Melakukan cek kehamilan menggunakan test pack menjadi cara awal untuk mengetahui apakah seorang wanita sedang hamil atau tidak. Bagi Anda yang sedang menantikan kehamilan, telat haid menjadi tanda yang mungkin Anda tunggu-tunggu. Namun sayangnya, saat di cek menggunakan test pack, hasil menunjukkan garis satu alias negatif. Mengapa bisa begitu? Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda telat haid tapi hasil tes negatif.
1. Kadar hormon yang rendah
Jangan berkecil hati terlebih dahulu jika Anda telat haid, tetapi test pack memperlihatkan hasil negatif. Test pack akan menunjukkan hasil positif ketika mendeteksi adanya kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam jumlah tertentu di dalam urine. Dengan kata lain, kemungkinan test pack menunjukkan hasil negatif karena kadar hormon hCG di dalam urine masih terlalu rendah.
Sebuah studi menemukan bahwa alat tes kehamilan di rumah hanya perlu mendeteksi kadar hCG di atas 25 mili-internasional unit per mililiter (mIU/mL) untuk mencapai tingkat akurasi 99 persen. Studi lainnya menghitung bahwa untuk mencapai tingkat akurasi 95 persen, alat tes kehamilan perlu mendeteksi kadar hormon hCG minimal 12,4 mIU/mL.
Oleh karena itu, jika Anda terlambat haid tetapi alat tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, tunggu beberapa hari, kemudian lakukan tes ulang atau kunjungi dokter untuk hasil yang lebih akurat.
2. Faktor gaya hidup
Beberapa faktor gaya hidup bisa mengganggu siklus menstruasi Anda. Stres, misalnya, dapat menjadi salah satu penyebab Anda telat haid. Ini karena stres berkepanjangan bisa memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon reproduksi, yang menyebabkan ovulasi dan menstruasi terganggu.
Selain itu, olahraga yang berlebihan, pola makan yang tidak sehat dan teratur, atau terlalu lelah juga bisa membuat siklus menstruasi Anda terganggu.
3. Menyusui
Menyusui juga bisa menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi Anda. Selama masa menyusui, tubuh memproduksi hormon prolaktin yang bisa membuat siklus menstruasi terganggu atau bahkan tidak mengalami menstruasi.
Pada wanita yang tidak menyusui, Anda juga bisa memiliki kadar hormon prolaktin yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini, dokter mungkin akan memberikan sejumlah obat yang bisa mengurangi kadar hormon prolaktin, sehingga bisa menormalkan kembali siklus menstruasi Anda.
4. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Orang dengan polycystic ovary syndrome (PCOS) memiliki ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan siklus yang sangat tidak teratur. Ini yang membuat Anda mengalami terlambat haid. Tanda-tanda PCOS meliputi haid tidak teratur atau tidak haid, perdarahan yang sangat ringan atau sangat berat selama periode menstruasi, kondisi kulit berjerawat dan adanya dark patches, sleep apnea, serta sulit hamil.
5. Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengontrol metabolisme tubuh. Hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif adalah suatu kondisi di mana tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan tubuh.
Sementara itu, hipertiroidisme atau tiroid terlalu aktif adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan kadar hormon tiroid di dalam tubuh menjadi terlalu tinggi. Kedua kondisi ini bisa memengaruhi siklus menstruasi.
Tanda-tanda lain adanya masalah pada kelenjar tiroid yang harus diwaspadai termasuk kelelahan ekstrim, rambut rontok, kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan, dan selalu merasa dingin atau hangat sepanjang waktu.
6. Test pack yang tidak akurat
Test pack yang tidak akurat bisa menjadi alasan lain hasil tes menunjukkan negatif padahal telat haid. Ini bisa disebabkan karena alat tes kehamilan sudah kedaluwarsa atau rusak akibat salah penyimpanan.
7. Mengonsumsi obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat tekanan darah atau obat alergi bisa mengganggu siklus menstruasi Anda, sehingga Anda terlambat haid. Inilah yang kemudian membuat Anda telat haid, tapi hasil tes kehamilan negatif.
Selain itu, mengonsumsi kontrasepsi pil hormon selama 3 bulan juga bisa memengaruhi siklus menstruasi pada wanita. Bahkan, mengonsumsi kontrasepsi pil hormon selama 1 tahun dapat menghentikan pendarahan menstruasi secara menyeluruh. Kontrasepsi darurat dan kontrasepsi suntik juga bisa memengaruhi siklus menstruasi pada sebagian wanita.
8. Menopause dini
Alasan lain yang bisa menjadi penyebab telat haid tapi hasil tes negatif adalah menopause dini. Umumnya, wanita mulai mengalami menopause sekitar usia 45-55 tahun. Namun, wanita yang mulai mengalami gejala menopause di sekitar usia 40 tahun atau lebih awal dianggap mengalami menopause dini. Tentu saja ini dapat mengakibatkan telat haid tapi negatif.
Menopause dini bisa disebabkan oleh ovarium tidak lagi berfungsi secara normal sebelum mencapai 40 tahun, adanya kelainan genetik, gaya hidup, kebiasaan merokok, kondisi medis tertentu, dan efek dari pengobatan kanker atau kemoterapi.
Itulah 8 alasan mengapa Anda telat haid tapi hasil tes kehamilan menunjukkan negatif. Untuk hasil tes kehamilan yang lebih akurat atau Anda merasa adanya gejala kondisi medis tertentu, segera kunjungi dokter, Moms. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)
- Tag:
- kehamilan
- telat haid