Type Keyword(s) to Search
BABY

Cegah Diare Berat, Imunisasi Rotavirus Gratis untuk Semua Bayi di Indonesia

Cegah Diare Berat, Imunisasi Rotavirus Gratis untuk Semua Bayi di Indonesia

Diare merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang bayi dan balita. Penyakit ini pun jadi masalah kesehatan yang besar, baik di Indonesia maupun dunia. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS, Rotavirus merupakan salah satu virus yang sering menjadi penyebab diare pada bayi dan anak di seluruh dunia.

Mengutip laman Sehat Negeriku, portal berita resmi Kementerian Kesehatan RI, data Profil Kesehatan Indonesia di tahun 2020 menunjukkan bahwa diare menjadi penyumbang kematian nomor 2 setelah pneumonia (infeksi paru).

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 juga menunjukkan prevalensi diare yang tinggi pada balita, yakni mencapai 9,8%. Untuk itu, orang tua sebaiknya memberikan imunisasi rotavirus untuk melindungi anak dari kejadian diare berat akibat rotavirus.

Imunisasi rotavirus secara gratis

Nah, kabar baiknya, menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-78, Moms bisa membawa bayi Anda untuk mendapatkan imunisasi Rotavirus secara gratis di puskesmas ataupun fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Vaksin Rotavirus (RV) sendiri merupakan vaksin hidup yang dilemahkan (live attenuated) yang diberikan secara oral sebanyak 5 tetes, yang bisa bereplikasi di usus manusia untuk menghasilkan respons imun. Imunisasi RV aman dan efektif mengurangi risiko kematian dan stunting pada bayi akibat diare berat.

Pelaksanaan imunisasi RV dimulai serentak secara nasional pada tanggal 15 Agustus 2023. Sasaran pemberian imunisasi rotavirus dimulai paling cepat pada anak usia 2 bulan (kelahiran 16 Mei 2023 ke atas) yang akan diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada anak usia 6 bulan 29 hari (sesuai dengan vaksin yang akan digunakan).

Pemberian imunisasi ini mampu melindungi bayi dari infeksi rotavirus yang merupakan penyebab utama diare berat pada anak. Imunisasi ini bisa mencegah risiko diare parah hingga 34% dan mengurangi risiko kematian hingga 96% pada anak akibat diare parah.

Secara umum, imunisasi ini tidak menimbulkan reaksi simpang pada tubuh, atau jika terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan. Pada beberapa anak bisa saja terjadi diare, muntah, demam ringan sebagai respons imun. Susui bayi lebih sering dan pantau dehidrasi (BAK lebih dari 6 kali dan tidak pekat) ya, Moms!

Gejala rotavirus dan penularannya

Rotavirus sendiri adalah virus yang menginfeksi usus dan menjadi penyebab dari penyakit diare yang umumnya dialami bayi dan anak-anak. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

Rotavirus bisa menyebar melalui fecal-oral. Perjalanan virus dimulai dari feses, lalu masuk ke mulut Si Kecil melalui berbagai cara. Virus ini bisa masuk ke mulut Si Kecil ketika ia lupa mencuci tangan sebelum makan atau setelah menggunakan toilet. Penularan juga bisa terjadi ketika Si Kecil menyentuh benda yang terkontaminasi rotavirus, kemudian menyentuh area mulutnya, hingga bisa menyebabkan infeksi.

Mengutip Mayo Clinic, gejala bisa muncul dalam 2 hari setelah terkena rotavirus. Awalnya ditandai dengan demam dan muntah, lalu diikuti dengan diare selama 3-7 hari. Si Kecil juga menunjukkan gejala seperti kelelahan, rewel, sakit perut, hingga dehidrasi.

Dehidrasi merupakan hal yang harus diperhatikan saat Si Kecil mengalami diare rotavirus karena mengakibatkannya lebih rentan kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare. Risiko dehidrasi lebih besar karena tubuhnya yang relatif kecil.

Jadi, Moms harus memantau terus kondisi Si Kecil, terutama memperhatikan gejala-gejala dehidrasi, seperti mulut kering, kulit terasa dingin saat diraba, kurang air mata saat menangis, jarang atau tidak tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih, dan mata cekung.

Untuk diare, menurut Healthline, bisa berlangsung 3-7 hari. Perlu diingat, selama 10 hari setelah gejala rotavirus hilang, feses masih mungkin terkontaminasi virus rotavirus. Jika gejala tidak membaik dalam satu hari, Moms harus menghubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan rotavirus melalui sampel feses Si Kecil di laboratorium medis.

Adapun untuk pencegahannya, imunisasi merupakan cara terbaik untuk mencegah rotavirus, terutama pada anak kecil. Sebagian besar anak (sekitar 9 dari 10) yang mendapat vaksin ini akan terlindungi dari penyakit rotavirus yang parah. Moms juga bisa membantu mencegah penyebaran dengan sering mencuci tangan, terutama sebelum makan. (M&B/SW/Foto: Freepik)