Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Penyebab dan Ciri-ciri Kandungan Lemah yang Perlu Anda Tahu

Penyebab dan Ciri-ciri Kandungan Lemah yang Perlu Anda Tahu

Selama kehamilan, saat janin di dalam kandungan tumbuh dan bertambah besar, ia akan menekan serviks. Normalnya, serviks akan tetap kencang, panjang, dan tertutup hingga menjelang kelahiran.

Namun, ada juga kondisi di mana tekanan dari janin bisa menyebabkan leher rahim melunak, memendek, dan terbuka sebelum bayi siap dilahirkan. Inilah yang bisa menyebabkan keguguran dan persalinan prematur.

Secara medis, kondisi ini disebut dengan inkompentensi serviks atau lebih dikenal masyarakat luas sebagai kandungan lemah. Terus, apa yang bisa menjadi penyebab kandungan lemah? Dan apa saja ciri-cirinya? Simak selengkapnya, Moms!

1. Faktor keturunan

Faktor keturunan bisa menjadi penyebab utama kandungan lemah. Pasalnya, kelainan genetik dapat memengaruhi jenis protein berserat yang menyusun jaringan ikat tubuh (kolagen) di serviks. Itulah yang bisa membuat leher rahim melemah.

2. Trauma serviks

Dikutip dari laman Mayo Clinic, beberapa prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengobati kelainan pada serviks, seperti pap smear atau dilatase & kuratase (D&C) bisa memberikan efek samping, ini termasuk melemahkan serviks. Meskipun jarang terjadi, robekan serviks saat persalinan sebelumnya juga bisa menyebabkan inkompentensi serviks.

3. Menjalani tindakan pada serviks

Menjalani tindakan yang dapat mengubah kondisi serviks bisa menjadi penyebab lain kandungan lemah, misalnya menjalani prosedur biopsi kerucut (cone biopsy) atau loop electrical excision procedure (LEEP) pada serviks Anda. Kedua tindakan ini dilakukan dengan cara mengambil sebagian jaringan pada serviks untuk menghilangkan sel-sel abnormal.

4. Anomali rahim

Melansir laman BabyCenter, anomali rahim bisa menjadi penyebab kandungan lemah berikutnya. Sesuai dengan namanya, anomali rahim ditandai dengan bentuk rahim yang tidak normal.

Rahim wanita yang memiliki anomali rahim tidak berbentuk seperti buah pir, melainkan mempunyai rahim yang memiliki sedikit lekukan di bagian atas atau berbentuk seperti hati. Anomali rahim bisa memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti gangguan haid, masalah pada kehamilan, dan kandungan lemah.

5. Pemberian hormon estrogen buatan

Obat ini biasanya diresepkan untuk mencegah keguguran. Meski begitu, banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa obat ini tidak efektif dan justru bisa membahayakan kehamilan, dan pemberian diethylstilbestrol (DES)–bentuk sintetik dari hormon estrogen–telah dikaitkan dengan inkompentensi serviks.

Ciri-ciri kandungan lemah

Biasanya, inkompetensi serviks tidak menunjukkan ciri-ciri spesifik, terutama di awal kehamilan. Namun, Anda mungkin merasakan beberapa hal ini di usia kehamilan 14-20 minggu. 

  • Pendarahan vagina ringan (spotting)
  • Kram perut
  • Merasakan sakit punggung yang belum pernah Anda alami sebelumnya
  • Merasakan tekanan pada panggul Anda
  • Nyeri pada perut
  • Volume keputihan meningkat dan warnanya berubah dari putih bening menjadi merah muda atau cokelat.

Saat ini masih belum ada cara khusus yang bisa dilakukan untuk mendeteksi dini inkompetensi serviks. Namun, Anda bisa melakukan ultrasonografi transvaginal pada trimester kedua kehamilan untuk mengukur panjang serviks dan memeriksa tanda-tanda penipisan serviks.

Bisakah inkompetensi serviksi dicegah?

Tidak ada yang bisa mencegah inkompetensi serviks atau kandungan lemah. Namun, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk memperoleh kehamilan yang sehat. Langkah-langkah itu meliputi:

  • Periksakan kandungan Anda secara rutin. Dokter akan memantau kesehatan Anda dan bayi dalam kandungan
  • Makan makanan sehat dan seimbang. Selama kehamilan, Anda memerlukan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, dan nutrisi penting lainnya
  • Menjaga berat badan ideal dan sehat selama kehamilan
  • Hindari alkohol dan merokok
  • Mengonsumsi vitamin kehamilan sesuai petunjuk dokter kandungan.

Itulah beberapa penyebab kandungan lemah dan ciri-cirinya serta langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kandungan lemah. Dengan mencegah dan mengetahui secara dini inkompetensi serviks, dokter kandungan mungkin akan bisa melakukan upaya penanganan terbaik untuk mencegah keguguran dan kelahiran prematur. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Pch.vector/Freepik)