Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Gigi Ngilu Berkepanjangan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gigi Ngilu Berkepanjangan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Duh, gigi ngilu benar-benar membuat makan dan minum jadi terasa tak nyaman ya, Moms. Apalagi jika gigi ngilu terjadi terus-menerus atau berkepanjangan.

Gigi ngilu bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini sering kali muncul tiba-tiba dan disebabkan oleh banyak hal. Nah, berikut ini beberapa faktor yang bisa memicu gigi terasa ngilu terus-menerus atau berkepanjangan.

1. Gigi sensitif

Gigi yang terlalu sensitif menjadi salah satu faktor penyebab utama gigi ngilu. Rasa ngilu tersebut biasanya muncul sebagai respons dari suatu rangsangan, seperti suhu panas, suhu dingin, dan rasa asam.

Meski terkesan sepele, gigi yang selalu terasa ngilu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Pastinya, penderita gigi ngilu juga tidak bisa leluasa mengonsumsi makanan atau minuman yang diinginkan.

Perlu diketahui, gigi sensitif bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk kesalahan dalam memilih sikat gigi dan tekanan yang terlalu keras saat menggosok gigi. Untuk itu, Anda bisa memilih sikat gigi yang lembut dan jangan terlalu kencang saat menggosok gigi. Penyebab lain gigi ngilu adalah terbukanya akar gigi atau resesi gingiva (gusi turun).

2. Gigi berlubang

Penyebab lain yang sering memicu gigi ngilu adalah gigi berlubang. Seperti dilansir dari KlikDokter, pertama gigi berlubang akan menembus lapisan enamel. Pada fase ini, biasanya pasien tidak akan merasa sakit. Namun, pada tahapan selanjutnya, lubang telah mengenai lapisan dentin sehingga gigi menjadi lebih sensitif.

Apabila karier dentin ini tidak segera ditangani, maka akan berlanjut hingga menembus ruang pulpa. Di area ini terdapat syaraf-syaraf dan pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan ngilu yang tajam pada gigi.

Selain itu, infeksi pada gigi juga bisa menyebabkan gusi menjadi bengkak dan berisi nanah. Pada kondisi separah ini, penderita harus segera melakukan perawatan agar infeksi tidak menyebar ke anggota tubuh lainnya.

3. Gigi yang patah atau retak

Gigi yang retak atau patah bisa terjadi karena kecelakaan dan kebiasaan. Faktor kebiasaan yang dimaksud antara lain mengunyah es batu atau menggigit makanan yang terlalu keras. Gigi retak yang sudah parah kemungkinan bisa mengenai ruang pulpa sehingga menimbulkan rasa ngilu.

Selain itu, retakan gigi juga bisa menjadi alternatif tempat berkumpulnya bakteri sehingga menimbulkan infeksi yang menyebabkan masalah gigi lainnya.

Kebiasaan menggeretakkan gigi, atau yang dikenal dengan istilah bruxism, juga bisa membuat lapisan enamel terkikis. Akibatnya, gigi akan terasa ngilu dan lebih sensitif. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah ini atau menggunakan pelindung gigi guna menghilangkan kebiasaan tersebut saat tidur.

4. Penyakit gusi

Rasa ngilu juga bisa ditimbulkan oleh adanya penyakit gusi yang terjadi karena penumpukan plak di sekitar gusi dari sisa-sisa makanan yang tertinggal saat menggosok gigi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan peradangan yang mengakibatkan gusi menjadi lebih merah, mudah berdarah, dan lebih sensitif yang disebut gingivitis. Gingivitis yang tidak dirawat akan bertambah parah dan mengakibatkan hilangnya tulang-tulang penyangga gigi yang disebut periodontitis.

5. Menggunakan bahan pemutih gigi

Gigi yang terlihat putih dan bersih tentunya menjadi dambaan semua orang. Tak heran jika banyak orang memilih pasta gigi dengan kandungan pemutih sebagai salah satu alternatif perawatan gigi. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa kandungan zat pemutih pada pasta gigi merupakan salah satu penyebab adanya gangguan pada lapisan gigi yang memicu rasa ngilu.

Mengatasi gigi ngilu

Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari cara untuk mengatasi gigi ngilu. Namun, ada beberapa cara yang sering digunakan untuk mengatasi gigi ngilu berkepanjangan, yaitu:

  • Memakai pasta gigi khusus gigi sensitif
  • Melakukan fluoride treatment yang berfungsi memperkuat enamel gigi
  • Melakukan teeth bonding, yaitu prosedur yang dilakukan dengan menempelkan bahan khusus pada permukaan gigi yang terpapar atau terluka
  • Operasi gusi jika akar gigi kehilangan lapisan gusi
  • Melakukan perawatan saluran akar gigi.

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)