Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Bau Ketiak, Ini Penyebab Utama dan Cara Mengatasinya

Bau Ketiak, Ini Penyebab Utama dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa sangat mengganggu, bukan hanya bagi yang mengalaminya, tapi juga bagi orang di sekitarnya. Lantas apa sih, yang menyebabkan ketiak seseorang bisa lebih berbau daripada biasanya?

Sesungguhnya, keringat tidak memiliki bau tertentu yang khas. Namun, kontak keringat dengan bakteri di permukaan kulit bisa memicu munculnya bau dengan aroma tertentu.

Hal yang sama juga terjadi pada ketiak. Umumnya, sedikit atau banyaknya keringat tidak memengaruhi aroma yang keluar. Sebaliknya, jenis bakteri dan caranya berinteraksi dengan keringat yang justru memengaruhi bau yang tercium.

Dilansir dari Halodoc, kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak serta selangkangan.

Kelenjar apokrin menghasilkan keringat kental kaya protein yang awalnya tidak berbau. Namun, saat bakteri memecah protein yang melimpah, kelenjar tersebut akan menghasilkan molekul bau dan memicu bau badan. Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin berfungsi untuk mengatur suhu tubuh melalui keringat dan tidak terlalu terkait dengan bau badan.

Jadi, bisa dibilang penyebab bau ketiak antara satu orang dan orang lain tidak selalu sama. Pemicu munculnya aroma tak sedap pada ketiak bisa disebabkan oleh:

1. Mengidap diabetes

Diabetes melitus merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula menjadi tinggi.

Apabila kadar gula darah melonjak tinggi, maka bisa terjadi komplikasi yang disebut ketoasidosis diabetic (DKA). Hal ini terjadi akibat tubuh tak dapat mengelola keton, yaitu senyawa asam yang dihasilkan oleh tubuh saat membakar lemak untuk dijadikan energi.

Keton yang menumpuk hingga tingkat berbahaya di dalam tubuh bisa menjadi pemicu bau badan. Selanjutnya, tubuh akan mengeluarkan keton dalam bentuk darah atau urine.

2. Stres dan hiperhidrosis

Stres dan rasa cemas yang berlebihan juga bisa memicu bau badan tak sedap karena munculnya keringat berlebih. Selain karena stres, keringat berlebihan juga bisa muncul akibat kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis.

Hiperhodrosis adalah kondisi ketika tubuh memproduksi keringat berlebihan, tapi tidak berkaitan dengan aktivitas fisik atau suhu udara. Dalam sebuah penelitian yang bertajuk “Hyperhidrosis and Stress”, disebutkan bahwa kedua faktor tersebut memiliki keterkaitan. Tak sedikit pengidap hiperhidrosis yang mengalami stres, terutama jika keringat berlebih tersebut memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri.

Sedangkan penelitian lain menjelaskan bahwa hiperhidrosis sering kali dialami orang yang memiliki masalah kesehatan mental, seperti kecemasan sosial. Hal ini bisa memicu keluarnya banyak keringat dan menimbulkan bau badan.

3. Mengonsumsi makanan tertentu

Ada beberapa makanan yang disinyalir bisa memicu perubahan bau badan yang bersifat sementara dan tiba-tiba. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penumpukan gas di tubuh akibat makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan tersebut antara lain adalah brokoli, kembang kol, kubis, pakcoi, asparagus, dan bawang-bawangan.

Selain jenis makanan, pola makan juga bisa memengaruhi bau badan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pria yang menjalani pola makan sehat dengan buah dan sayuran tidak mengalami bau badan tak sedap meski lebih banyak berkeringat.

4. Menopause, menstruasi, dan kehamilan

Ketiga kondisi ini memicu perubahan hormon yang cukup signifikan sehingga menyebabkan munculnya bau tak sedap dari badan, termasuk ketiak. Umumnya bau tersebut akan hilang saat hormon tubuh kembali normal.

Agar ketiak tidak bau

Salah satu cara utama untuk menghilangkan bau ketiak adalah dengan menjaga kebersihan di area tersebut. Setiap kali mandi, bersihkan area ketiak dengan seksama dan keringkan dengan benar.

Mencukur bulu ketiak juga disebut-sebut sebagai cara cukup efektif untuk mencegah bau ketiak. Pasalnya, dengan mencukur bulu ketiak, maka keringat akan lebih cepat menguap dan tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan bakteri. Perlu diketahui, rambut adalah tempat berkembang biaknya bakteri.

Jangan lupa untuk mengenakan baju bersih. Anda juga bisa menggunakan antiperspiran, karena zat di dalamnya bekerja dengan menarik keringat ke kelenjar keringat.

Jika bau ketiak disebabkan oleh kondisi medis tertentu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Dengan begitu, penanganan akan lebih efektif ke sumber masalahnya. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)