Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Awas, 8 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok Berlebihan, Lho!

Awas, 8 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok Berlebihan, Lho!

Rambut adalah mahkota perempuan. Setuju dong, Moms? Rambut yang sehat dan indah memang selalu sukses membuat percaya diri dan mood bagus seharian. Sayangnya, ada saja masalah rambut yang bisa muncul tiba-tiba, salah satunya rambut rontok berlebihan.

Ya, disebut berlebihan karena kalau rontoknya masih kurang dari 100 helai per hari saja masih disebut normal lho, Moms. Menurut American Academy of Dermatology, rambut rontok 50-100 helai per hari termasuk normal. Tapi kalau sudah lebih dari itu baru bisa disebut rambut rontok berlebihan.

Memangnya, apa sih penyebab rambut rontok berlebihan? Bagaimana cara mengatasinya? Nah, biar Moms enggak salah langkah dalam mengatasi rambut rontok berlebihan, yuk, ketahui info lengkapnya di bawah ini.

Penyebab rambut rontok berlebihan

Umumnya, manusia memiliki ratusan ribu helai rambut. Menurut NYU Langen Health, manusia punya 100.000 helai rambut yang satu per satu akan gugur dalam satu siklus yang terdiri dari fase tumbuh, istirahat, rontok, dan regenerasi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, rontok 100 helai per hari masih wajar, tapi lebih dari itu sudah termasuk berlebihan.

Dilansir dari berbagai sumber tepercaya, ini beberapa penyebab rambut rontok berlebihan.

1. Stres. Ketika Anda tertekan, baik stres berat, stres berulang, atau stres berkepanjangan, ini bisa menyebabkan rambut rontok berlebih. Kaitannya dengan pertumbuhan folikel rambut yang bisa berhenti karena dipicu stres. Selain rambut susah tumbuh, rambut juga bisa rontok. Rambut rontok berlebihan ini bisa terjadi dalam 2 bulan setelah stres menyerang.

2. Keturunan. Rambut rontok berlebihan juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan, yang disebut dengan androgenic alopecia. Menurut Healhtline, ini adalah penyebab rontok yang paling sering terjadi dan berdampak pada 50% orang dengan keluhan rontok berlebih. Ini terjadi secara perlahan (tidak tiba-tiba), bisa menyerang pria dan wanita. Pada pria kondisi ini mulai terjadi di atas usia 65 tahun, sedangkan pada wanita bisa lebih cepat.

3. Autoimun. Ini disebut dengan alopecia areata, atau rambut rontok berlebih karena kondisi autoimun yang menyerang folikel rambut. Akibatnya bisa terjadi kebotakan sebagian dengan luas area kecil hingga besar. Dalam beberapa kasus, masalah ini juga bisa menyebabkan rambut rontok total, bahkan juga menyerang folikel alis, bulu mata, dan area tubuh lainnya.

4. Paparan radiasi. Pada orang yang sering terpapar radiasi atau mungkin sedang dalam pengobatan kemoterapi, rambut rontok berlebihan dan cepat juga sering terjadi. Kondisi ini disebut dengan anagen effluvium. Berita baiknya, rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.

5. Kehamilan dan melahirkan. Selain karena perubahan hormon yang sangat fluktuatif, kondisi kehamilan dan persalinan juga bisa menyebabkan telogen effluvium yang membuat rambut rontok berlebihan. Selain karena hormon kehamilan, kondisi ini juga bisa terjadi jelang dan setelah menopause, baru pakai atau berhenti memakai pil KB hormonal, atau menyerang wanita dengan masalah PCOS (polycystic ovary syndrome).

6. Malnutrisi. Makanan sehat yang Anda konsumsi enggak cuma bikin tubuh sehat, tapi juga rambut sehat dan enggak gampang rontok. Kurangnya vitamin dan mineral bisa menyebabkan telogen effluvium. Tentunya kerontokan akan makin parah jika kondisi malnutrisinya juga makin parah.

7. Sakit akut. Beberapa sakit akut atau infeksi berat bisa membuat rambut rontok berlebihan. Contoh paling dekat adalah serangan COVID-19 saat pandemi kemarin, di mana pasien COVID-19 banyak yang mengalami rambut rontok berlebihan. Untuk itu, selalu waspada dengan penyakit ini ya, Moms, terlebih karena saat ini kasus COVID-19 sedang meningkat lagi.

8. Infeksi jamur. Rambut anak rontok berlebihan? Awas, bisa jadi karena infeksi jamur di kulit kepala yang disebut dengan tinea capitis. Rontoknya bisa sampai terjadi kebotakan berbentuk lingkaran yang makin lama makin membesar. Biasanya anak akan mengeluh gatal di area kulit kepala yang terdampak. Area itu bisa juga kemerahan, bengkak, dan ada sensasi panas.

Kapan harus ke dokter?

Segera ke dokter jika rambut rontok berlebih sudah disertai dengan beberapa keluhan berikut ini.

  • Tubuh mudah lelah
  • Berat badan turun tanpa alasan
  • Demam
  • Perubahan rutinitas BAB
  • Kulit ruam atau ada perubahan lain pada kulit
  • Terjadi infeksi setelah operasi/prosedur medis
  • Perubahan pola makan.

Mengatasi rambut rontok berlebihan

Pada kasus yang parah, sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter agar diberikan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Namun tak ada salahnya untuk menerapkan cara-cara alami berikut ini.

  • Pastikan kulit kepala selalu bersih, tidak kering dan tidak terlalu berminyak
  • Rutin olahraga
  • Konsumsi makanan sehat tinggi nutrisi
  • Coba pijat lembut kulit kepala dengan masker alami menggunakan santan kelapa, minyak zaitun, atau alpukat
  • Konsumsi suplemen tinggi vitamin B, C, D, dan zat besi
  • Hindari mengikat rambut terlalu kencang.

Sedikit tambahan informasi, ada riset yang mengaitkan konsumsi vitamin A dan selenium berlebih dari saran harian bisa memperberat kondisi rambut rontok lho, Moms. Eat wisely ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)