Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi Berkebutuhan Tinggi, Kenali Cirinya dan Cara Menghadapinya

Bayi Berkebutuhan Tinggi, Kenali Cirinya dan Cara Menghadapinya

Moms, Anda pernah mendengar istilah high need baby atau bayi berkebutuhan tinggi? Bayi berkebutuhan tinggi ini tak jarang disamakan dengan bayi yang rewel maupun bayi kolik. Namun nyatanya hal itu berbeda, Moms. Perlu diketahui juga bahwa istilah bayi berkebutuhan tinggi ini tidak merujuk pada suatu kondisi medis.

Menurut Eleonora Kleyman, M.D., dokter spesialis anak di Pusat Medis Kaiser Permanente, Los Angeles, bayi berkebutuhan tinggi merupakan istilah yang sering diberikan orang tua kepada bayi mereka berdasarkan harapan tertentu tentang bagaimana bayi seharusnya berperilaku, cara berperilaku anak-anak mereka yang lain, atau cara bagaimana bayi orang lain harus berperilaku.

Ciri-ciri bayi berkebutuhan tinggi

Layaknya orang dewasa, setiap bayi juga punya karakteristik masing-masing. Hal ini bisa dipengaruhi oleh temperamen, lingkungan, dan banyak faktor lainnya.

Dokter Kleyman mengatakan bahwa bayi berkebutuhan tinggi secara alami terlahir lebih sensitif, sehingga membuat mereka membutuhkan kenyamanan dan perhatian tambahan. "Mereka bisa dengan mudah terstimulasi oleh lingkungannya dan membutuhkan pegangan serta penenangan untuk kenyamanan,” ujarnya seperti dilansir laman Parents.

Senada dengan pernyataan di atas, maka bayi berkebutuhan tinggi ini biasanya digambarkan sebagai bayi yang terus-menerus menangis, membutuhkan perhatian ekstra, memiliki pola tidur atau makan yang tidak teratur, atau bahkan tidak bisa diprediksi, gelisah, dan mudah terstimulasi oleh kebisingan atau gerakan.

Selain itu, ada pula ciri-ciri lain yang menggambarkan karakteristik bayi berkebutuhan tinggi lainnya, seperti:

1. Tidak tidur siang

Bukan tidak mau tidur siang sama sekali, tapi bayi berkebutuhan tinggi biasanya hanya tidur siang dengan singkat, selama kurang lebih 20-30 menit, kemudian gelisah dan menangis. 

2. Mengalami separation anxiety

Gangguan kecemasan normal terjadi pada anak, terutama saat mereka berusia 6 sampai12 bulan. Selain memiliki gangguan kecemasan, bayi berkebutuhan tinggi juga kurang baik dalam beradaptasi, karenanya mereka mengembangkan keterikatan yang kuat dengan orang tua mereka.

3. Tidak mau tidur sendiri

Bayi berkebutuhan tinggi memiliki gangguan kecemasan yang lebih intens, karenanya Si Kecil hanya bisa tidur di sebelah Anda, orang tuanya. Periode tidur bersama orang tua ini mungkin akan lebih lama dibandingkan anak seusianya yang sudah lebih mandiri.

4. Tidak suka berada di mobil

Berada di dalam mobil membuat sebagian bayi berkebutuhan tinggi merasa seperti dikurung dan terisolasi. Belum lagi ketika mereka harus duduk di kursi mobil yang terbatas dan harus terpisah jarak (meski hanya antara kursi depan dan belakang). Tak mengherankan bila mereka kurang menikmati berada di dalam mobil.

5. Tidak bisa rileks

Ketika dibiarkan sendirian, bayi berkebutuhan tinggi menjadi gelisah, tegang, dan menangis tanpa henti sampai digendong orang tuanya.

6. Tidak bisa menenangkan diri sendiri

Karena temperamennya, bayi berkebutuhan tinggi tidak bisa menenangkan dirinya sendiri. Mereka akan rewel, menangis, dan bergantung pada orang tuanya untuk memenuhi kebutuhannya.

7. Sensitif bila disentuh

Beberapa bayi berkebutuhan tinggi akan sangat sensitif bila disentuh dan mulai menangis setiap kali mereka dipeluk atau saat diselimuti.

8. Tidak suka stimulasi yang berlebihan

Stimulasi sekecil apa pun terkadang bisa memengaruhi bayi berkebutuhan tinggi. Misalnya, bila bayi lain tidak terkejut mendengarkan suara dari penyedot debu, bagi bayi berkebutuhan tinggi mungkin ini menjadi stimulasi berupa suara-suara yang terlalu berlebihan untuk ditanganinya.

9. Tidak memiliki rutinitas setiap harinya

Menerapkan rutinitas pada bayi berkebutuhan tinggi mungkin akan menjadi hal yang menantang. Mereka tidak dapat diprediksi, jadi membuat mereka melakukan rutinitas keseharian akan cukup sulit.

10. Tidak pernah terlihat bahagia atau puas

Bila Moms merasa gagal tidak bisa membesarkan bayi yang bahagia, mungkin bisa saja Anda memiliki bayi berkebutuhan tinggi.

Baca juga: Bayi Rewel? Yuk, Kenali 8 Makna Tangisan Bayi!

Tips menghadapi bayi berkebutuhan tinggi

Membesarkan bayi berkebutuhan tinggi mungkin bukan hal yang mudah. Hal yang penting bukan untuk mengubah temperamen atau kepribadian mereka, tapi usahakan agar Moms tetap tenang, bersabar, dan menunggu perubahan pada bayi Anda. Selain itu, cobalah lakukan hal-hal berikut ini agar lebih mudah mengasuh bayi berkebutuhan tinggi, seperti:

1. Jangan lupa istirahat. Dengan beristirahat Moms bisa memulihkan tenaga dan juga tetap tenang.

2. Belajar “membaca” Si Kecil. Moms perlu mencari tahu apa yang disukai dan tidak disukai bayi bekerbutuhan tinggi. Dengan begitu Anda bisa melakukan penyesuaian agar Si Kecil merasa lebih rileks dan bahagia.

3. Jangan merasa bersalah karena memenuhi kebutuhan bayi Anda.

4. Jangan membanding-bandingkan Si Kecil dengan bayi lainnya.

5. Bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung (yang punya situasi sama dengan Anda atau memahami situasi Anda).

6. Ingatlah bahwa fase ini hanya bersifat sementara dan banyak bayi yang pada akhirnya bisa mengatasi kebutuhan mereka.

Buat Moms yang memiliki bayi berkebutuhan tinggi, pastikan Anda memahami isyarat yang ditunjukkan Si Kecil, jangan lupa untuk beristirahat, dan mendapatkan dukungan, sehingga akan lebih mudah bagi Anda merawat Si Kecil sampai fase ini berlalu. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Cookie_studio/Freepik)