Siapa sih, yang tidak ingin memiliki bentuk tubuh ideal? Anda mungkin termasuk salah satunya ya, Moms. Tapi diet seperti apa yang asyik tapi tetap paling efektif demi mencapai body goals? Simak penjelasan ahli berikut ini, Moms.
Apa yang dimaksud dengan diet?
Perlu diketahui, diet sesungguhnya tidak hanya merujuk pada program penurunan berat badan. “Diet berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘a way of life’. Jadi diet tidak melulu untuk menurunkan berat badan,” demikian penjelasan dr. Arti Indira M.Gz. SpGK, FINEM, dalam Instagram Live bersama M&B, beberapa waktu lalu.
“Diet adalah suatu pola makan yang pada umumnya berbeda-beda bagi masing-masing orang karena a way of life, jalan hidup atau cara hidupnya juga berbeda-beda bagi setiap orang. Jadi diet bisa berarti pola makan untuk menaikkan berat badan, bisa untuk menurunkan berat badan, dan bisa diet untuk penyakit tertentu seperti hipertensi atau diabetes. Diet merupakan kata yang memiliki makna luas, tapi sering kali dipersempit hanya pada program penurunan berat badan,” kata dokter spesialis gizi Beyoutiful Aesthetic Clinic di Pakubuwono, Jakarta, tersebut.
Jadi kapan seseorang harus menjalankan diet? Jawabannya adalah setiap hari. Segala jenis makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari sesungguhnya merupakan pola diet atau pola makan.
Kapan melakukan diet untuk menurunkan berat badan?
Namun harus diakui, sebagian besar orang melakukan diet dengan tujuan menurunkan berat badan. Lantas, kapan pola makan untuk mengurangi berat badan tersebut harus mulai dilakukan?
“Diet penurunan berat badan bisa dilakukan saat berat badan seseorang sudah melebihi dari rekomendasi yang dianjurkan. Paling mudah menghitungnya adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI). Indeks Massa Tubuh adalah berat badan dibagi tinggi badan kuadrat. Untuk orang Asia, Indeks Massa Tubuh yang disarankan antara 18,5 hingga 23,” jelas dokter Arti.
Diet penurunan berat badan juga perlu dilakukan apabila seseorang mengidap penyakit tertentu. Selain itu, diet serupa juga sangat disarankan untuk dilakukan saat Anda merasa berat dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau saat berolahraga dan mudah merasa lelah. Dengan kata lain, diet penurunan berat badan bisa dilakukan apabila kondisi tubuh Anda tidak sedang dalam kondisi optimal.
Apakah orang kurus perlu melakukan diet?
Seperti telah disebutkan sebelumnya, diet merupakan cara hidup. Seseorang yang memiliki bentuk tubuh ideal tidaklah menjamin punya komposisi tubuh yang baik.
“Sering kali ditemui, seseorang yang punya postur ideal atau bahkan cenderung kurus, ternyata memiliki massa lemak yang tinggi dan massa ototnya kecil. Jadi target berikutnya adalah memastikan massa otot berada di kisaran angka yang normal, dan massa lemaknya lebih rendah. Namun perlu diingat, profil tubuh perempuan berbeda dengan laki-laki. Jadi massa lemaknya tidak bisa terlalu rendah, yaitu antara 21-28 persen,” ujar dokter Arti.
Diet jenis apa yang paling efektif untuk penurunan berat badan?
Jika Moms ingin menurunkan berat badan, maka prinsip utamanya adalah adanya defisit kalori. Artinya, kalori yang masuk harus lebih sedikit ketimbang kalori yang keluar.
Setelah mengetahui prinsipnya, maka cara untuk dietnya bisa beraneka macam. Ada diet keto, diet plant based, diet gizi seimbang, mediterranean diet, dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua harus disesuaikan dengan gaya hidup Anda. Tidak berarti satu jenis diet akan berhasil untuk semua orang.
“Kalau Anda telah berhasil menurunkan berat badan, artinya Anda telah berhasil melakukan defisit kalori. Namun apabila saya bertemu pasien, maka saya akan menanyakan terlebih dahulu gaya hidupnya dan makan sehari-harinya seperti apa. Jangan sampai, misalnya saat ini lagi tren intermittent fasting, saya sarankan diet tersebut kepada pasien yang tak terbiasa tidak makan pagi,” kata dokter Arti.
Namun saat ini, diet sehat yang direkomendasikan adalah diet gizi seimbang yang disesuaikan dengan kondisi setiap orang. Artinya berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, penyakit yang diderita, serta aktivitas fisik atau olahraga akan tetap diperhitungkan.
Prinsip lain dari diet gizi seimbang adalah bervariasi. Artinya, tidak ada satu pun bahan makanan yang bisa dianggap sangat jelek atau super efeknya bagi tubuh. Jadi Anda bisa memvariasikan bahan makanan sehari-hari.
Cara paling mudah untuk melakukan diet gizi seimbang adalah dengan metode "piring sehatku". Dalam satu piring, dibagi dua dan setengahnya untuk sayuran atau serat. Sedangkan setengahnya lagi, dibagi dua, yaitu seperempat untuk karbohidrat dan seperempat untuk sumber protein.
Sebaiknya Moms tidak melakukan diet dengan menghilangkan salah satu sumber makronutrien, seperti karbohidrat. Berdasarkan penelitian, orang-orang yang melakukan diet rendah karbo dalam jangka panjang memiliki angka kematian lebih tinggi.
Sementara itu, pengurangan kalori juga sebaiknya dilakukan dengan pengawasan ahli atau dokter gizi. Hal itu ditujukan agar nutrisi lainnya tetap terpenuhi. Satu hal yang pasti, jangan mencontek metode diet orang lain karena belum tentu cocok dan bisa membahayakan tubuh Anda.
Apakah ibu menyusui boleh diet?
Menurut dokter Arti, sebelum menentukan apakah ibu menyusui bisa diet atau tidak, harus diketahui terlebih dahulu sudah berapa lama ibu tersebut menyusui. Sangat disarankan agar Moms memiliki produksi ASI yang stabil sebelum memutuskan untuk menjalani diet menurunkan berat badan.
Selain itu, ibu menyusui juga tidak boleh mematok target seperti wanita lain yang tidak menyusui. Dan yang tak kalah penting, Anda tidak mengonsumsi obat-obatan atau suplemen yang bertujuan untuk membantu mengurangi berat badan.
“Jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya target ibu menyusui lebih bertahap atau pelan-pelan tapi memang turun. Oleh sebab itu, penurunan kalorinya tidak boleh terlalu banyak,” tegas dokter Arti.
Apakah diet perlu disertai program penunjang?
Diet penurunan berat badan tentu saja bisa disertai dengan program penunjang, seperti olahraga atau mungkin teknik akupunktur.
“Hanya saja, gen masing-masing orang berbeda. Ada orang yang memiliki gen, dengan olahraga maka berat badannya bisa turun. Tapi ada juga orang yang memiliki gen dan tidak bisa turun berat badan hanya dengan berolahraga. Nah, kondisi ini sudah bisa diperiksa melalui pemeriksaan nutrigenomik, yaitu pemeriksaan DNA yang berhubungan dengan nutrisi,” jelas dokter Arti. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)