Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Sperma Encer Tanda Sulit Punya Anak? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sperma Encer Tanda Sulit Punya Anak? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ada banyak faktor yang memengaruhi kesuburan seseorang, dan salah satu yang paling sering dicurigai adalah sperma yang encer. Sperma sendiri terkandung dalam air mani, sehingga air mani yang encer sering kali disebut sperma encer. Air mani akan keluar ketika pria mencapai puncak kepuasan seksualnya.

Lalu, apakah benar sperma yang encer menandakan seseorang akan kesulitan untuk memiliki anak? Apa saja penyebab sperma menjadi encer? Bagaimana mengenali kualitas sperma? Apakah sperma encer bisa dicegah? Yuk, ketahui jawabannya dengan baca penjelasannya berikut ini, Moms!

Sperma encer adalah hal wajar

Saat pertama kali keluar akibat ejakulasi, air mani umumnya bertekstur kental layaknya jel dan berwarna putih atau keabu-abuan, dengan volume rata-rata 2-5 ml (setara dengan setengah hingga 1 sendok teh). Namun, dalam kurun waktu 15-40 menit setelah ejakulasi pertama, sperma atau air mani yang keluar untuk kedua atau ketiga kalinya akan berubah jadi lebih encer.

Sebenarnya, tekstur air mani yang menjadi lebih encer ini berfungsi untuk menunjang pergerakan sperma agar lebih mudah membuahi sel telur. Oleh karena itu, sperma yang encer umumnya tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Faktor penyebab lain sperma encer

Meskipun begitu, sperma yang encer juga bisa disebabkan oleh sejumlah faktor kondisi lainnya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa penyebab sperma encer:

1. Ejakulasi yang terlalu sering

Tekstur air mani akan berubah menjadi lebih encer seiring dengan frekuensi ejakulasi. Jika pria aktif secara seksual atau sering masturbasi, maka sperma yang keluar bisa encer. Soalnya, testis tak bisa meregenerasi sperma dalam waktu singkat setelah ejakulasi pertama. Sperma yang sehat butuh waktu 2-3 jam agar bisa matang sempurna.

2. Praejakulasi

Jika sperma tampak sangat encer dan jernih, mungkin ini adalah cairan praejakulasi yang keluar sebelum pria mencapai puncak rangsangan seksual. Cairan ini biasanya keluar saat foreplay dan mengandung sperma dalam jumlah yang sangat sedikit.

3. Rendahnya zinc dalam tubuh

Manfaat zinc buat tubuh sangatlah banyak, termasuk mendorong produksi sperma yang sehat. Oleh karena itu, defisiensi zinc dalam tubuh dapat menyebabkan sperma menjadi lebih encer. Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Reproduction menyatakan bahwa kekurangan asupan zinc bisa menyebabkan kualitas air mani yang buruk.

4. Jumlah sperma rendah atau oligospermia

Oligospermia adalah kondisi di mana sperma berjumlah kurang dari 15 juta per 1 milimeter air mani. Meskipun begitu, tak sedikit pria dengan oligospermia mampu membuahi sel telur.

5. Varikokel

Varikokel adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah yang mengalir dari testis ke skrotum. Meskipun umumnya tak bergejala, varikokel bisa menurunkan produksi sperma dan kualitas air mani, sehingga sperma bisa menjadi lebih encer daripada biasanya.

6. Ejakulasi terbalik

Retrograde ejaculation atau ejakulasi terbalik adalah kondisi di mana sperma tidak keluar melalui penis, melainkan masuk ke kandung kemih. Oleh karena itu, sperma bisa keluar sangat sedikit, encer, atau malah tidak keluar sama sekali saat orgasme. Kondisi ini umumnya muncul usai operasi prostat.

Cara mengatasi sperma encer

Meskipun sering kali bukan merupakan masalah besar, sperma yang sehat dengan tekstur kental tak jarang menjadi salah satu kepuasan saat bercinta. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi sperma encer jika Anda membutuhkannya, antara lain:

  • Jalani pola makan dan gaya hidup yang sehat. Anda bisa konsumsi lebih banyak makanan yang bisa membantu mendorong produksi sperma, seperti daging ayam, susu, tahu, kacang, atau daging. Jangan lupa juga untuk konsumsi buah-buahan dan sayur buat melengkapi kebutuhan tubuh akan fruktosa dan zinc.
  • Hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat. Pasalnya, pakaian dalam yang terlalu ketat akan membuat testis terlalu panas, sehingga bisa menurunkan kualitas produksi sperma Anda.
  • Atur frekuensi ejakulasi. Ejakulasi yang terlalu sering atau terjadi dalam rentang waktu singkat akan mendorong keluarnya air mani yang belum diproduksi secara matang sempurna dan kental.

(M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)