Type Keyword(s) to Search
BABY

Berikan Tepat Waktu, Ini Jadwal Imunisasi untuk Bayi Usia 0-12 Bulan

Berikan Tepat Waktu, Ini Jadwal Imunisasi untuk Bayi Usia 0-12 Bulan

Memiliki anak yang sehat sejak lahir tentu menjadi impian kita semua ya, Moms. Selain asupan makanan bergizi, imunisasi juga penting diberikan kepada anak untuk mencegah berbagai penyakit. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memberikan rekomendasi jadwal atau urutan imunisasi bayi berdasarkan usia.

Imunisasi masih menjadi cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Itulah sebabnya imunisasi sangat penting diberikan kepada anak, termasuk bayi yang daya tahan tubuhnya belum sempurna. Agar tidak terlewat, simak urutan imunisasi bayi usia 0-12 bulan berdasarkan rekomendasi IDAI berikut ini, Moms.

Urutan imunisasi bayi 

  • Usia 0 bulan: Hepatitis B
  • Usia 0-1 bulan: BCG dan Polio
  • Usia 2 bulan: Hepatitis B, Polio, DP-HiB, PCV, Rotavirus
  • Usia 3 bulan: Hepatitis B, Polio, DPT-HiB
  • Usia 4 bulan: Hepatitis B, Polio, Rotavirus, DPT-HiB, PCV
  • Usia 6 bulan: PCV, Rotavirus
  • Usia 9 bulan: Campak atau MR dan Japanese Encephalitis
  • Usia 12 bulan: PCV, Varisela, Hepatitis A

Jenis imunisasi dan manfaatnya

1. Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B pertama kali harus diberikan segera setelah bayi lahir sebelum usia 24 jam. Hepatitis B diberikan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang bisa mengganggu fungsi organ hati. Penyakit tersebut berbahaya karena belum ditemukan pengobatan yang paling ampuh untuk mengatasi kerusakan fungsi hati yang diakibatkan oleh virusnya. Hepatitis B wajib diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan, yaitu saat bayi baru lahir, usia 2, 3, dan 4 bulan.

2. BCG

Imunisasi BCG bermanfaat untuk mencegah terjangkitnya penyakit TBC yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Tak hanya itu, imunisasi BCG juga bisa mencegah terjadinya radang otak yang disebabkan oleh komplikasi penyakit TBC. Imunisasi BCG harus diberikan saat bayi berusia 0-1 bulan.

3. Polio

Imunisasi polio diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan sangat menular, terutama pada anak-anak di bawah usia 15 tahun. Imunisasi polio dapat diberikan secara oral (OPV) maupun suntikan (IPV).

Pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan, imunisasi polio diberikan dalam bentuk OPV yang diteteskan ke mulut. Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1, 2, 3, dan 4 bulan. Imunisasi polio dalam bentuk IPV harus diberikan minimal sebanyak 2 kali.

4. DPT

Imunisasi DPT diberikan saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) yang bisa sangat berbahaya bila dialami bayi. Pemberian imunisasi DPT bisa dikombinasikan dengan imunisasi HiB dan HB.

5. PCV

Imunisasi PCV atau Pneumococcal Conjugate Vaccine bisa diberikan sebanyak 4 dosis sebelum bayi berusia 12 bulan. Imunisasi diberikan saat bayi berusia 2, 4, 6, dan 12 bulan. PCV bertujuan untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan penyakit pneumonia dan meningitis atau radang otak.

6. Campak atau MR

Imunisasi campak atau MR diberikan saat bayi berusia 9 bulan. Namun, bila bayi Anda belum mendapatkan imunisasi MR sampai berusia 12 bulan, bayi Anda dapat diberikan imunisasi MMR saat berusia 12-15 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.

7. Rotavirus

Imunisasi rotavirus bermanfaat untuk mencegah terjadinya diare hebat yang bisa membahayakan nyawa Si Kecil. Ada dua jenis vaksin rotavirus yang bisa dipilih untuk diberikan pada bayi, yaitu rotavirus monovalen dan pentavalen. Monovalen diberikan sebanyak 2 kali saat bayi berusia 6 minggu dan 10 minggu. Sedangkan pentavalen diberikan sebanyak 3 kali, yaitu saat usia 6-12 minggu dengan jeda dosis selanjutnya selama 4-10 minggu dan harus selesai saat Si Kecil berusia 32 minggu.

8. Varisela

Varisela dapat diberikan saat bayi berusia 12-18 bulan sebanyak 2 dosis. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit cacar air. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat mudah menular. Meski secara umum tidak membahayakan, komplikasi penyakit cacar air bisa menyebabkan kematian.

9. Japanese encephalitis

Imunisasi Japanese encephalitis bisa diberikan saat bayi berusia 9 bulan untuk mencegah penyakit Japanese encephalitis. Imunisasi ini diberikan terutama untuk wilayah endemik penyakit tersebut, seperti Bali, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

10. Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A diberikan saat bayi berusia 12 bulan. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit akibat virus hepatitis A yang bisa menyerang organ hati. Pemberian imunisasi hepatitis A ini perlu dilakukan sebanyak 2 kali dengan jeda selama 6-12 bulan.

Memberikan imunisasi sesuai usia sangat penting dilakukan untuk meningkatkan efektivitasnya. Pastikan Anda memberikan imunisasi pada Si Kecil sesuai jadwal ya, Moms. (M&B/RF/Foto: Freepik)