Perdarahan saat hamil tua juga sering disebut dengan istilah bloody show. Ini adalah keluarnya lendir kental bercampur darah yang umumnya terjadi saat waktu melahirkan sudah tiba.
Warna bloody show bisa merah muda, kemerahan, atau kecokelatan. Ada wanita yang mengalami bloody show seminggu sebelum melahirkan, di hari melahirkan, bahkan ada juga yang tidak mengalaminya sama sekali (dan itu hal yang normal terjadi).
Nah, mau tahu lebih lengkap seputar perdarahan saat hamil tua? Read on, Moms!
Keluar darah, tanda mau melahirkan?
Keluar darah saat hamil tua, apakah pasti mau melahirkan? Tidak selalu, karena tidak semua darah yang keluar adalah bloody show. Menurut Cleveland Clinic, bloody show merupakan tanda serviks sudah melebar, darah bercampur dengan plak mukus atau lendir vagina, dan tubuh mulai bersiap untuk melahirkan. Sedangkan keluar darah (tanpa plak mukus atau lendir) saat hamil tua tidak selalu menjadi tanda akan melahirkan.
Jika keluar darah, jangan langsung panik! Keluar darah saat hamil tua bisa jadi disebabkan oleh masalah kesehatan, terutama jika tidak ditandai adanya kontraksi, tekanan panggul, serta kram di area perut dan panggul.
Baca juga: 10 Tanda Moms Akan Melahirkan dalam Waktu Dekat
Penyebab perdarahan saat hamil tua
Mengutip Klik Dokter, 1 dari 5 perdarahan saat hamil tua disebabkan oleh plasenta previa. Ini adalah kondisi plasenta (ari-ari) berada di area bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
Mayo Clinic juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan keluar darah saat hamil tua atau trimester tiga, di antaranya:
- Pembukaan dini: Ketika leher rahim mengalami pembukaan dini, maka ini bisa menyebabkan persalinan prematur.
- Keguguran: Jika perdarahan terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu, maka risiko keguguran mungkin terjadi.
- Persalinan prematur: Terutama jika perdarahan disertai kontraksi, sakit punggung, dan tekanan di area panggul.
- Gangguan leher rahim: Seperti infeksi atau inflamasi leher rahim.
- Plasenta previa: Kondisi plasenta menutupi seluruh atau sebagian leher rahim.
- Solusio plasenta: Kondisi plasenta terlepas dari dinding rahim.
- Robekan rahim: Ini jarang terjadi, tapi tetap harus diwaspadai karena bisa mengancam nyawa ibu dan janin.
Apakah normal terjadi?
Keluar darah saat hamil sering dialami banyak orang. Moms tidak perlu panik berlebih jika ini terjadi pada Anda. Menurut Mayo Clinic, ciri perdarahan yang normal terjadi di akhir kehamilan adalah darah berwarna terang, sering bercampur lendir atau mukus, dan terjadi di akhir kehamilan.
Keluar darah juga mungkin terjadi ketika bumil melakukan hubungan intim. Namun, pada kondisi tersebut darah yang keluar tidak banyak, mungkin berupa spot atau titik saja. Trauma seperti kecelakaan kendaraan juga mungkin saja bisa memicu keluarnya darah saat hamil tua. Jika ini terjadi, periksakan ke dokter ya, Moms.
Apa yang harus dilakukan?
Keluarnya darah yang tidak disertai dengan kontraksi tidak boleh disepelekan ya, Moms. Segera ke dokter jika keluar darah saat hamil tua disertai dengan beberapa keluhan ini:
- Ada kram, nyeri, atau bahkan kontraksi
- Terjadi perdarahan hebat
- Perdarahan terjadi terus-menerus, tidak datang dan pergi
- Warna darah yang keluar merah tua atau merah terang
- Darah berbau anyir
- Disertai keluhan pusing, mual, muntah, atau diare
- Demam
- Baru saja terjatuh, kecelakaan, atau terjadi cedera.
Tanda akan melahirkan
Bagi Moms yang sedang hamil tua, kenali tanda-tanda waktu melahirkan sudah makin dekat, ya. Mengutip What to Expect, berikut ini sejumlah tanda Moms akan segera melahirkan:
- Kontraksi makin kuat, sering, dan durasi tiap kontraksi sekitar 30-70 detik
- Nyeri atau bahkan kram di area perut dan panggul
- Pecah ketuban
- Leher rahim terbuka makin lebar
- Sendi terasa seperti merenggang, tidak kencang
- Diare.
Jadi, jangan panik berlebih jika keluar darah saat hamil tua ya, Moms. Tetap tenang dan konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: New Africa/Freepik)