Sebagai orang tua, Moms tentunya ingin memastikan Si Kecil makan dengan lahap. Namun, salah satu hal yang sering dikeluhkan banyak orang tua adalah Si Kecil yang susah makan dan melakukan gerakan tutup mulut (GTM).
Hal ini tentu bisa membuat Moms sangat khawatir, karena takut kecukupan gizi dan nutrisi Si Kecil tidak terpenuhi yang akhirnya justru memengaruhi tumbuh kembangnya. Meskipun begitu, Moms harus tetap tenang dan bijak dalam menyikapi hal tersebut.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa salah satu penyebab umum anak melakukan gerakan tutup mulut adalah karena perilaku makan yang salah. Karena itu, para ahli dan dokter menganjurkan orang tua untuk menerapkan feeding rules kepada Si Kecil guna mencegah dan mengatasi masalah mogok makan.
Berikut ini beberapa aturan dalam feeding rules yang perlu Moms ketahui.
1. Perhatikan durasi makan
Dalam feeding rules, Moms harus memperhatikan durasi makan Si Kecil, yakni tidak lebih dari 30 menit. Pasalnya, durasi makan yang terlalu lama bisa membuat Si Kecil bosan dan tidak lagi tertarik untuk menghabiskan makanannya.
Untuk itu, siapkan makanan sesuai porsinya dan batasi durasi makan anak agar tidak lebih dari 30 menit. Apabila setelah 30 menit Si Kecil sudah terlihat tidak berselera makan, jangan memaksanya untuk menghabiskan makanannya. Jika dipaksakan, itu bisa membuat anak makin tidak mau makan.
2. Menghindari distraksi
Ketika anak sedang melakukan gerakan tutup mulut, banyak orang tua yang akhirnya membiarkan Si Kecil menonton tv atau bermain ponsel di waktu makan untuk membuatnya membuka mulut. Padahal ini justru sangat tidak dianjurkan lho, Moms!
Membiarkan screen time saat makan bisa membuat anak jadi kurang fokus pada makanannya dan malah lebih fokus dengan tontonannya. Akibatnya, anak bisa merasa kenyang lebih awal atau bosan karena proses makan yang terlalu lama.
Untuk itu, Moms perlu menyingkirkan semua bentuk distraksi yang bisa mengganggu fokus anak saat makan. Dengan begitu, Si Kecil bisa lebih berkonsentrasi terhadap makanannya.
3. Biarkan anak mengeksplor makanannya
Sebagai orang tua, Moms memang perlu mengajarkan anak cara makan yang baik dan benar. Namun, di awal-awal ia mengenal makanan, biarkan Si Kecil mengeksplor makanannya. Maksudnya, berikan kesempatan anak untuk memegang atau menyuap sendiri makanannya ke dalam mulut.
Ya, meskipun akan sedikit berantakan, cara ini dinilai cukup efektif untuk mencegah dan mengatasi gerakan tutup mulut pada anak. Pasalnya, dengan membiarkan anak memegang atau menyuap sendiri makanannya ke dalam mulut, itu bisa membuatnya lebih bersemangat untuk makan dan menghabiskan makanannya. Moms hanya perlu mendampingi dan mengawasinya saat makan sambil memberinya semangat.
Tenang saja, semakin bertambahnya usia, Moms bisa mengajarkan anak untuk makan dengan lebih bersih dan rapi, kok.
4. Jangan memaksa anak untuk makan dan menghabiskan makanannya
Memaksa anak untuk makan atau menghabiskan makanannya, terlebih saat anak sedang melakukan gerakan tutup mulut, justru bisa membuatnya makin tidak mau makan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Si Kecil akan trauma yang terbawa hingga dewasa. Apabila anak menunjukan tanda-tanda tidak mau makan, jangan dipaksa untuk makan ya, Moms.
Sebaliknya, Moms bisa menunggu 10-15 menit kemudian untuk mencoba kembali menawarkan makanan pada Si Kecil dengan nada yang tidak memaksa. Jika setelah ditawarkan Si Kecil tetap tidak mau makan, Moms bisa mencari alternatif makanan yang lebih ringan yang dikemas dengan nutrisi atau susu untuk tetap membuat perutnya terisi.
5. Gunakan metode responsive feeding
Metode responsive feeding adalah metode untuk memberi atau menyuapi makan anak dengan mengenali tanda lapar dan kenyang Si Kecil serta cara tepat meresponsnya.
Ada beberapa tanda yang ditunjukkan Si Kecil saat ia merasa lapar dan kenyang, dan itu sangat mudah Anda kenali. Misalnya, Si Kecil membuat suara mengecap, menunjuk makanan dan mencoba meraih makanan yang diinginkan, memasukkan tangannya ke dalam mulut, dan merengek atau menangis. Saat anak menunjukkan tanda-tanda ini, segera berikan Si Kecil makan sesuai porsinya.
Namun, jika Si Kecil sudah mulai melambat makannya, menutup mulutnya, memalingkan atau menggelengkan kepalanya, melepeh makanannya, itu tandanya ia sudah kenyang. Saat itu, Moms harus berhenti menyuapinya meskipun makanan di piringnya belum habis. Jangan memaksa atau membujuk Si Kecil untuk menghabiskan makanannya ya, Moms.
Dengan menghargai dan merespons tanda lapar dan kenyang yang diberikan anak, hal itu akan membantunya untuk belajar mengenal rasa lapar dan kenyang serta mengatur nafsu makannya sendiri.
6. Hindari memberikan camilan atau banyak minum di sela proses makan
Memberikan camilan atau membiarkannya banyak minum di sela proses makan akan membuat Si Kecil cepat merasa kenyang dan tidak mau melanjutkan atau menghabiskan makanannya. Untuk itu, berikan Si Kecil makanan utama dulu dan tetap berikan ia minum untuk membantunya mencerna makanan, tapi jangan terlalu banyak.
Manfaat menerapkan feeding rules
Feeding rules merupakan suatu aturan dasar makan untuk anak yang dianggap sebagai hal penting untuk diterapkan karena memiliki banyak manfaat yang baik. Adapun beberapa manfaat menerapkan feeding rules pada Si Kecil, yakni:
1. Memastikan gizi anak tercukupi
Menerapkan feeding rules pada anak akan membantu Moms memastikan gizi anak tercukupi dengan baik dan membuat Si Kecil jadi lebih bersemangat untuk makan. Anak yang makan dengan baik tentu kecukupan gizinya akan terpenuhi, sehingga tumbuh kembangnya akan lebih optimal.
2. Mencegah dan mengatasi gerakan tutup mulut
Satu lagi manfaat menerapkan feeding rules pada anak, yakni bisa mencegah dan mengatasi terjadinya gerakan tutup mulut pada Si Kecil. Menerapkan feeding rules akan membantu menciptakan lingkungan makan yang menyenangkan buat Si Kecil, sehingga ia jadi lebih bersemangat dan fokus untuk makan.
Nah, itulah semua hal yang perlu Moms ketahui tentang menerapkan feeding rules pada anak dan manfaatnya. Yuk, Moms, selalu semangat untuk memastikan anak Anda makan dengan baik dan kebutuhan gizinya terpenuhi, sehingga tumbuh kembang Si Kecil pun akan optimal. (M&B/Calvin/ZA/SW/Foto: Freepik)