Ibu yang baru saja melahirkan bayi yang sudah dinantikannya selama 9 bulan seharusnya merasa bahagia, bukan? Namun, setelah melahirkan, beberapa ibu justru bisa menjadi lebih sedih dan murung. Bahkan, mereka jadi mudah marah, menangis, gelisah, dan cemas berlebihan. Suasana hati yang tidak mengenakkan yang dialami banyak ibu pascapersalinan ini sering disebut sebagai sindrom baby blues.
Meski sering kali hanya bersifat sementara, sindrom baby blues yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi depresi usai melahirkan atau postpartum depression. Berikut ini semua yang perlu Anda tahu tentang sindrom baby blues, seperti apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa itu sindrom baby blues?
Sindrom baby blues adalah kondisi psikologi berupa gangguan suasana hati yang sering dialami di masa-masa awal setelah melahirkan. Baby blues bisa muncul di hari ke-3 atau ke-4 setelah persalinan dengan gejala yang dirasakan hilang timbul.
Wanita yang baru pertama kali melahirkan memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom baby blues dibandingkan wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Sindrom ini menyebabkan seorang ibu baru jadi sedih, murung, mudah marah atau menangis, gelisah, dan cemas berlebihan.
Penyebab baby blues
Ada beberapa penyebab baby blues setelah melahirkan, yakni:
1. Perubahan hormon
Kelahiran secara normal maupun caesar membuat tubuh Anda secara alami mengalami banyak penyesuaian. Salah satunya adalah perubahan kadar hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Hormon estrogen dan progesteron pada ibu baru usai melahirkan akan menurun drastis yang bisa memicu terjadinya perubahan suasana hati hingga sindrom baby blues.
2. Kesulitan beradaptasi
Tak sedikit ibu yang mengalami stres saat harus merawat bayi baru lahir. Apalagi buat Anda yang baru pertama kali melahirkan, tentu akan terasa lebih sulit untuk beradaptasi dengan peran baru menjadi seorang ibu.
Sering kali, kesulitan ini menyebabkan perubahan emosi seperti cemas, khawatir, dan merasa tidak mampu menjadi seorang ibu. Inilah yang kemudian bisa menyebabkan Anda mengalami sindrom baby blues.
3. Kelelahan
Sering terbangun di tengah malam, kurang tidur, dan jadwal tidur berantakan merupakan hal yang normal dialami ibu baru saat merawat bayi baru lahir. Nah, semua itu bisa menyebabkan Anda mengalami kelelahan.
Kondisi kurang tidur dan kelelahan akan lebih mudah tertekan hingga stres, terlebih jika kurangnya dukungan dan bantuan dari pasangan dan keluarga. Inilah yang kemudian bisa membuat Anda terkena sindrom baby blues.
4. Kesulitan menyusui
Tak sedikit ibu baru yang setelah melahirkan mengalami masalah kesulitan menyusui, seperti produksi ASI yang sedikit, puting terasa sakit dan bengkak, masalah pelekatan, dan lain-lain. Kesulitan-kesulitan inilah yang bisa membuat Anda merasa sangat stres dan mengembangkan gejala sindrom baby blues.
5. Penyebab lainnya
Ada beberapa penyebab lainnya yang bisa meningkatkan risiko ibu baru mengalami sindrom baby blues, antara lain:
- Mengalami riwayat depresi
- Usia ibu yang terlalu muda
- Kurangnya dukungan dari pasangan dan keluarga
- Ketakutan melahirkan
- Perasaan rendah diri
- Perasaan tidak mampu menjadi seorang ibu.
Ciri-ciri baby blues
Sindrom baby blues kerap muncul di minggu pertama setelah melahirkan dan gejalanya makin terlihat di hari ke-3 hingga ke-5. Ada beberapa ciri-ciri atau gejala sindrom baby blues yang mudah dikenali, seperti:
- Mengalami perubahan suasana hati (mood swing) yang cukup cepat
- Sering menangis secara tiba-tiba tanpa alasan
- Lebih mudah tersinggung dan sensitif
- Merasa cemas berlebihan dengan kesehatan dan keselamatan Si Kecil
- Kehilangan nafsu makan
- Merasa sangat murung
- Mengalami insomnia parah
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit mengambil keputusan.
Cara mengatasi baby blues
Setelah tahu penyebab baby blues setelah melahirkan, Anda juga perlu tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi sindrom baby blues, yakni:
1. Istirahat yang cukup
Merawat bayi baru lahir memang sangat melelahkan, ditambah waktu tidur yang berkurang dan berantakan, tentunya itu bisa membuat Anda merasa sangat tertekan. Meskipun begitu, Anda tetap perlu mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Jika Si Kecil sedang tidur, Anda bisa memanfaatkan waktu ini untuk beristirahat meski hanya sebentar. Jika Si kecil terbangun di tengah malam, Anda bisa meminta suami untuk bergantian menjaga Si Kecil agar Anda bisa beristirahat lebih lama.
2. Tidak membebani diri sendiri
Peran baru menjadi seorang ibu memang tidak mudah. Usahakan untuk tidak memaksakan diri melakukan segala sesuatunya tanpa bantuan siapa pun. Jangan ragu untuk minta bantuan Dads atau anggota keluarga lainnya untuk membantu pekerjaan Anda di rumah atau bergantian merawat Si Kecil. Atau, Anda bisa menggunakan jasa pengasuh atau asisten rumah tangga untuk membantu Anda di rumah.
3. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan yang sehat bisa membantu mengembalikan dan meningkatkan suasana hati jadi lebih baik dan bisa membuat Anda tetap fit selama merawat Si Kecil, sekaligus bisa meningkatkan produksi ASI. Beberapa makanan bergizi yang baik untuk dikonsumsi setelah melahirkan adalah, sayuran hijau, buah-buahan, daging merah, kacang-kacangan, ikan, dan lemak sehat.
4. Tetap berolahraga
Rutin berolahraga setelah melahirkan bisa membantu mengurangi rasa cemas akibat baby blues. Setelah melahirkan, Anda bisa melakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap harinya. Beberapa gerakan olahraga ringan yang bisa Anda lakukan misalnya senam Kegel, jalan kaki, meditasi, yoga, atau latihan pernapasan perut.
Nah, itulah beberapa penyebab baby blues setelah melahirkan, termasuk ciri-ciri dan cara mengatasinya. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan psikolog jika gejala memburuk dan Anda kesulitan menghadapinya. (M&B/Calvin/ZA/SW/Foto: Freepik)
- Tag:
- baby blues
- ibu melahirkan