Ketika Si Kecil sudah mulai membesar, Anda tentu menginginkan ia pergi ke toilet sendiri. Toilet training adalah masalah pribadi bagi Anda dan Si Kecil serta tidak ada ketentuan kapan ia harus memulainya. Pediatrik Dr Marion Crouchman percaya konsistensi adalah kunci untuk sukses melakukan toilet training. Yang pasti Anda tidak boleh menunjukkan rasa jijik dan langsung memarahinya jika kotoran Si Kecil 'belepotan' di toilet.
Apabila ia menunjukkan tanda-tanda stres saat diajak ke toilet saat buang air kecil maupun besar, berhentilah selama beberapa hari lalu mulai kembali. Dilansir melalui M&B AU, berikut sembilan langkah untuk membiasakan Si Kecil toilet training.
1. Sediakan potty trainer
Saat Si Kecil sudah mencapai ulang tahun pertamanya, belilah potty trainer yang nyaman untuknya. Biarkan ia bermain dan duduk di atasnya dulu lalu baru beritahukan secara pelan-pelan fungsi dari benda tersebut. Jika ia ingin mencobanya, berikanlah pujian. Namun kalau ia kelihatan tidak senang, tunggulah beberapa hari lalu coba kembali.
2. Berikan ruang untuk potty trainer
Putuskan di mana sebaiknya Anda menaruh potty trainer, sehingga bila ia ingin buang air, Si Kecil tahu letak potty trainer-nya. Setiap ia duduk, katakan padanya kalau Anda berharap ia akan selalu buang air di sana. Jangan lupa puji sikap beraninya untuk mengubah kebiasaan buang air di popok.
3. Perhatikan waktunya
Lanjutkan latihan secara berkala dan perhatikan kapan waktunya ia akan buang air. Apabila Si Kecil buang air di waktu yang hampir sama setiap harinya, Anda bisa mendudukinya pada saat itu. Namun, jika waktu buang air Si Kecil tidak bisa diprediksi, perhatikan tanda-tanda ia ingin buang air, misalnya wajahnya memerah, ekspresinya seolah sedang berkonsentrasi tinggi, atau terus berdiri, segeralah ajak ia duduk di potty trainer.
4. Latihan di rumah
Kurangi pemakaian popok pada Si Kecil. Cobalah untuk tidak memakaikan ia popok di pagi atau siang hari saat Anda berada di rumah. Walaupun mungkin akan sedikit merepotkan, ini akan membantu dirinya terbiasa menggunakan potty trainer.
5. Minta dengan baik-baik
Mulailah sering menanyakan pada Si Kecil apakah ia ingin buang air atau tidak, namun jangan terkesan menggurui. Si Kecil mungkin terkadang akan menolak dan lebih memilih buang air di celana. Jika itu terjadi, jangan langsung dikritik ya, Moms! Bantu ia untuk meningkatkan rasa tanggung jawab buang air sendiri dengan mengurangi intensitas mendudukinya di potty trainer. Lambat laun ia akan mengerti kalau dirinya diminta untuk belajar mandiri.
6. Lanjut ke toilet
Ketika Si Kecil sudah nyaman buang air di potty trainer dan ia mengerti apa fungsi dari benda tersebut, Anda sudah bisa mulai mengajaknya menggunakan toilet. Untuk meyakinkan kalau ia nyaman dan toilet adalah tempat yang aman untuknya, berikan penjelasan terlebih dahulu sampai Si Kecil mengerti.
7. Berikan ia waktu
Anda perlu meninggalkan Si Kecil di potty trainer atau toilet beberapa saat agar ia belajar kalau menggunakan keduanya tidak perlu harus menunggu saat benar-benar ingin buang air.
8. Sesekali gunakan popok sekali pakai
Kalau ia sudah terbiasa menggunakan toilet, hindari penggunaan popok. Meski begitu, tidak apa sesekali Si Kecil menggunakan popok sekali pakai saat harus pergi ke luar rumah kalau-kalau Anda sulit menemukan toilet bersih selama di perjalanan.
9. Sampai jumpa popok!
Semakin Si Kecil terbiasa menggunakan toilet, semakin sedikit pula dana yang Anda siapkan untuk membeli popok. Walaupun ia kadang-kadang suka kelupaan dan buang air di celana, tidak masalah karena ia masih dalam fase belajar. Ia pun masih membutuhkan bantuan Anda untuk membuka resleting atau kancing celananya saat ingin buang air. (Sagar/DT/Dok. M&B)