Jangan hanya ke mal atau taman bermain, Moms! Sekali-kali, ajak Si Kecil jalan-jalan ke museum, yuk! Banyak manfaat yang akan didapat saat Anda membawa anak ke museum. Selain untuk refreshing atau hiburan, museum juga bisa memberikan pengalaman baru serta pengetahuan kepada Si Kecil.
“Museum menawarkan kesempatan yang dinamis agar bisa memiliki pengalaman dan mengeksplorasi hal-hal baru di lingkungan yang beragam serta mendidik. Melalui pameran yang bersifat interaktif, anak bisa memiliki kemampuan untuk belajar serta mengembangkan dan menjelajahi rasa penasaran mereka sendiri. Pemaparan unik ini akan menjadi dasar dari kreativitas, kemampuan berpikir kritis, serta bagaimana berhubungan dengan dunia di sekitar anak-anak,” kata Sara Choi, Education Program Manager, Zimmer Children’s Museum, seperti dilansir situs Arts.gov.
Masih bingung menentukan museum mana yang akan Anda kunjungi? Di Jakarta, sesungguhnya ada cukup banyak museum yang bisa Moms kunjungi bersama Si Kecil, salah satunya adalah Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara). Kebetulan, Museum MACAN baru saja meluncurkan karya komisi terbaru untuk Ruang Seni Anak Komisi UOB, yang menampilkan karya seniman kolektif, Tromarama, melalui karya The Lost Jungle.
Keseruan di hutan virtual
Melalui pengalaman hibrida dari instalasi fisik dan daring yang dirancang eksklusif untuk anak dan keluarga, The Lost Jungle akan mengajak anak untuk membayangkan kondisi terkini dari hutan. Menggabungkan seni dan teknologi melalui sebuah instalasi digital yang imersif, karya komisi Tromarama juga diciptakan untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.
Di dalam The Lost Jungle, Moms dan Si Kecil akan bisa mendapatkan pengalaman langsung berada di hutan melalui simulasi digital. Ekosistem digital dan pergerakan dari makhluk yang berada di hutan virtual ini akan diaktivasi melalui data cuaca yang didapatkan secara real time, seperti formasi awan, intensitas hujan, dan kecepatan angin.
Nah, yang tidak kalah seru, anak-anak juga dapat mewujudkan imajinasinya dengan membuat makhluk menggunakan bentuk, tekstur, dan warna yang terinspirasi dari sejumlah hewan langka atau yang telah punah untuk menghuni hutan maya The Lost Jungle dalam fasilitas interaksi digital yang dapat diakses di www.museummacan.org/cas/the-lost-jungle. Seru kan!
Karya lain yang ditampilkan dalam The Lost Jungle adalah 40ºC Fable (2021), yakni sajian video tiga kanal yang merespons pergerakan pengunjung melalui sebuah sensor gerak. Sensor ini akan menangkap gerakan pengunjung di depan layar kemudian menunjukkan bahwa kegiatan manusia membawa dampak terhadap lingkungan.
“Lewat karya Tromarama: The Lost Jungle, kami mengundang anak-anak dan keluarga untuk mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya melalui sebuah hutan virtual di dalam museum, dan berpartisipasi dalam membuat makhluk imajiner sebagai penghuni baru dari hutan melalui situs The Lost Jungle,” ungkap Fenessa Adikoesoemo, Ketua Yayasan Museum MACAN, dalam konferensi pers Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN: The Lost Jungle pada Rabu, 1 Desember 2021.
“Ini adalah sebuah proyek spesial di mana anak-anak dapat belajar untuk dapat membangun hubungan yang mendalam dengan alam. Kami sangat menantikan kehadiran anak-anak dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman unik dari pameran ini,” lanjutnya.
Peraturan baru museum
Tak perlu diragukan lagi, anak-anak pasti akan mendapatkan pengalaman seru di Museum MACAN. Namun perlu diperhatikan bahwa selama masa pandemi ini, Museum MACAN menerapkan sejumlah peraturan baru bagi pengunjung. Pastinya, Moms dan Si Kecil harus selalu menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak serta selalu mengenakan masker selama berada di dalam museum.
Selain itu, Moms dan Dads yang mendampingi anak harus sudah mendapatkan setidaknya 1 dosis vaksin COVID-19. Anak di bawah usia 12 tahun bisa memasuki Museum MACAN dengan pengawasan dari orang tua. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik, Museum MACAN)