Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Panik Dulu! Ini 7 Kemungkinan Penyebab BAB Berdarah

Jangan Panik Dulu! Ini 7 Kemungkinan Penyebab BAB Berdarah
Jangan Panik Dulu, Ini 7 Kemungkinan Penyebab BAB Berdarah! (Foto:Dok. gpointstudi/Freepik)

Mengetahui adanya darah saat buang air besar (BAB) tentu bisa membuat Anda cemas. BAB berdarah adalah suatu kondisi adanya darah yang keluar melalui anus, baik bersama feses atau tidak. Ini bisa dikaitkan dengan beberapa kondisi medis tertentu, yakni adanya masalah pada saluran pencernaan Anda. Lantas, apa saja kemungkinan penyebab BAB berdarah? Cari tahu jawabannya di bawah ini!

1. Wasir

Dalam banyak kasus, BAB berdarah bisa disebabkan oleh wasir atau ambeien. Wasir terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan pada saluran cerna bawah akibat sembelit.

Sembelit bisa menyebabkan feses mengeras, sehingga Anda perlu mengejan terlalu keras dalam waktu yang lama untuk mengeluarkannya. Ini mengakibatkan pembuluh vena yang berada di sekitar anus mengalami tekanan hingga akhirnya terjadi pembengkakan dan peradangan.

Wasir adalah kondisi medis yang tidak berbahaya dan dapat sembuh setelah mengonsumsi obat wasir sesuai dengan anjuran dokter.

2. Fisura anus

Fisura anus adalah kondisi di mana anus mengalami luka atau robekan akibat sembelit atau diare. Luka atau robekan pada anus inilah yang kemudian menyebabkan BAB berdarah. Menurut Medlineplus, umumnya fisura anus sering dialami oleh bayi atau remaja, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa mengalami hal ini.

Anda tidak perlu khawatir, karena fisura anus biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Meningkatkan asupan makanan berserat untuk membantu memperlancar buang air besar juga bisa membantu mengobati fisura anus.

Namun, jika BAB berdarah parah disertai dengan nyeri anus, rasa gatal dan terbakar, serta keluarnya cairan berbau busuk dari anus, Anda harus segera kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

3. Polip usus

Polip usus, atau disebut juga dengan polip adenomatosa, adalah benjolan kecil yang tumbuh pada bagian dalam usus besar (kolon). Inilah yang kemudian menyebabkan BAB berdarah. Pada umumnya, orang yang menderita polip usus tidak mengalami gejala apa pun, sehingga banyak orang yang tidak menyadari kondisi ini. Namun beberapa orang dapat merasakan gejalanya, seperti BAB lebih sering, feses bercampur darah, dan nyeri pada perut.

Sebuah studi pada tahun 2011 menyebutkan bahwa, orang berusia 50 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami polip usus. Terlebih jika Anda memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami polip usus, menderita diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol, kurang olahraga, mengalami obesitas, sering merokok, dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Kebanyakan polip usus tidak berbahaya, namun dalam banyak kasus ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar. Oleh sebab itu, jika Anda melihat adanya gejala yang disebutkan sebelumnya, segera kunjungi dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

4. Radang usus

BAB berdarah juga bisa disebabkan adanya radang usus atau dikenal juga sebagai Inflammatory Bowel Disease (IBD). Kondisi ini ditandai dengan adanya peradangan, seperti luka atau iritasi, pada saluran pencernaan.

Gejala radang usus bisa bervariasi, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya, seperti nyeri pada perut, diare, berat badan turun, dan BAB berdarah. Penyakit ini bisa dialami oleh semua usia, namun lebih sering dialami oleh remaja hingga dewasa, yakni usia 15–30 tahun.

Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi peradangan. Pengobatan juga perlu dibarengi dengan perubahan gaya hidup, seperti menghentikan kebiasaan merokok, rutin berolahraga, mengelola stres, serta menghindari konsumsi makanan dan minuman tertentu, termasuk kafein dan makanan pedas. Jika setelah melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan gejala radang usus tidak bisa diatasi, tindakan operasi mungkin saja diperlukan.

5. Penyakit divertikular

Penyakit divertikular merupakan faktor lain yang bisa menyebabkan BAB berdarah. Menurut artikel pada tahun 2010 yang dipublikasikan dalam World Journal of Gastrointest Pharmacology and Therapeutics, dijelaskan bahwa penyakit divertikular terjadi ketika kantong-kantong kecil terbentuk di dalam lapisan usus. Selain feses berdarah, penyakit divertikular biasanya juga ditandai dengan demam, mual, muntah, dan sakit perut.

6. Angiodisplasia

Pada orang lanjut usia, BAB berdarah juga bisa disebabkan oleh angiodisplasia, yakni kondisi yang terjadi akibat penuaan dan kerusakan dinding pembuluh darah di sekitar usus yang membengkak. Bila tidak segera ditangani dengan tepat, angiodisplasia bisa memicu kekurangan darah, yang bisa berakibat fatal. Kondisi ini memerlukan diagnosis dari dokter agar bisa diberikan tindakan yang tepat untuk mengobati angiodisplasia.

7. Melena

BAB berdarah bisa disebabkan karena melena, yakni kondisi perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan bagian atas, yaitu kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari. Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh tukak atau luka pada lambung. Penyebab lain yang juga banyak ditemui yaitu pecahnya varises esofagus, gastritis, atau kanker lambung.

Melena menyebabkan feses berwarna merah gelap atau cenderung hitam sebagai akibat dari perdarahan saluran pencernaan bagian atas. Beberapa gejala lainnya adalah kelelahan, muntah darah, nyeri perut, jumlah urine berkurang, sesak nafas, dan keringat dingin. Setelah mengetahui feses berwarna merah gelap cenderung hitam, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. gpointstudio/Freepik)