Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Seru dan Bikin Pintar! Ini 10 Manfaat Bermain Puzzle Bersama Anak

Seru dan Bikin Pintar! Ini 10 Manfaat Bermain Puzzle Bersama Anak
Manfaat bermain puzzle

Menikmati quality time bersama anak bukan berarti harus jalan-jalan ke mal atau liburan ke luar negeri lho, Moms. Sekadar menikmati momen seru di rumah saja juga bisa jadi quality time tersendiri.

Nah, salah satu kegiatan seru yang bisa Moms lakukan saat quality time di rumah adalah bermain puzzle bersama anak. Permainan puzzle bisa berbentuk potongan-potongan kecil yang teracak dari suatu gambar. Bentuk lain dari puzzle juga bisa berupa rubic, tetris, sudoku, atau lainnya.

Selain seru, bermain puzzle bersama anak juga punya banyak manfaat. Mau tahu manfaatnya? Read on ya, Moms!

1. Meningkatkan kemampuan problem solving

Kemampuan menyelesaikan masalah atau problem solving pastinya sangat terasah dengan permainan puzzle. Seperti yang Moms ketahui, anak harus memutar otak agar potongan puzzle yang acak bisa disatukan dengan baik dan membentuk gambar sempurna.

Untuk anak balita, potongan puzzle yang diberikan mungkin berukuran besar dan lebih sederhana. Dan seiring bertambahnya usia anak, Moms bisa berikan puzzle yang potongannya lebih banyak, lebih rumit, dan tentunya lebih menantang. Anak yang rutin bermain puzzle akan terbiasa mencari solusi dari suatu masalah yang ia hadapi.

2. Melatih keterampilan motorik halus

Kemampuan motorik halus bisa dilatih dengan membiasakan jari-jemari anak bergerak, seperti saat Si Kecil bermain dengan potongan puzzle. Jari anak akan dipakai untuk menjimpit, memutar, memegang potongan puzzle, semua itu tentu tepat untuk melatih kemampuan kontrol jari dan tangan kan, Moms.

3. Melatih kecerdasan kognitif

Anak yang rutin bermain puzzle akan terlatih untuk berpikir kritis demi mendapatkan solusi. Ini tentu saja latihan yang baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Otak anak juga akan dilatih untuk mampu berpikir logis, di mana ia harus menggabungkan bentuk dan warna potongan puzzle yang sesuai pola.

4. Meningkatkan kemampuan persepsi-visual

Ketika anak melihat puzzle, matanya melihat bentuk, warna, dan potongan informasi lainnya yang dikirim ke otak untuk menghasilkan persepsi, dan inilah yang disebut persepsi-visual. Tanpa kecerdasan ini, anak tidak akan mengerti kalau potongan-potongan bentuk harus disatukan agar menjadi gambar besar yang utuh.

Persepsi-visual adalah modal awal untuk belajar membaca dan menulis, maka bermain puzzle memang cocok untuk dijadikan aktivitas sebelum dikenalkan dengan ilmu menulis. Bermain puzzle juga bisa meningkatkan beberapa aspek persepsi-visual, seperti:

  • Visual memori: Kemampuan untuk mengingat apa yang anak lihat.
  • Visual diskriminasi: Kemampuan melihat perbedaan pada tiap benda.
  • Visual komprehensi: Kemampuan memahami apa yang anak lihat.
  • Persepsi bentuk: Mengenali bentuk-bentuk dasar.
  • Analisis visual dan sintesis: Melihat pola dan menyatukannya.
  • Visual kesimpulan: Kemampuan untuk mengenali objek dengan melihat bagian benda.

5. Koordinasi tangan-mata

Ini adalah kemampuan tangan dan mata anak untuk bekerja sama dan menyelesaikan sebuah tugas, seperti melihat bola dan menangkapnya, atau melihat tali sepatu dan mengikatnya. Melatih kemampuan ini sangat baik dilakukan di fase emas anak, salah satunya dengan rutin bermain puzzle. Koordinasi mata-tangan juga penting untuk menjadi modal awal melatih anak memegang alat tulis dan menulis, lho.

6. Mengenal bentuk dan warna

Bermain puzzle adalah cara seru untuk mengajarkan berbagai bentuk dasar dan warna pada anak. Ini juga bisa membantu anak mengenal aneka gambar dan isinya, seperti aneka gambar bunga, bintang, pohon, atau aneka hewan. Mengenalkan nomor pada anak? Bisa lewat puzzle juga lho, Moms.

7. Melatih keterampilan sosial

Moms dan Si Kecil bisa bermain puzzle dan mencari solusinya bersama-sama. Dengan begitu anak akan terlatih untuk bisa bekerja sama dengan orang lain, berbagi ide untuk mencari solusi, dan bahkan melatih anak untuk menghargai perbedaan ide dalam menyelesaikan puzzle. Bermain puzzle dengan banyak teman juga mengajarkan Si Kecil untuk saling dukung, bukan saling menjatuhkan seperti yang dilakukan anak dengan crab mentality (tidak suka melihat orang lain sukses).

8. Melatih keterampilan emosional

Makin rumit puzzle, makin sulit juga untuk diselesaikan. Anak perlu memiliki emosi yang stabil untuk bisa menyelesaikan puzzle dengan baik. Si Kecil perlu sabar, tenang, mau berlatih, mengumpulkan informasi, dan percaya pada proses sampai tujuan menyelesaikan puzzle bisa tercapai.

9. Melatih bebas berpendapat

Cara tiap orang dalam menyelesaikan puzzle belum tentu sama. Mungkin Moms punya cara sendiri dalam menyusun potongan puzzle, begitu juga dengan Si Kecil. Inilah waktunya Moms memberikan anak kesempatan berpendapat dan ide dalam mencari solusi. Ia juga akan merasa dihargai ketika Moms memberinya kesempatan menyelesaikan puzzle, lho.

10. Meningkatkan kedekatan ibu-anak

Kapan lagi bisa seru-seruan main puzzle bersama anak, melatih berbagai kecerdasan anak, dan dapat bonus mempererat bonding dengan Si Kecil. Enggak cuma puzzle, semua permainan yang dimainkan penuh cinta bersama anak pasti bisa jadi jurus jitu meningkatkan kedekatan ibu-anak. Namun, pastikan Moms enggak main sama anak sambil main handphone, ya! (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)