Melahirkan secara normal mungkin jadi harapan semua ibu. Namun, ada kalanya kondisi medis tertentu membuat Moms harus melalui operasi caesar untuk melahirkan bayi Anda.
Operasi caesar sendiri termasuk operasi besar sehingga tubuh Anda akan perlu waktu untuk bisa pulih. Untuk mendukung masa pemulihan setelah operasi caesar, selain beristirahat yang cukup, Anda juga perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.
Mengonsumsi makanan yang bergizi tentunya sangat disarankan setelah Anda melakukan operasi caesar untuk mendukung penyembuhan, membantu proses Anda menyusui bayi, serta mendukung tumbuh kembang Si Kecil.
Di sisi lain, Anda juga perlu mengetahui beberapa makanan yang sebaiknya dihindari usai operasi caesar, yang bisa menghambat proses pemulihan, di antaranya:
1. Makanan pemicu sembelit
Sembelit merupakan masalah umum yang kerap dialami seorang wanita setelah menjalani operasi caesar. Beberapa makanan yang bisa menjadi pemicu sembelit antara lain adalah makanan yang digoreng, makanan cepat saji, makanan rendah serat, dan makanan olahan.
2. Makanan kurang matang
Daging ayam dan sapi, ikan, telur merupakan sumber protein yang baik untuk tubuh. Protein dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan sel jaringan baru yang mempercepat proses penyembuhan usai operasi caesar. Namun, pastikan Moms mengonsumsi makanan sumber protein tersebut dalam keadaan matang.
Makanan yang kurang matang seperti telur setengah matang dan daging mentah bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah perut lainnya yang bisa menunda penyembuhan bekas luka operasi caesar.
3. Telur dan susu
Kita tahu bahwa telur dan susu merupakan makanan sehat. Namun, beberapa wanita mungkin tidak cocok mengonsumsinya setelah melahirkan. Bagi sebagian ibu, susu dingin bisa menyebabkan sakit perut, sementara susu hangat bisa memicu rasa asam. Demikian juga dengan telur yang bisa menyebabkan kembung sehingga menimbulkan rasa nyeri setelah operasi caesar.
4. Makanan pedas
Bagi Anda pecinta makanan pedas, tentunya sulit menahan selera untuk tidak mengonsumsi makanan pedas. Namun, setelah melahirkan lewat metode operasi caesar, Anda sebaiknya menghindari konsumsi makanan pedas. Pasalnya, makanan pedas bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, yang dapat meningkatkan rasa sakit di area sayatan. Bila Anda menyusui, mengonsumsi makanan pedas juga bisa berpengaruh pada ASI yang mungkin tidak disukai bayi.
5. Makanan dingin
Makanan yang terlalu dingin bisa menghambat aliran darah. Selain itu, diketahui bahwa tingkat kekebalan tubuh seorang ibu sangat rendah usai menjalani operasi caesar, sehingga rentan terhadap infeksi umum seperti pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.
Nah, mengonsumsi makanan dingin bisa meningkatkan peluang terkena pilek dan batuk. Bersin serta batuk setelah operasi caesar pun cukup menyakitkan buat ibu. Maka, usahakan untuk menghindari konsumsi yoghurt dingin, es krim, dan minuman dengan banyak es batu setelah operasi caesar.
6. Minuman berkarbonasi
Setelah operasi caesar, penting bagi Moms untuk meningkatkan asupan cairan. Tak hanya mendukung pencernaan, ini juga berpengaruh pada produksi ASI yang optimal. Namun pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan dengan tidak mengonsumsi minuman berkarbonasi, Moms.
Seperti diketahui, minuman berkarbonasi mengandung gula, perasa, dan pengawet buatan. Tentunya ini bukan pilihan minuman yang baik untuk Anda setelah operasi caesar. Minuman berkarbonasi juga bersifat diuretik yang bisa menyebabkan Moms akan sering ke kamar mandi.
Bukannya menghidrasi tubuh, minuman berkarbonasi justru diketahui berpotensi membuat tubuh dehidrasi. Nah, dehidrasi setelah operasi caesar ini bisa menimbulkan banyak efek samping, termasuk penambahan berat badan, sembelit, dan gas. Selain itu, dehidrasi juga bisa berdampak buruk pada produksi ASI Anda.
7. Nangka
Aromanya yang khas serta rasanya yang nikmat tentu membuat banyak orang menggemari buah nangka. Namun, buat Anda yang menjalani operasi caesar, sebaiknya hindari konsumsi buah satu ini usai operasi. Mengonsumsi nangka bisa memicu beberapa masalah pencernaan seperti mulas dan sakit perut, yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan nyeri setelah operasi caesar.
8. Makanan mengandung gas
Konsumsi makanan yang mengandung gas diketahui bisa menyebabkan perut kembung. Bagi ibu yang menjalani operasi caesar, mengeluarkan gas setelah operasi bisa sangat menyakitkan.
Beberapa makanan seperti kacang merah dan kacang hijau memang mengandung banyak nutrisi dan protein penting untuk masa nifas. Namun, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung gas ini beberapa minggu setelah operasi caesar hingga pergerakan usus stabil.
Pun dengan kentang, jamur, kembang kol, brokoli, dan kubis. Meski merupakan sumber mineral penting dan baik untuk tubuh, lebih baik hindari konsumsi makanan yang mengandung gas ini hingga nyeri jahitan operasi mereda.
9. Makanan cepat saji
Tingkat aktivitas ibu setelah melahirkan, terutama yang menjalani operasi caesar, cenderung rendah. Karenanya, Moms disarankan untuk menjauhi makanan cepat saji dan junk food. Pasalnya, gorengan serta makanan cepat saji seperti burger, daging olahan, dan bahan lainnya bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan.
Begitu pun dengan makanan fermentasi, sebaiknya dihindari setelah menjalani operasi caesar. Makanan fermentasi bisa menimbulkan efek samping pada Anda seperti kembung yang menyebabkan sakit perut, intoleransi histamin yang bisa memicu sakit kepala, gatal-gatal, rinitis, dan masalah pencernaan seperti muntah dan diare.
Cobalah menghindari makanan-makanan di atas demi mendukung pemulihan usai operasi caesar yang lebih cepat ya, Moms.
Baca juga: 8 Hal yang Harus Anda Hindari Setelah Operasi Caesar
(M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Jcomp/Freepik)