Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi Sakit, Kapan Harus Dibawa ke Dokter dan Kapan Cukup di Rumah Saja?

Bayi Sakit, Kapan Harus Dibawa ke Dokter dan Kapan Cukup di Rumah Saja?

Saat memiliki bayi, salah satu hal yang menjadi perhatian para orang tua adalah menjaga kesehatan Si Kecil. Mereka tentu akan merasa cemas saat bayinya sakit. Tak sedikit juga Moms yang kebingungan saat Si Kecil sakit, apakah harus dibawa ke dokter atau cukup di rumah saja, mengingat mengajak anak ke luar rumah malah bisa berisiko Si Kecil tertular penyakit lain.

Nah Moms, sebagai orang tua, saatnya Anda belajar mengambil berbagai keputusan penting untuk bayi Anda, salah satunya adalah kapan membawa Si Kecil berobat ke dokter saat ia sakit. Berikut ini panduan agar Anda bisa mengetahui kapan bayi perlu dibawa ke dokter dan kapan cukup istirahat di rumah saja saat ia sakit.

1. Demam

Demam sesungguhnya tidak berbahaya, karena sebetulnya demam merupakan tanda bahwa sistem imunitas tubuh sedang melawan infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Pada bayi, demam juga merupakan pertanda ada gigi Si Kecil yang mau tumbuh.

Segera bawa ke dokter jika:

  • Bayi di bawah 6 bulan menderita panas tinggi hingga 38 derajat Celsius. Segera bawa ia ke dokter karena semua demam merupakan indikasi adanya infeksi di dalam tubuh, jadi sebaiknya dibuktikan secara medis.
  • Si Kecil sudah berusia 1 tahun dan badannya panas hingga 40 derajat Celsius atau lebih. Tanda-tanda lainnya, ia rewel, tidak mau makan, lemah, lehernya kaku, dan menggigil.
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir dan lidah kering serta buang air kecilnya juga kurang.

Cukup diobati di rumah jika:

Si Kecil terkena demam ringan (sekitar 37 derajat Celsius). Moms bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk menurunkan demamnya:

  • Kompres bayi Anda.
  • Mandikan bayi dengan air hangat. Anda juga bisa usapkan badan Si Kecil dengan spons atau handuk yang telah dibasahi air hangat.
  • Kenakan ia pakaian yang nyaman dan tipis, jangan pakaian yang tebal.
  • Beri Si Kecil ASI atau air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

2. Flu

Flu disebabkan oleh virus influenza. Tanda-tandanya adalah demam, hidung tersumbat, dan batuk. Ada virus lain yang juga menyebabkan demam, misalnya virus selesma yang menjadi sumber batuk dan pilek. Namun pada kasus tertentu, pada anak usia 3-4 tahun, gejala pilek yang timbul terus-menerus bisa jadi merupakan indikasi dari alergi seperti sinusitis.

Segera bawa ke dokter jika:

  • Bayi di bawah 6 bulan, hidungnya seperti tersumbat dan susah minum ASI.
  • Anak di atas 6 bulan, terus-menerus memperlihatkan gejala flu lebih dari 48 jam, diiringi muntah-muntah serta sulit makan dan tidur.
  • Si Kecil mengeluh napasnya terasa sesak dan berbunyi . Selain itu ia juga menjadi rewel, tidak mau bermain, bahkan tidak mau makan.

Cara mengobati sendiri di rumah:

  • Moms bisa berikan bayi minum lebih banyak untuk mengencerkan lendir di tenggorokannya dan biarkan ia beristirahat.
  • Saat bayi sulit menyusu langsung, berikan ASI perah dengan sendok, cangkir, atau pipet.
  • Bayi juga biasanya akan merasa lebih nyaman bila tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Anda bisa memangku Si Kecil dalam posisi tengkurap di atas lutut, lalu tepuk punggungnya pelan. Ini dapat membuat Si Kecil bernapas dengan lebih nyaman.
  • Bantu Si Kecil membuang ingusnya dengan alat penyedot lendir atau nasal aspirator agar saluran pernapasannya menjadi lembap sehingga lendir pun menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.
  • Bersihkan hidung bayi dari lendir yang mengeras dan menjadi kerak untuk mencegah penyumbatan hidung. Moms bisa gunakan cotton bud.

3. Batuk

Batuk terdiri dari batuk ringan hingga batuk rejan. Batuk rejan bisa juga mengindikasikan penyakit seperti bronchitis, pneumonia, atau asma.

Segera bawa ke dokter jika:

  • Bayi di bawah 6 bulan, apa pun jenis batuk yang dideritanya.
  • Si Kecil batuk terus-menerus, terutama di malam hari. Gejala tersebut juga disertai demam tinggi, muntah, dan napasnya berbunyi. Selain itu, ada darah pada dahaknya.
  • Bayi Anda menderita demam tinggi selama 3 hari, napasnya pendek, kurang nafsu makan, badannya lemas dan ada kalanya batuk tanpa berhenti.

Cara mengobati sendiri di rumah:

Saat bayi batuk, akan timbul lendir yang menyumbat area pernapasannya. Anda bisa memberikan ekstra ASI sebagai cairan tambahan. Cairan yang cukup dalam tubuh dapat membuka jalan napas sehingga Si Kecil bisa bernapas lebih leluasa.

4. Diare

Banyak hal yang bisa menyebabkan diare pada anak, antara lain air yang kurang bersih atau Si Kecil memasukkan mainan yang kotor ke dalam mulut.

Segera bawa ke dokter jika:

  • Bayi di atas 6 bulan diare terus-menerus selama 48 jam, meskipun tidak menunjukkan gejala lain seperti muntah atau demam.
  • Fesesnya encer dan sering keluar dalam satu hari.
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir dan lidah kering, serta tidak buang air kecil dalam 6-8 jam.

Sebaiknya ke rumah sakit jika:

  • Si Kecil menderita panas tinggi (hingga lebih dari 38 derajat Celsius) selama 2 hari berturut-turut.
  • Muntah terus-menerus.
  • BAB disertai darah.

Cara mengobati sendiri di rumah:

  • Tetap berikan makanan dan minuman seperti biasa. Bayi yang menyusu bisa tetap diberikan ASI, karena Si Kecil tetap memerlukan asupan makanan.
  • Jika Si Kecil sudah bisa makan, berikan ia makanan yang lunak, seperti bubur nasi, bubur kacang hijau, ikan atau daging yang dimasak hingga lembut.
  • Berikan juga bayi minum dalam jumlah banyak untuk menggantikan cairan yang hilang atau oralit untuk mencegah dehidrasi.

(M&B/SW/Foto: Rawpixel.com/Freepik)