Dari sekian banyak jenis kanker, kanker prostat merupakan jenis yang paling sering menyerang Dads. Menurut dr. Hery Tiera, Sp.U, Dokter Spesialis Bedah Urologi yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, kanker prostat adalah kanker di kelenjar prostat, suatu kelenjar yang hanya dimiliki laki-laki, berada di bawah kandung kemih dan berukuran sebesar buah kastanye.
“Uniknya, walau kelenjar prostat hanya dimiliki laki-laki, namun kasus kanker prostat ini cukup tinggi, bahkan menduduki peringkat ke-4 pada data Globocan, 2018,” jelas dr. Hery, pada webinar media bersama RS Pondok Indah Group.
Kanker prostat ini tidak boleh disepelekan lho, karena ini adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian jika ditemukan di stadium lanjut. Semakin dini kasus ini terdeteksi, maka peluang keberhasilan pengobatan yang bisa diraih juga semakin tinggi.
Tidak usah panik dulu Dads, karena sekarang dunia medis sudah sangat maju dan punya teknologi-teknologi canggih. Salah satu inovasi teknologi di dunia medis adalah robotic prostate biopsy yang bisa membantu mendeteksi kanker prostat lebih akurat. Yuk, simak lebih lengkap info penting seputar robotic prostate biopsy.
Kanker prostat di Indonesia
“Kasus kanker prostat baru di Indonesia berkisar 11.361 atau 7,1 persen dari total kasus 160.578. Yang menarik dari data ini adalah kanker tersebut terdeteksi pada stadium lanjut,” papar dr. Hery. Ia juga menyebutkan bahwa 59 persen kasus kanker prostat yang terdeteksi berada pada stadium 4.
Gejala kanker prostat yang perlu diwaspadai adalah pembengkakan prostat, sering berkemih, ada darah saat berkemih dan atau ejakulasi, pancaran kemih lemah, mengedan saat berkemih, nyeri saat berkemih, sering kencing pada malam hari, dan pada beberapa kasus ditemukan juga keluhan disfungsi ereksi.
Apa itu robotic prostate biopsy?
Menurut dr. Hery, teknologi robotic MRI/US fusion prostate biopsy adalah prosedur yang dilakukan ahli urologi untuk mengambil sampel jaringan dari kelenjar prostat, yang bertujuan untuk menentukan apakah jaringan tersebut bersifat ganas atau tidak. Robotic prostate surgery bisa dilakukan di klinik atau di kamar operasi rumah sakit dengan bius lokal, epidural atau spinal, atau bius umum.
Robotic prostate biopsy memiliki detection rate lebih tinggi di mana biopsi yang dilakukan akan dipandu oleh gambar dari pencitraan MRI. Potongan gambar hasil MRI yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker akan dikontemplasi ke dalam sebuah robot platform yang akan melakukan scanning digital dan menggabungkannya dengan gambar USG real time, dan secara otomatis menentukan titik-titik lokasi biopsi selama proses pengambilan sampel jaringan.
Seberapa akurat robotic prostate biopsy?
“Keakuratan robotic prostate biopsy memungkinkan dilakukannya biopsi yang lebih terarah, pada lesi atau daerah yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker. Oleh karena itu, nilai deteksinya lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya dan prognosisnya pun lebih baik. Tindakan ini bersifat minimal invasif, sehingga mengurangi risiko komplikasi dan pendarahan pascatindakan, serta minim risiko infeksi dengan proses pemulihan yang lebih singkat, dan tanpa memerlukan rawat inap,” ungkap dr. Hery.
Robotic MRI/US fusion-guided targeted biopsy meningkatkan angka deteksi kanker prostat yang signifikan 30% dari biopsi standar dan menurunkan diagnosis kasus insignifikan atau low-risk 89,4 persen, lho.
Seperti apa prosedurnya?
Pertama, dilakukan MRI terlebih dahulu oleh dokter spesialis radiologi, kemudian dilakukan modelling prostat berdasarkan hasil MRI. Setelah itu dilakukan pemetaan apabila ditemukan lesi yang dicurigai, seperti kanker dan organ-organ prostat di sekitarnya.
Saat dilakukan biopsi oleh dokter urologi, robot akan melakukan mapping, sehingga ditentukan titik-titik pengambilan sampel yang lebih tepat berdasarkan pencitraan tadi. Kemudian hasil biopsi akan dikirim ke dokter spesialis patologi klinik untuk menentukan hasil (apakah jaringan tersebut bersifat ganas atau tidak).
Jangan ragu atau takut untuk mendeteksi dini kesehatan prostat Anda, ya! (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Creativeart/Freepik)
- Tag:
- kesehatan
- kanker prostat