Moms sudah menonton film Penyalin Cahaya (Photocopier)? Tayang di Netflix bulan Januari lalu, film ini menjadi perbincangan hangat, baik karena tema tentang kekerasan seksual yang menjadi kontroversi, hingga prestasinya yang berhasil menyabet 12 Piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia 2021.
Menyoroti intimidasi terhadap korban kekerasan seksual melalui adegan pihak kampus yang berpihak pada pelaku, kampus yang tak ingin masalah sampai ke pengadilan, hingga orang tua korban yang tak percaya pada anaknya dan memilih untuk berdamai, Penyalin Cahaya yang juga ditayangkan di Busan International Film Festival 2021 di Korea ini juga sarat akan pelajaran penting dalam hidup yang bermanfaat dan bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih baik, Moms! Apa saja sih, pelajaran hidup yang bisa diambil dari film ini?
1. Pantang menyerah
Meskipun tengah didera masalah berat, tokoh Suryani yang diperankan oleh Shenina Cinnamon ini tetap menghadapinya dengan gigih. Pertama adalah saat ia memperjuangkan hak beasiswanya. Sekalipun ia berulang kali gagal dan ditolak, namun Sur tidak pernah menyerah.
Kegigihan Sur juga terlihat saat ia berusaha memikirkan segala cara untuk menyelidiki dan menemukan bukti bahwa kejadian yang menimpa dirinya sudah direncanakan oleh seseorang. Dari kegigihan Sur, kita bisa belajar bahwa hidup pasti selalu penuh cobaan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya. Jika cobaan dihadapi dengan gigih dan optimis, pasti kita akan menemukan jalan keluar.
2. Jangan mudah percaya
Film Penyalin Cahaya juga mengingatkan kita untuk tidak langsung percaya mentah-mentah terhadap omongan orang lain, termasuk orang-orang yang sudah dekat sekalipun. Kedekatan ternyata tidak selalu berarti orang tersebut jujur ya, Moms.
Beberapa tokoh di film ini diceritakan sangat baik dan sudah dipercaya oleh Sur, namun nyatanya malah mereka yang membohongi Sur dan pura-pura tak mengetahui masalah yang sedang dihadapi Sur. Percaya tentu boleh, tapi jangan terlalu berekspektasi tinggi, apalagi sampai membagikan hal-hal yang sifatnya privasi.
3. Dengarkan nasihat orang lain
Di film Penyalin Cahaya, Sur harus menghadapi masalah karena memilih untuk tidak mendengarkan anjuran dari seniornya, Farah, untuk tidak datang ke pesta di rumah Rama, juga tidak mendengarkan nasihat ayahnya yang melarangnya minum minuman keras.
Terkadang tanpa kita pedulikan, nasihat atau saran dari orang lain bisa juga ada baiknya, apalagi jika nasihat itu datang dari orang tua atau orang yang lebih berpengalaman. Karena itu, jangan langsung menolak mentah-mentah sebelum dipikirkan baik-baik terlebih dahulu ya, Moms.
4. Jangan asal menyalahkan orang
Di salah satu adegan, terlihat Sur secara membabi-buta menyalahkan salah satu rekannya di klub teater sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap dirinya, hanya karena orang tersebut terlihat kasar dan tidak bersahabat. Padahal, tuduhan tersebut ternyata tidak benar.
Dari sini, kita bisa belajar bahwa sebelum bukti-bukti kuat terkumpul, kita tidak boleh sembarang menyudutkan orang lain. Memutuskan sesuatu pun tentunya harus dengan tenang dan tak tergesa-gesa agar tidak memancing emosi orang lain dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Hati-hati Moms, salah menuduh orang lain untuk hal yang tidak mereka lakukan bisa berbalik menjadi kita yang dituntut atas tuduhan pencemaran nama baik, lho.
5. Jangan memendam sendiri masalah
Meskipun Sur adalah seorang perempuan tangguh dan kuat, ada kalanya juga ia merasa tak berdaya dan perlu bantuan orang lain untuk membantu dan mendengarkan kesulitan yang ia rasakan. Dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, di sini Sur mendapat bantuan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk orang-orang yang tidak ia kenal sebelumnya.
Ngaku deh Moms, sering kali kita lebih memilih untuk memendam dan menyimpan rapat-rapat masalah kita, kan. Padahal, ada kok, orang-orang baik yang mau membantu dan membuat kita merasa tenang.
6. Berani jika benar
Tak seperti para penyintas pelecehan seksual lainnya yang memilih untuk bungkam karena malu, Sur yang yakin ia tak bersalah dan dijebak tidak ragu dan takut untuk membela dirinya. Ia tak takut menghadapi berbagai risiko, hingga pergi dari rumah dan tinggal di tempat fotokopi teman prianya untuk melakukan investigasi.
Ia bahkan berani melawan tuduhan yang diberikan padanya karena ia tidak melakukan kesalahan dan ingin berjuang demi keadilan untuk dirinya. Pada akhirnya pun, Sur berhasil membuat para korban ikut membantunya mengungkap kejahatan si pelaku pelecehan seksual tersebut.
7. Hati-hati dengan jejak digital
Di film Penyalin Cahaya, hampir semua bukti Sur dapatkan melalui jejak digital korban maupun pelaku. Artinya nih Moms, jejak digital itu nyata adanya dan bisa ditelusuri untuk mengungkap segala aktivitas maupun identitas kita. Tentunya “kelalaian” orang lain ini berguna untuk Sur.
Namun untuk Moms, pelajaran yang dapat diambil adalah sangat penting untuk menjaga perilaku dalam bersosial media dan menggunakan teknologi. Moms pun bisa mengajarkan hal ini pada Si Kecil yang sudah aktif di media sosial, lho. Tekankan pada anak untuk terus waspada, terutama dalam membagikan data dan hal-hal yang bersifat privasi.
8. Orang tua berperan penting dalam perlindungan dan pemulihan anak dari masalah
Ayah Sur di sini diceritakan sebagai seorang ayah yang tidak memiliki koneksi erat dengan anaknya dan hanya berpikir bagaimana caranya agar nama baik keluarga dan ia sebagai ayah tetap terjaga, meskipun harus mengesampingkan perasaan maupun masalah yang sedang dihadapi putrinya.
Berlawanan dengan sikap sang ayah, meskipun ibu Sur sedih dan malu atas peristiwa yang menimpa anaknya, ia tetap memilih untuk membela Sur. Ibu Sur percaya bahwa anaknya tak berbohong dan membantu mencarikan tempat sementara untuk Sur tinggal.
Ya Moms, keluarga terutama orang tua, memiliki peran besar untuk melindungi maupun memulihkan anak dari masalah yang dihadapi. Sikap ibu Sur mampu mengembalikan rasa percaya diri Sur dan meyakinkan bahwa ia tak sendiri. (M&B/Nanda Djohan/SW/Foto: Istimewa, Instagram @penyalincahaya)