
1. Penyakit menular seksual
Ada banyak jenis penyakit infeksi menular seksual, seperti klamidia, herpes genitalia, trikomoniasis, kandidosis, gonorea, dan vaginosis bakterial. Penyakit-penyakit ini bisa menimbulkan berbagai tanda dan gejala, termasuk keluarnya darah berwarna hitam atau merah pekat saat Anda mengalami menstruasi.
2. Darah lama
Darah berwarna gelap ini bisa jadi berwarna merah tua, kecokelatan, atau kehitaman. Menurut Verywell Health, darah gelap ini bisa jadi adalah karena darah tersebut sudah tinggal agak lama di dalam rahim, sehingga warnanya menjadi gelap ketika keluar.
Di hari terakhir haid, aliran darah yang keluar biasanya sudah tidak deras. Maka butuh waktu lebih lama untuk mengeluarkan darah dari tubuh. Semakin lama darah ada di dalam tubuh, maka semakin besar kemungkinannya berubah menjadi hitam karena teroksidasi. Untuk penyebab ini, Moms tidak perlu khawatir karena ini sangat normal dan bukan pertanda adanya masalah.
3. Lochia
Bisa jadi ini bukan darah haid, melainkan lochia atau darah yang keluar usai melahirkan. Umumnya lochia keluar di 4-6 minggu pertama setelah melahirkan, awalnya mungkin cukup banyak dan bisa menggumpal, namun setelahnya bisa berubah warna menjadi agak merah muda atau kecokelatan. Ini lebih sering terjadi pada persalinan normal, sedangkan persalinan caesar hanya mengeluarkan lochia di 24 jam pertama setelah melahirkan.
4. Keguguran
Ini mungkin alasan yang paling menakutkan! Umumnya darah yang keluar karena keguguran (lebih sering terjadi di awal hingga usia kehamilan 20 minggu) berwarna merah gelap, namun sekilas mirip dengan hitam. Darah yang keluar juga mungkin hanya berupa titik darah, bukan darah yang mengalir deras.
5. Endometriosis
Ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan di dinding rahim justru tumbuh di luar rahim. Kondisi ini juga bisa terjadi di indung telur, usus, saluran telur, vagina, atau bahkan di ujung usus yang terhubung ke anus.
Normalnya, endometrium akan menebal sebelum haid dan akan luruh sebagai darah haid jika tidak terjadi pembuahan. Pada kasus endometriosis, jaringan tak normal di endometrium ikut menebal, namun tidak bisa luruh keluar dari tubuh.
Melansir Healthline, endometriosis dapat menyebabkan keluarnya cairan atau darah hitam jika sel endometrium menyumbat rongga vagina. Darah hitam ini juga bisa keluar dari sel endometrium yang terperangkap di dalam namun masih mengeluarkan darah yang kemudian teroksidasi menjadi hitam.
6. Kanker serviks
Dalam kasus yang jarang terjadi, warna darah haid hitam bisa jadi tanda kanker serviks, terutama jika disertai perdarahan tak normal setelah bercinta atau di tengah waktu haid. Sebenarnya kanker serviks stadium awal tidak selalu menunjukkan tanda dan gejala, namun di stadium lanjut bisa disertai dengan sejumlah tanda, seperti mudah lelah, nyeri saat bercinta, haid lama dan deras, turun berat badan, nyeri panggul, kaki bengkak, serta sulit berkemih dan BAB.
7. Benda tertinggal
Walau jarang terjadi, namun tertinggalnya benda-benda di dalam vagina bisa jadi penyebab keluarnya darah berwarna hitam lho, Moms. Benda yang mungkin tertinggal bisa jadi bagian kondom, diafragma, sex toys, atau bahkan cincin.
Jika ini terjadi, gejala yang muncul bisa jadi keluar cairan vagina dengan bau menyengat, gatal di sekitar vagina, ruam, bengkak, demam, sulit berkemih, dan nyeri panggul atau area perut. Ketika gejala di atas disertai darah haid hitam, maka tak ada salahnya mencurigai adanya benda tertinggal di dalam vagina. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- haid
- menstruasi
- darah
- kesehatan