Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Benjolan di Ketiak, Kenali Mana yang Berbahaya dan Mana yang Tidak

Benjolan di Ketiak, Kenali Mana yang Berbahaya dan Mana yang Tidak

Saat meraba bagian ketiak, kok, terasa ada benjolan, ya? Jangan langsung panik, Moms! Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan munculnya benjolan di ketiak. Yuk, cari tahu mana benjolan yang berbahaya dan mana yang tidak!

Seperti dilansir dari laman Halodoc, benjolan di ketiak biasanya disebabkan oleh pembengkakan salah satu kelenjar getah bening di area tersebut. Hal ini bisa terjadi akibat infeksi atau penyakit tertentu.

Kelenjar getah bening sendiri merupakan struktur kecil berbentuk oval yang berada di seluruh sistem limfatik tubuh. Meskipun bentuknya kecil, kelenjar tersebut berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Setidaknya ada 4 penyebab munculnya benjolan di ketiak. Meski sekilas terkesan sama, sebenarnya ada ciri khas tertentu yang bisa mengindikasikan penyakit berbahaya atau tidak. Keempat faktor penyebab tersebut, adalah:

1. Infeksi 

Infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Beberapa penyakit infeksi yang bisa memicu munculnya benjolan di ketiak, antara lain:

  • Infeksi bakteri Streptococcus. Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri ini adalah demam Scarlet, radang tenggorokan, demam rematik, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi jaringan lunak (selulitis), sepsis, infeksi tulang dan sendi, serta pneumonia.
  • Infeksi bakteri Staphylococcus. Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri ini biasanya terjadi di area kulit, seperti bisul, impetigo, dan selulitis. Gejala awalnya ditandai dengan kemerahan pada kulit, bengkak, nyeri, dan keluarnya nanah pada luka.
  • Demam cakaran kucing. Sesuai dengan namanya, penyakit ini bisa muncul saat Anda digigit atau terkena cakaran kucing. Perlu diketahui, air liur kucing mengandung banyak bakteri, termasuk Staphylococcus, Streptococcus, Pasteurella, dan Bartonella henselae.
  • Cacar air. Anda tentunya sudah tak asing dengan jenis penyakit yang disebabkan infeksi virus Varicella zoster ini. Gejala awalnya bisa berupa demam, pusing, lemas, nyeri tenggorokan, penurunan nafsu makan, serta munculnya ruam merah pada kulit.
  • Limfadenitis yang disebabkan infeksi bakteri pada kelenjar getah bening. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembengkakan dan nyeri pada kelenjar getah bening, kulit kemerahan, keluarnya nanah pada area yang terinfeksi, serta demam.
  • Mononukleosis yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Gejalanya meliputi demam, radang tenggorokan, sakit kepala, lemas, menggigil, nyeri otot, penurunan nafsu makan, serta munculnya bintik berwarna merah tua atau ungu di langit mulut.
  • HIV/AIDS. Penyakit ini ditandai dengan demam hingga menggigil, ruam kulit, muntah, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, sakit perut, sakit tenggorokan, dan sariawan di lidah maupun rongga mulut.

2. Penyakit autoimun

Benjolan di ketiak juga bisa disebabkan oleh penyakit di mana sistem kekebalan menyerang jaringan sehat di dalam tubuh atau biasa disebut penyakit autoimun. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan ini adalah:

  • Arthritis rheumatoid: Penyakit ini ditandai dengan munculnya nyeri sendi, sendi membengkak, dan sendi kemerahan. Dalam sebagian kasus, penyakit ini biasanya diawali dengan rasa nyeri pada pergelangan kaki, tumit, dan tulang kering.
  • Lupus eritematosus sistemik: Penyakit ini ditandai dengan nyeri sendi, pembengkakan sendi, bintil merah pada pipi dan hidung saat terpapar matahari, sakit kepala, rambut rontok, serta lemas, lesu, dan tidak bertenaga.

3. Gangguan kesehatan tertentu

  • Reaksi alergi.
  • Melebarnya jaringan payudara. Kondisi ini tergolong normal.
  • Sindrom kelelahan kronis.
  • Lipoma. Biasanya penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan di area punggung, paha, leher, lengan perut, atau bahu. Benjolan bisa tumbuh membesar, terasa lembek, dan mudah digoyangkan.
  • Obstruksi limfatik. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada lengan dan tungkai, nyeri pada bagian yang terkena, kesulitan bergerak, berat atau kaku pada bagian yang terkena, mudah merasa lelah, mengalami infeksi berulang, demam, selulitis, dan terbentu luka borok atau retakan pada kulit.
  • Kista sebasea. Ditandai dengan munculnya benjolan di bawah kulit, komedo hitam, muncul nanah di area yang terkena dan kemerahan, adanya pembengkakan, serta tekstur kulit terasa lembut di sekitar tempat yang terinfeksi.
  • Memar pada ketiak yang mungkin disebabkan karena benturan.

4. Kanker

Dalam beberapa kasus, kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening juga bisa menjadi penyebab munculnya benjolan di ketiak, seperti limfoma Hodgkin, leukemia, dan limfoma non-Hodgkin.

Guna membedakan benjolan yang berbahaya atau tidak, Anda bisa memperhatikan ukurannya. Biasanya, benjolan yang berbahaya berukuran besar atau memiliki kecenderungan membesar seiring berjalannya waktu.

Letak benjolan juga bisa menjadi pembeda antara penyakit berbahaya atau tidak. Benjolan biasa pada umumnya hanya terletak di satu area, sedangkan benjolan yang mengindikasikan kanker payudara terletak di ketiak atau payudara itu sendiri karena jaringannya masih terhubung.

Untuk kanker kelenjar getah bening, benjolan tidak hanya muncul di ketiak. Penyakit ini juga bisa ditandai dengan munculnya benjolan di leher dan selangkangan.

Terakhir, benjolan yang berbahaya biasanya bertekstur lebih keras. Namun, untuk memastikan apakah benjolan pada ketiak Anda berbahaya atau tidak, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan lengkap (termasuk ultrasonografi).

Sementara itu, penanganan benjolan di ketiak yang berbahaya dan tidak, tentunya juga berbeda. Pada benjolan yang tidak berbahaya, penanganannya bisa dengan kompres atau obat-obatan, sedangkan benjolan yang mengindikasikan penyakit kanker, kemungkinan perlu ditangani dengan obat maupun kemoterapi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)