Katarak merupakan masalah mata yang umum terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Meskipun begitu, bayi, anak kecil, dan orang dewasa juga dapat menderita mata katarak, baik yang muncul saat lahir atau terkadang terkait dengan kondisi medis lainnya.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab mata katarak? Dan apakah masalah ini bisa disembuhkan? Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.
Baca juga: Penyakit Mata Menular yang Perlu Diwaspadai
Apa itu katarak?
Menurut artikel dari laman John Hopkins Medicine, katarak berkembang ketika lensa mata Anda yang biasanya jernih menjadi lebih keruh. Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan lensa untuk memfokuskan cahaya. Akibatnya, penglihatan menjadi kabur, buram, kesulitan melihat, dan bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Katarak biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena mengganggu penglihatan dan membuat mata Anda jadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Pada tahap awal, Anda mungkin tidak melihat adanya perubahan pada penglihatan Anda, karena mungkin katarak hanya memengaruhi sebagian kecil dari lensa mata. Namun, katarak cenderung tumbuh perlahan, dan penglihatan Anda akan berubah secara perlahan, karena mungkin katarak sudah memengaruhi sebagian besar lensa mata Anda.
Meskipun tidak dapat menyebar dari satu mata ke mata lainnya, Anda bisa mendapatkan katarak di kedua mata.
Penyebab dan gejala mata katarak
Lensa mata Anda terdiri dari air dan protein. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, protein akan menggumpal dan secara perlahan membuat lensa mata menjadi keruh atau cloudy. Ini adalah bagian dari penuaan. Dengan kata lain, penuaan adalah penyebab umum mata katarak.
Namun, ada beberapa hal yang dapat mempercepat terbentuknya katarak pada mata, seperti:
- Faktor keturunan.
- Bawaan lahir. Katarak yang muncul saat lahir biasa disebut dengan katarak kongenital, yang terjadi karena adanya kelainan genetik atau adanya infeksi selama masa kehamilan.
- Diabetes. Menurut American Optometric Association, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, keduanya sama-sama dapat meningkatkan risiko katarak. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol bisa menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk katarak.
- Merokok. Radikal bebas yang terkandung di dalam asap rokok dapat menyebabkan perubahan protein, termasuk protein lensa, yang bisa menyebabkan katarak di mata.
- Terlalu lama di bawah sinar matahari tanpa pelindung mata.
- Penggunaan obat steroid.
- Penggunaan obat diuretik tertentu.
- Perawatan radiasi untuk tubuh bagian atas.
Lalu, apa saja gejala mata katarak? Dikutip dari Mayo Clinic, setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda. Namun, gejala mata katarak yang paling umum adalah:
- Memiliki penglihatan buram atau kabur.
- Kesulitan melihat pada malam hari (penglihatan malam yang buruk).
- Melihat bayangan ganda.
- Menjadi sangat sensitif terhadap cahaya.
- Memerlukan cahaya yang lebih terang untuk membaca.
- Perubahan melihat warna, melihat warna-warna cerah seperti memudar atau menguning.
Bisakah katarak disembuhkan tanpa operasi?
Satu-satunya cara untuk menyembuhkan mata katarak adalah dengan operasi. Ini karena mata katarak tidak dapat dikurangi dengan penggunaan obat-obatan. Itu sebabnya solusi yang paling sering direkomendasikan oleh dokter adalah operasi katarak, terlebih ketika gangguan penglihatan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi, membaca, menonton TV, dan berbagai aktivitas lainnya.
Pada tahap awal ketika gejala katarak masih ringan, Anda mungkin hanya memerlukan resep kacamata dan lensa kontak, meskipun ââitu hanya akan mencegah perkembangan katarak dengan cepat dan menunda operasi katarak.
Katarak cenderung memburuk dari waktu ke waktu. Dan pada akhirnya, dokter mungkin saja akan merekomendasikan operasi untuk menghilangkan katarak.
Operasi katarak adalah salah satu cara paling aman dan efektif untuk mengembalikan penglihatan Anda. Selama operasi katarak, ahli bedah akan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan yang baru, atau disebut dengan intraocular lens (IOL). Ini akan membantu Anda mendapatkan penglihatan yang lebih baik setelah operasi. Sebaliknya, semakin lama menunda operasi, semakin kecil pula kemungkinan penglihatan Anda bisa kembali normal. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Master1305/Freepik)
- Tag:
- katarak
- mata katarak
- kesehatan
- mata