Kabar buruk bagi para pengendara mobil di Inggris! Pasalnya, bila ia ditemukan sedang di perjalanan dengan membawa anak kecil dan tidak mampu menghentikan salah satu penumpangnya untuk merokok, ia dapat dikenai denda 10.000 Pound Sterling atau sekitar 200 juta rupiah. Selain itu, Sang Pengendara pun bisa dikenai denda lebih tinggi dari orang yang merokok itu sendiri, yaitu sekitar 800 Pound Sterling.
Meskipun ada beberapa oknum yang antipati dan menganggap peraturan baru ini tidak penting dan berlebihan, para peserta kampanye kesehatan menyebutkan peraturan tersebut perlu diberlakukan di Inggris supaya menghindari anak dari paparan asap rokok. Ide mengenai peraturan tersebut memang sudah banyak didengungkan oleh mayoritas anggota parlemen sejak bulan Februari lalu. Mereka mendesak menteri-menteri untuk menyusun undang-undang secara lebih rinci.
Wakil Perdana Menteri Nick Clegg dan Tory veteran Ken Clarke adalah dua di antara orang-orang yang merasa peraturan ini tidak dapat berfungsi. “Perlu upaya sangat besar dari polisi lalu lintas kita untuk mengintai setiap mobil yang lewat, apakah ada anak kecil di dalamnya atau tidak. Kita mungkin hanya akan mendenda 2-3 orang dalam setahun,” ujar Tuan Clarke, seperti dikutip melalui Dailymail UK.
Dalam peraturan, aparat penegak hukum akan memberi sanksi denda sebesar 50 Pound Sterling bagi pengendara yang tertangkap basah sedang merokok ataupun gagal mencegah penumpangnya merokok saat ada anak di bawah usia 18 tahun di dalam mobil. Dan jika kasus tersebut berlanjut ke pengadilan, denda yang dituntut kepada pengendara yang merokok sambil membawa anak dapat meningkat sampai 800 Pound Sterling. Sedangkan pengendara yang tidak bisa melarang penumpangnya merokok dapat dikenai denda maksimal 10.000 Pound Sterling.
Menteri Kesehatan Masyarakat Jane Ellison menjelaskan, “Cara paling efektif untuk menjaga anak dari paparan asap rokok adalah dengan mencegah mereka bernapas di satu ruangan dengan para perokok aktif dan perokok pasif.”
Grup kampanye Ash (Action on Smoking and Healt) terus mendesak para menteri untuk memberlakukan peraturan ini sebelum pemilu di bulan Mei. “Mobil adalah kotak kaleng kecil, konsentrasi asap tembakau dapat mencapai ke tingkat yang berbahaya dengan cepat di sana. Inilah waktunya kita menghentikan anak-anak untuk menghirup asap beracun tersebut,” kecam Deborah Ammot selaku pemimpin grup.
Sebelumnya banyak ilmuwan mengungkapkan asap tembakau yang menempel di pakaian dan perabotan dapat mengancam kesehatan. Para ahli dari York University, Kanada, memaparkan partikel dari tembakau yang menempel di berbagai tempat sangat berbahaya dan dapat terisap tanpa sengaja melalui mulut atau kulit. (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)