Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Mual Setelah Bercinta? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Mual Setelah Bercinta? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Merasa puas, nyaman, dan rileks adalah beberapa hal yang umum dirasakan maupun diharapkan setelah berhubungan seks. Ya, lonjakan hormon membuat kepuasan fisik dan mental menjadi sebuah hal yang indah dan menyenangkan. Namun, alih-alih merasa nyaman, ada kalanya Moms malah mengalami mual. Dan wajar saja jika Anda mengkhawatirkan hal tersebut.

Sebenarnya, mual setelah berhubungan seks bisa dialami siapa saja dan ada banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan Anda merasa mual setelah berhubungan intim, Moms.

1. Dehidrasi

Mual adalah salah satu gejala utama dehidrasi. Hal ini berkaitan dengan tekanan darah yang menurun akibat kurangnya air di dalam tubuh. Seseorang bisa mengalami dehidrasi jika tak minum cukup cairan sebelum atau saat berhubungan intim.

2. Pelvic inflammatory disorder (PID)

PID adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi perempuan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang juga menyebabkan penyakit gonore maupun klamidia. Jika Moms punya penyakit ini, maka Anda bisa merasa mual setelah berhubungan intim.

3. Urinary tract infection (UTI)

UTI merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur di saluran kemih. Jika UTI terjadi pada saluran kemih bagian atas, maka Moms bisa merasa mual, muntah, demam, dan nyeri pada punggung bagian bawah sebagai gejalanya. Gejala ini juga bisa Anda alami setelah selesai berhubungan intim.

4. Vertigo

Vertigo bisa menyebabkan seseorang merasa mual, pusing, dan muntah. Jika Moms mengalami vertigo saat atau setelah berhubungan intim, maka hal ini bisa menjadi penyebab mual setelah berhubungan seks.

Baca juga: Rasa Nyeri saat Berhubungan Intim, Waspada Dispareunia!

5. Vasovagal syncope

Mual setelah berhubungan seks dapat disebabkan oleh vasovagal syncope. Kondisi ini sendiri terjadi saat penetrasi terlalu dalam, bahkan mencapai ujung mulut rahim (serviks). Serviks memiliki banyak ujung saraf yang bisa memicu respons vasovagal, yang berupa detak jantung dan tekanan darah yang menurun, sehingga bisa memicu mual maupun lemas. Meskipun begitu, hal ini tidaklah berbahaya.

6. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan rahim tumbuh di luar rahim. Beberapa efek kondisi ini, yakni kram, perdarahan, dan rasa sakit saat berhubungan intim. Pada beberapa kasus, endometriosis juga bisa menyebabkan mual usai berhubungan seks.

7. Reaksi alergi

Meskipun langka, mual setelah berhubungan intim bisa disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air mani pasangan. Pada tahun 2017, tercatat seorang perempuan yang memiliki alergi berat terhadap kacang-kacangan Brazil mengalami reaksi alergi terhadap air mani pasangannya. Selain mual, tanda reaksi alergi lainnya adalah rasa lemas, kulit gatal, susah bernapas, dan pembengkakan organ reproduksi.

8. Post orgasmic illness syndrome (POIS)

POIS adalah kondisi medis yang biasanya dialami pria, tapi juga bisa dialami perempuan. Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami berbagai gejala tertentu setelah ejakulasi atau orgasme. Gejala yang bisa dialami adalah penglihatan yang buram, lelah berlebihan, demam, perubahan suasana hati, nyeri otot, susah konsentrasi, mual, dan flu.

9. Kekhawatiran atau masalah saraf

Terkadang mual setelah seks tidak disebabkan oleh masalah fisik, tapi oleh mental atau saraf. Perasaan khawatir, cemas, maupun gugup bisa berujung pada mual atau sakit perut setelah seks. Sexual aversion disorder merupakan sebutan untuk gangguan kesehatan mental di mana seseorang merasa cemas atau ketakutan berlebih terhadap hubungan seks. Konsultasi dengan tenaga profesional sangatlah penting. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)