Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Jalani Terapi Menyakitkan Demi Anak

Jalani Terapi Menyakitkan Demi Anak

Kasih sayang dan pengorbanan ibu untuk anaknya memang tidak ada habisnya. Shelley Cain, seorang ibu dari Hertford, Inggris, penderita kanker berjuang mengatasi kerontokan rambut akibat kemoterapi dengan treatment pendinginan kulit kepala hingga suhu 4oC. 

 

Keputusan untuk menjalani terapi yang menyakitkan ini diambil setelah putri pertamanya, Ruby meminta ibunya untuk tidak membotakkan rambutnya, akibat kemoterapi yang dijalani. Sejak itu, ibu dua anak ini bersumpah untuk memperjuangkan kesembuhan dan penampilannya demi anak-anaknya.

 

Dalam treatmentnya, Shelley harus bertahan selama 3 jam untuk 6 sesi dengan membalut kepala pada suhu rendah hingga 4oC untuk menghentikan kerontokan. Namun, dokter masih belum berani menjamin keberhasilan dari terapi ini. Proses terapi ini begitu menyakitkan dan meninggalkan blok es di kepala pasien.

 

Menurut sumber Daily Mail, Shelley bahkan memaksakan dirinya untuk bangkit dari tempat tidur dan setiap hari tetap menjaga penampilannya dengan berpakaian dan berdandan seperti orang sehat agar tidak terlihat seperti penderita kanker di mata anak-anaknya.

 

“Saat pertama kali melakukan terapi ini, saya bahkan sempat berteriak pada perawat karena topi dingin tak tertahankan dan menyakitkan itu. Tapi, saya begitu bertekad untuk tetap terlihat baik-baik saja di depan anak-anak saya, walaupun terapi ini begitu menyakitkan. Saya tidak ingin menakut-nakuti anak-anak dengan melihat ibunya kesakitan dan kehilangan rambutnya. Saya tidak ingin mereka takut dengan penampilan ibunya," ungkap ibu berusia 38 tahun itu. Dia menambahkan, walaupun tidak mudah untuk menjalankannya, penampilannya sekarang membuat ia lebih optimis. “Saat saya melihat cermin, saya tidak lagi merasa seperti seorang pasien kanker, dan itu membantu saya untuk lebih optimis dalam mengalahkan kanker."

 

Shelley didiagnosa menderita kanker pada payudara kirinya pada Juni 2013. Awalnya dokter mengatakan bahwa ia hanya perlu melakukan operasi untuk mengangkat benjolan yang ada di payudaranya. Namun, tes berikutnya menunjukkan bahwa jaringan kanker telah menyebar, dan mengharuskannya menjalani kemoterapi dan radioterapi.

 

Akibat terapi pendinginan kulit kepala yang dilakukan, ia harus sangat hati-hati dalam merawat rambutnya. Ia hanya boleh mencuci rambutnya seminggu sekali, serta menghindari kekeringan pada rambutnya.

 

Dr Bessam Farjo, pendiri Farjo Hair Institute dan Direktur Medis dari Institut Trichologists, mengatakan rambut rontok memang menimbulkan traumatis pada pasien yang sedang berjuang melawan penyakit. "Bagi wanita, kehilangan rambut secara drastis dapat mengubah sensualitas dan bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri. Biasanya, mengarah kepada penurunan kepercayaan diri," ungkapnya.

 

Ia menambahkan, banyak wanita mempertanyakan apakah pasangan mereka masih tertarik dengan mereka. Sebagian wanita bahkan menjadi lebih tertutup dan anti sosial karena keadaan rambut mereka yang kian menipis. (Aulia/DT/dok.Daily Mail)