Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Penyebab Kemandulan pada Wanita yang Perlu Diketahui

Penyebab Kemandulan pada Wanita yang Perlu Diketahui

Kemandulan merupakan salah satu alasan suami istri tidak bisa punya anak. Kemandulan tidak hanya dialami pria, tapi juga bisa terjadi pada wanita.

Penyebab kemandulan pada wanita

Seperti diketahui, proses reproduksi pada wanita terjadi melalui beberapa tahapan. Dikutip dari situs Mayo Clinic, kehamilan pada wanita bisa terjadi apabila:

  • Salah satu dari dua indung telur (ovarium) melepaskan sel telur yang sudah matang.
  • Sel telur harus melewati saluran tuba falopi menuju rahim.
  • Sel telur dibuahi oleh sperma yang masuk melalui serviks dalam proses perjalanan menuju rahim.
  • Sel telur yang telah dibuahi akan menempel di dalam rahim dan tumbuh menjadi janin.

Pada wanita, masalah bisa terjadi di salah satu tahap di atas sehingga berakibat kegagalan untuk bisa hamil. Faktor yang bisa mengganggu proses ini dan menyebabkan kemandulan pada wanita, antara lain:

1. Masalah ovulasi

Salah satu penyebab utama kemandulan pada wanita adalah masalah ovulasi. Ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses tersebut biasanya terjadi pada 14 hari sebelum menstruasi atau 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi.

Pada situasi tertentu, pelepasan sel telur tersebut mengalami masalah sehingga mengakibatkan sel telur tidak bisa dilepaskan sama sekali atau terjadi pelepasan dalam waktu yang lebih lama dari semestinya.

Nah masalah ovulasi ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal, yaitu:

  • Polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium: Adanya gangguan hormon yang menyebabkan ovarium kesulitan untuk memproduksi sel telur (ovum) sehingga menyebabkan ovulasi terganggu.
  • Kegagalan ovarium prematur: Kondisi di mana ovarium wanita berhenti bekerja atau kehilangan fungsinya (melepas sel telur) sebelum berusia 40 tahun.
  • Gangguan tiroid: Gangguan pada kelenjar tiroid menyebabkan terganggunya organ reproduksi yang menyebabkan ovulasi menjadi tidak teratur.
  • Terlalu banyak hormon prolaktin: Saat kelenjar pituitary memproduksi terlalu banyak hormon prolaktin, maka hal tersebut akan mengurangi produksi estrogen yang bisa menyebabkan kemandulan.

2. Rusaknya tuba falopi

Salah satu penyebab rusaknya tuba falopi adalah operasi akibat kehamilan ektopik (di luar rahim) sehingga sel telur tidak dapat bergerak lebih jauh dan tidak terjangkau oleh sperma. Kerusakan tuba falopi juga bisa diakibatkan adanya infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore.

3. Gangguan lendir serviks

Lendir serviks merupakan bagian yang dapat menipis secara alami ketika terjadi ovulasi sehingga sperma dapat masuk ke dalam tuba falopi. Apabila terjadi gangguan pada lendir serviks maka organ tersebut akan menebal dan menyulitkan sperma yang bergerak masuk menuju tuba falopi. Hal itu mengakibatkan pembuahan tidak dapat dilakukan sehingga tidak terjadi kehamilan.

4. Fibroid rahim

Fibroid rahim merupakan salah satu tumor jinak (bukan kanker) yang biasanya tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Adanya fibroid akan sangat memengaruhi kesuburan pada wanita, karena membuat embrio (hasil pembuahan) tidak dapat masuk ke dalam rahim.

5. Endometriosis

Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan pada rahim yang menonjol keluar sehingga mengakibatkan jaringan tersebut tumbuh pada organ reproduksi lain, seperti pada tuba falopi dan ovarium. Kondisi ini dapat merusak organ tersebut dan menyebabkan masalah kesuburan.

6. Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul adalah infeksi pada saluran reproduksi wanita yang meliputi rahim, tuba falopi, dan ovarium. Masalah ini biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual.

7. Penggunaan obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan terlarang (kokain, ganja, dll), obat kemoterapi, dan obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang juga bisa memengaruhi kesuburan.

Faktor risiko kemandulan pada wanita

Faktor risiko kemandulan pada wanita juga bisa dipengaruhi hal-hal berikut:

  • Usia
  • Berat badan terlalu berlebih atau justru terlalu kurus
  • Kebiasaan merokok
  • Kebiasan melakukan hubungan seks yang tidak sehat
  • Konsumsi alkohol.

Kapan mesti ke dokter?

Sesungguhnya tidak ada aturan baku soal kapan harus ke dokter jika Anda kesulitan untuk hamil. Akan tetapi jika merujuk pada usia, berikut ini adalah saran untuk mulai memeriksakan diri.

  • Hingga usia 35 tahun: Kebanyakan dokter akan menyarankan agar Anda menunggu atau berusaha untuk hamil setidaknya selama setahun sebelum melakukan tes dan mendapatkan penanganan khusus.
  • Usia 35-40 tahun: Anda bisa mulai berkonsultasi dengan dokter setelah 6 bulan berusaha hamil namun tidak berhasil.
  • Usia di atas 40 tahun: Biasanya dokter langsung menyarankan penanganan segera.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Penyebab Kemandulan pada Pria dan Cara Mengatasinya

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)