Moms, Anda tentunya tahu bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penentu kesehatan tubuh secara menyeluruh. Sayangnya, belum semua orang sadar untuk menjaga agar gigi dan mulut senantiasa sehat.
Mulut merupakan pintu masuk ke saluran pencernaan dan pernapasan. Nah, jika mulut tidak terawat dan dibersihkan secara rutin, maka bakteri di mulut dan gigi bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Bahkan infeksi pada gusi dan gigi bisa memicu penyakit fatal seperti serangan jantung.
Risiko adanya gangguan pada gigi dan mulut juga bertambah karena kebiasaan masyarakat mengonsumsi makanan manis. Jika tak dibersihkan, sisa makanan dan minuman manis bisa meningkatkan risiko gigi lebih cepat rusak.
“Sisa makanan atau minuman manis pada gigi, bisa menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini akan memfermentasi sisa karbohidrat di gigi menjadi asam dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang. Studi menunjukkan, saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman berpemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubang meningkat hingga 31 persen,” kata drg. Usman Sumantri, M.Sc, selaku Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).
“Kita tak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak. Tapi, konsumsinya harus dibarengi dengan perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali,” lanjutnya.
Meski kesehatan gigi dan mulut punya peran krusial bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh, faktanya hanya 2,8 persen masyarakat Indonesia yang menyikat gigi di waktu yang tepat. Selain itu, kesadaran untuk berkunjung ke dokter gigi juga masih sangat rendah. Sebanyak 95,5 persen masyarakat di Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama satu tahun.
Kick-off Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023
Mengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, Unilever Indonesia melalui Pepsodent bekerja sama dengan 65 PDGI Cabang, Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (ARSGMPI) menghadirkan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 selama periode September 2023 hingga Februari 2024.
Kick-off penyelenggaraan BKGN 2023 sudah digelar di Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 12 September 2023. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh, seperti drg. Usman Sumantri, MSc. (Ketua Pengurus Besar PDGI), Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D (Ketua AFDOKGI dan Dekan FKG UGM), drg. Ratu Mirah Afifah, GCClintDent., MDSc. (Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia), serta Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X.
Raisa dan Hamish Daud juga ikut hadir dalam kegiatan kick-off BKGN 2023. Sebagai orang tua Zalina, Raisa dan Hamish memang sudah lama peduli pada kesehatan gigi buah hati mereka yang kini berusia 4 tahun tersebut. “Tepatnya sejak dua gigi pertama Zalina muncul,” ungkap Raisa.
“Dalam menjaga kesehatan gigi anak, nomor satu adalah dengan memberi contoh, karena kita tidak bisa mengajarkan anak menjaga kesehatan gigi jika kita tidak peduli dengan gigi kita sendiri,” kata salah satu penyanyi top Indonesia tersebut.
Selain itu, Raisa dan Hamish rutin membawa Zalina ke dokter gigi setiap 6 bulan. Dan melalui BKGN 2023, mereka berharap makin banyak orang tua yang rutin membawa anak-anaknya kontrol ke dokter gigi.
Layanan BKGN 2023
Dalam penyelenggaraan tahun ini, BKGN mengusung tema “Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat”. Selama penyelenggaraan BKGN 2023, ada sejumlah layanan yang akan diberikan kepada masyarakat, seperti:
- Perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.
- Layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” gratis sebagai bagian dari upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI.
- Edukasi kesehatan gigi dan mulut ke 250 ribu anak melalui program sekolah yang lebih inklusif karena juga memberi manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik, Unilever)