Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

5 Cara untuk Mengatasi Pasangan yang Suka Berbohong

5 Cara untuk Mengatasi Pasangan yang Suka Berbohong

Kejujuran adalah faktor penting di dalam membina hubungan rumah tangga, karena mampu mendorong komunikasi yang sehat dan membangun rasa percaya satu sama lain. Setuju dengan pendapat ini kan, Moms?

Meskipun begitu, Anda mungkin sering mendengar ada beberapa orang yang membohongi pasangannya. Ada yang berbohong sekali-dua kali, ada pula yang berkali-kali. Mungkin juga pasangan Anda melakukannya pada Anda, Moms.

Wajar memang jika Moms merasa marah, sedih, atau tersakiti saat mendapati Dads berbohong. Tentu ada kebohongan-kebohongan besar yang melukai hati, tapi white lies yang terakumulasi juga bisa memberikan efek yang sama, lho. Meskipun begitu, jangan sampai emosi membuat Moms malahan bereaksi dengan impulsif dan menghancurkan hubungan yang Anda miliki.

Lalu, bagaimana cara mengatasi pasangan yang ketahuan suka berbohong? Berikut ini ada beberapa trik yang bisa Anda gunakan untuk menghadapi pasangan yang suka berbohong.

1. Sebutkan kebohongan yang ia lakukan dengan tenang

Pertama-tama, nyatakan bahwa Anda tahu tentang kebohongannya. Namun, lakukan dengan benar, yaitu dengan tenang dan kepala dingin. “Jika Anda mendapati pasangan Anda berbohong, sebutkan kebohongan-kebohongannya dengan tenang. Cara ini mendorong ia untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan Anda. Jangan bereaksi saat ia berbicara dan tahan diri untuk tidak mengomentarinya hingga ia selesai mengekspresikan dirinya,” jelas Susan Winter, pakar relasi dan percintaan asal New York kepada Elite Daily.

Ada baiknya untuk membuka kebohongan ini sesegera mungkin, agar rasa marah dan kekecewaan tidak memupuk pada diri Anda. Namun, jika Anda khawatir tidak akan mampu membuat konfrontasi yang tenang, maka menunda momen penghakiman akan bisa membantu Anda meregulasi emosi dan menyusun strategi komunikasi dengan lebih baik.

2. Cari tahu alasan ia berbohong

Lawan dari amarah adalah empati. Jadi, jika Anda ingin menghindari argumen penuh emosi, maka lebih baik Anda berusaha untuk memahami dan mencari tahu kemungkinan alasan di balik kebohongan pasangan Anda.

“Orang-orang sering berbohong karena merasa minder, takut, malu, atau telah menjadi cara mereka untuk bertahan dan menjaga hubungan mereka sebelumnya. Sayangnya hal ini sama sekali tidak berjalan di dalam hubungannya dengan Anda,” tutur Laurel House, pakar relasi dan kencan selebriti. Hal ini tidaklah membenarkan kebohongan pasangan Anda, tapi mencoba memahami perspektifnya bisa membantu Anda menenangkan emosi dan berpikir dengan jernih.

3. Jelaskan bahwa kebohongan tak akan lagi ditoleransi

Hanya karena Anda tenang dan penuh empati, tak berarti Anda perlu menoleransi perilaku pasangan Anda. Laurel menyarankan agar Anda membangun batasan yang jelas tentang kejujuran. “Setelah ia bersih dari kebohongan, jelaskan betapa penting artinya kejujuran bagi Anda. Tetapkan bersama bahwa kebohongan bukanlah bagian dari hubungan Anda dan pasangan, tak peduli seberapa rendah atau seberapa malunya ia,” kata Laurel.

4. Buat suasana yang aman untuk berbicara jujur

Setelah batasan tentang kejujuran dibuat, penting buat Anda untuk menciptakan kondisi atau lingkungan yang aman baginya untuk berbicara jujur. Hal ini perlu didukung oleh sikap yang jelas. “Tidak boleh berbicara kasar atau melukai hati. Tidak boleh mengungkit masa lalu. Tidak boleh ada reaksi impulsif. Anda telah memintanya untuk percaya bahwa Anda tidak akan menghukumnya saat jujur, jadi bersikaplah demikian,” kata Susan.

Menyalahkan satu sama lain tak akan menciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk berkomunikasi. “Ingatlah, butuh dua pihak untuk membentuk dinamika relasi yang sehat,” ujar April Massini, pakar etiket dan relasi.

5. Ketahui kapan harus berhenti

Sangatlah penting untuk mengingat bahwa tidak semua kebohongan setara. Berbagai saran dari pakar di atas merupakan solusi ampuh untuk menghadapi pasangan yang beberapa kali berbohong, tapi tidak untuk pasangan yang selalu berbohong. “Akar permasalahan yang menyebabkan ia merasa perlu untuk selalu berbohong bisa sangat dalam buat Anda. Hal ini membutuhkan bantuan profesional,” tutur Laurel. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Wavebreakmedia_micro/Freepik)