Kehamilan bukan satu-satunya penyebab seorang wanita telat atau tidak mengalami menstruasi. Ada beberapa kondisi yang bisa membuatnya tidak menstruasi secara rutin.
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Namun, normalnya siklus menstruasi berdurasi antara 21-35 hari, terhitung dari hari menstruasi terakhir. Jika Anda tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 35 hari, maka bisa dibilang Anda mengalami telat menstruasi.
Apabila telat haid mencapai lebih dari 90 hari, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, ada beberapa masalah kesehatan serius yang bisa menjadi pemicu telat menstruasi dan perlu segera ditangani.
Jika Anda mengalami menstruasi terlambat lebih dari tiga periode secara berturut-turut dan tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami dan menentukan penanganan yang sesuai.
Mengutip laman Alodokter, ada beberapa faktor yang memicu darah menstruasi tidak keluar pada waktunya, antara lain:
1. Stres
Saat stres, kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi dan produksi hormon gonadotropin akan terganggu. Hal inilah yang membuat siklus menstruasi jadi terlambat.
2. Obesitas
Penambahan berat badan bisa mengakibatkan terjadinya perubahan hormon pada wanita, apalagi perubahan tersebut terjadi secara drastis. Berdasarkan penelitian, wanita yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas akan memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.
3. Berat badan turun
Bukan cuma kenaikan berat badan yang berlebihan, penurunan berat badan secara drastis juga berisiko memengaruhi siklus menstruasi wanita. Saat berat badan terlalu rendah, maka fungsi tubuh pun akan terganggu dan ovulasi bakal terhenti. Oleh sebab itu, penting bagi seorang wanita untuk menjaga berat badan ideal. Menerapkan gaya hidup sehat bisa menjadi salah satu cara agar siklus menstruasi pun berjalan dengan baik.
4. Kebiasaan merokok
Moms tentunya sudah tahu bahwa rokok bisa mengganggu kesehatan, tak terkecuali dengan siklus haid. Ya, hal ini bisa terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, seperti nikotin, bisa memengaruhi hormon estrogen yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi.
5. Hormon prolaktin berlebih
Hormon prolaktin adalah hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari dan akan meningkat di masa menyusui. Hanya saja, peningkatan hormon prolaktin juga bisa terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, hipotiroid, dan tumor kelenjar pituitari di otak.
Peningkatan hormon prolaktin ini bisa memengaruhi kinerja hormon lain, yaitu estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses menstruasi sehingga membuat Anda telat atau tidak mengalami haid pada waktunya.
6. Efek alat kontrasepsi
Beberapa jenis alat kontrasepsi bisa mengakibatkan seorang wanita tidak mengalami menstruasi, seperti pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah pelepasan sel telur sehingga siklus menstruasi pun jadi tak normal. Diperlukan waktu sekitar 3 bulan setelah berhenti mengonsumsi pil KB agar siklus menstruasi Anda kembali lancar. Selain pil KB, alat kontrasepsi seperti suntik KB (3 bulan) dan KB implan juga bisa menyebabkan seorang wanita tidak mengalami menstruasi.
7. Kondisi kesehatan lain
Kondisi kesehatan lain seperti PCOS (polycystic ovary syndrome), atau penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac juga bisa menyebabkan seseorang tidak mengalami haid. Gangguan kesehatan seperti ini tentunya memerlukan penanganan lebih lanjut. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)