Perdarahan merupakan salah satu indikasi terjadinya keguguran. Meskipun begitu, Moms perlu tahu bahwa ada juga kasus keguguran tanpa disertai keluarnya darah dari vagina.
Keguguran adalah berhentinya kehamilan ketika usia kandungan belum mencapai 20 minggu. Salah satu tanda keguguran yang mudah dikenali adalah munculnya perdarahan yang terjadi akibat luruhnya lapisan dinding rahim dan janin.
Sementara itu, penyebab keguguran bisa beragam, antara lain:
- Penyakit infeksi, seperti toksoplasmosis, rubella, sifilis, malaria, HIV, gonore, dan sepsis
- Penyakit autoimun, seperti lupus dan sindrom antifosfolipid
- Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit ginjal
- Gangguan hormon, seperti penyakit tiroid atau PCOS
- Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim
- Penggunaan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, methotrexate, dan retinoid
- Hamil di usia lebih dari 35 tahun
- Riwayat keguguran lebih dari dua kali
- Pola hidup tidak sehat, seperti kecanduan alkohol, merokok, atau penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya)
- Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan (obesitas)
- Paparan zat beracun dan radiasi tingkat tinggi.
Menurut American Pregnancy Association, sebagian besar keguguran terjadi dalam 13 minggu pertama kehamilan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, pada umumnya keguguran ditandai dengan perdarahan. Akan tetapi, ada juga ibu hamil yang mengalami keguguran tanpa perdarahan dan ini biasanya terjadi pada trimester awal kehamilan.
Menutip Halodoc, faktanya, seorang wanita bisa saja mengalami keguguran tanpa gejala apa pun dan baru menyadarinya saat melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Perdarahan saat keguguran sendiri terjadi saat rahim kosong. Pada beberapa kasus, janin meninggal, tapi rahim ibu hamil tidak kosong, sehingga ia tidak akan mengalami perdarahan.
Beberapa dokter menyebut jenis keguguran ini sebagai keguguran yang terlewatkan. Kehilangan janin tersebut mungkin bisa tidak diketahui selama berminggu-minggu dan beberapa wanita tidak mencari pengobatan.
Ciri-ciri keguguran tanpa perdarahan yang perlu diwaspadai
Jika tak ada perdarahan, ada tanda keguguran lain yang bisa Anda waspadai, seperti:
1. Berkurangnya gejala dan tanda kehamilan
Saat hamil, terutama pada masa-masa awal kehamilan, biasanya akan muncul berbagai tanda kehamilan, seperti mual, muntah, dan nyeri payudara. Apabila tanda-tanda tersebut berkurang atau menghilang sama sekali, maka ada kemungkinan Anda mengalami keguguran.
2. Nyeri pada beberapa bagian tubuh
Seperti dilansir dari Alodokter, nyeri yang terasa di bagian panggul, perut, atau punggung bawah juga bisa menjadi salah satu ciri keguguran tanpa perdarahan. Nyeri akibat keguguran biasanya terasa lebih hebat daripada nyeri haid. Rasa nyeri tersebut bisa muncul terus-menerus atau bisa juga sesekali.
3. Keluarnya cairan atau jaringan dari vagina
Keluarnya cairan kecokelatan atau jaringan yang mirip gumpalan daging dari vagina juga perlu diwaspadai sebagai ciri keguguran tanpa perdarahan. Apabila bumil mengalami kondisi tersebut, maka Anda bisa menyimpan jaringan yang keluar dari vagina ke dalam suatu wadah. Setelah itu, segera konsultasikan dengan dokter guna memastikan apakah Anda mengalami keguguran atau tidak.
4. Kram
Tanda lain yang mungkin muncul pada bumil yang keguguran tanpa perdarahan adalah munculnya kram perut secara mendadak atau kram yang mirip dengan saat menstruasi. Kram ini jug bisa disertai perasaan lemas atau mudah lelah.
Selain tanda-tanda di atas, terkadang bumil juga tidak mengalami gejala apa pun. Karena itu, Anda disarankan untuk memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter.
Penanganan keguguran tanpa perdarahan
Mengutip Alodokter, jika bumil mengalami ciri-ciri keguguran tanpa perdarahan seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter. Untuk menentukan apakah Anda mengalami keguguran atau tidak, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan.
Umumnya, untuk mendiagnosis keguguran tanpa perdarahan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti USG, untuk memeriksa kondisi janin dan plasenta di dalam rahim.
Selain itu, dokter juga mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah untuk mendeteksi hormon kehamilan hCG. Hormon ini seharusnya meningkat di masa kehamilan.
Bumil yang didiagnosis mengalami keguguran bisa menunggu beberapa minggu sampai terjadi perdarahan secara alami dan janin keluar dengan sendirinya tanpa kuretase. Bila janin tak kunjung keluar, dokter bisa memberikan obat-obatan atau melakukan prosedur kuretase untuk mengeluarkan janin. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Stefamerpik/Freepik)