Moms, siapa dari Anda yang masih suka menyepelekan penyakit flu alias influenza? Mulai kini sepertinya Anda tak bisa meremehkan penyakit ini lagi, lho. Pasalnya, menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018, 3 hingga 5 juta orang di seluruh dunia terkena infeksi influenza berat setiap tahun. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 290.000 hingga 650.000 orang meninggal per tahunnya.
Penyakit flu merupakan penyakit infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus influenza dan bersifat sangat menular. Penyakit ini bisa mengenai semua kelompok usia dan dapat mengakibatkan komplikasi serius, terutama pada orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh dan kelompok berisiko tinggi, seperti anak di bawah lima tahun, lansia, ibu hamil, serta orang dengan kondisi medis kronis tertentu.
Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, kemungkinan koinfeksi penyakit flu bersamaan dengan infeksi virus COVID-19 tak terelakkan. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid., penting bagi masyarakat untuk melakukan vaksinasi flu demi mencegah timbulnya koinfeksi dengan infeksi virus COVID-19 yang dapat mengakibatkan komplikasi serius.
Rekomendasi pemberian vaksin Flu
WHO merekomendasikan pemberian vaksin flu musiman sekali setahun pada individu mulai dari usia 6 bulan hingga usia dewasa, khususnya untuk anak dan kelompok dengan risiko tinggi.
Vaksin flu ini memiliki efektivitas selama satu tahun, namun untuk perlindungan optimal perlu dilakukan pengulangan setiap satu tahun sekali karena galur atau strain virus flu yang dominan beredar dapat berubah-ubah.
Dengan vaksinasi, masyarakat diharapkan akan terlindungi dari flu, dan apabila masih terserang penyakit flu, gejala dan akibat yang ditimbulkan tidak akan seberat yang tidak vaksin.
Siapa saja yang perlu mendapatkan vaksin flu?
Anak merupakan kelompok usia yang rentan tertular flu yang mencapai 20 hingga 30 persen atau lebih tinggi daripada orang dewasa yang hanya memiliki peluang 5 hingga 10 persen.
Sebagai langkah pencegahan, vaksin flu dianjurkan untuk diberikan kepada anak secara rutin sekali setiap tahun, khususnya di tengah masa pandemi ini. Sebagai informasi, pemberian vaksin flu mampu menurunkan risiko influenza dan komplikasinya pada anak hingga 60 persen.
Pada konferensi pers virtual dalam memperingati Hari Flu Sedunia yang diadakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia Influenza Foundation (IIF), Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), dan Sanofi Pasteur Indonesia, pada 19 November 2021 lalu, Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof. DR. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K)., menjelaskan mengenai aturan vaksin pada anak.
“Mengenai aturan vaksin, anak berusia di bawah 9 tahun yang belum pernah diberikan vaksin flu perlu diberikan dosis vaksin flu sebanyak dua kali, dengan jeda waktu antara pemberian vaksin pertama dan kedua berjarak satu bulan. Sedangkan untuk anak di atas usia 9 tahun, pemberian vaksin flu harus dilakukan secara rutin setiap satu tahun sekali,” jelasnya.
Vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi
Selain itu, vaksinasi flu juga penting dilakukan pada kelompok berisiko tinggi, seperti lansia dan orang dengan kondisi medis kronis tertentu, untuk membentuk antibodi terhadap virus influenza. Pasalnya, secara global, dari rata-rata 389.000 kematian setiap tahun akibat infeksi saluran nafas terkait influenza, 67% terjadi pada lansia.
Hal tersebut dikarenakan flu pada lansia dapat menyebabkan komplikasi yang memperberat penyakit kronik degeneratif atau komorbid lain yang sudah dideritanya. Selain itu, tingginya angka kematian lansia akibat flu juga disebabkan oleh menurunnya sistem imun yang dapat memperparah dampak infeksi penyakit flu.
Menurut Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Prof. DR. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI., vaksin flu memiliki efektivitas yang tinggi, di mana vaksin flu dapat meningkatkan kemungkinan pulih apabila kelompok berisiko tinggi tertular penyakit flu.
“Bagi kelompok berisiko tinggi, vaksinasi dapat dilakukan ketika pasien dalam kondisi yang stabil. Jika penyakit komorbid sedang kambuh, vaksinasi sebaiknya dilakukan ketika kondisi pasien sudah pulih. Selebihnya, tidak ada syarat khusus bagi kelompok berisiko tinggi untuk melakukan vaksinasi influenza, kecuali jika mereka memiliki alergi terhadap bahan-bahan vaksin tersebut,” paparnya.
Nah Moms, tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati, ya. Vaksin merupakan pencegahan primer, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Vaksinasi influenza tidak hanya dapat melindungi kita dari bahaya penyakit flu, namun juga melindungi orang-orang tercinta dan kerabat yang rentan terhadap penyakit flu. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Katemangostar/Freepik)
- Tag:
- vaksin flu
- flu
- influenza
- kesehatan