Type Keyword(s) to Search
BABY

Ini Jadwal Imunisasi Bayi 0-24 Bulan Terbaru Rekomendasi Kemenkes

Ini Jadwal Imunisasi Bayi 0-24 Bulan Terbaru Rekomendasi Kemenkes

Memiliki anak yang sehat tentu jadi impian setiap orang tua ya, Moms. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut, Anda tentunya perlu waspada terhadap risiko penyakit yang mungkin menyerang Si Kecil, terlebih jika sistem imun bayi belum benar-benar optimal.

Karena alasan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan bayi dan balita untuk mendapatkan imunisasi. Imunisasi sendiri merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga Si Kecil bisa terhindar dari suatu penyakit, atau jika terpapar, kemungkinan sakitnya akan lebih ringan jika dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan imunisasi.

Nah, khusus buat Moms yang memiliki bayi, berikut ini jadwal imunisasi bayi 0-24 bulan terbaru menurut rekomendasi Kemenkes RI.

Apa itu imunisasi? 

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar penyakit, maka mereka yang mendapat imunisasi tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Penyakit yang dimaksud oleh Kemenkes RI adalah Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

Meski bayi baru lahir sudah memiliki antibodi alami, kekebalan yang diberikan sifatnya hanya sementara alias pasif, Moms. Artinya, dalam jangka waktu beberapa bulan, antibodi pasif tersebut bisa saja hilang, sehingga bayi akan rentan terpapar penyakit.

Karena itu, Kemenkes RI menyarankan anak untuk mendapatkan imunisasi, terutama di 2 tahun pertama kehidupannya. Namun, memang dalam prosesnya, keputusan untuk memberikan imunisasi pada anak adalah hak orang tua.

Manfaat imunisasi untuk bayi 

Berikut ini beberapa manfaat imunisasi untuk bayi yang perlu Moms ketahui.

1. Imunisasi membantu memberikan proteksi pada tubuh bayi untuk melawan penyakit-penyakit serius. Namun, perlu diketahui bahwa imunisasi bisa menimbulkan efek samping jangka pendek, seperti pembengkakan, nyeri, hingga demam.

2. University of Sydney’s School of Public Health menyebut jika imunisasi bisa membantu mengurangi risiko komplikasi serius dari suatu penyakit yang dialami bayi.

3. Dengan melakukan imunisasi, artinya Moms telah berkontribusi terhadap badan kesehatan untuk membantu orang-orang yang rentan terjangkit suatu penyakit, dalam hal ini anak-anak dan lansia.

4. Tak hanya melindungi bayi dari risiko penyakit, imunisasi juga membantu mencegah penularan penyakit ke orang lain di sekitar bayi.

Jadwal imunisasi bayi 0-24 bulan terbaru rekomendasi Kemenkes

Imunisasi tahap 1 (usia 0-6 bulan)

Hepatitis B: Diberikan dalam 4 dosis sejak bayi berusia 24 jam. Setelah mendapatkan dosis pertama, dosis berikutnya akan diberikan dengan jeda sebulan. Nantinya, bayi akan disuntik lagi pada bulan ke-2, ke-4, dan ke-6. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit berbahaya yang menyerang fungsi hati.

Polio: Diberikan secara oral (melalui mulut) atau suntikan. Pertama kali diberikan ketika bayi baru lahir hingga berusia 1 bulan, kemudian dosis selanjutnya diberikan kepada bayi di usia 2 bulan, 3 bulan, hingga 4 bulan, berturut-turut. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit yang berpotensi menimbulkan kelumpuhan.

BCG: Diberikan satu kali pada usia 0-1 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit tuberkulosis, agar kesehatan paru-paru anak tetap terjaga.

DPT: Diberikan 3 kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Lalu ada vaksin booster di usia 18 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

Imunisasi tahap 2 (usia 6-12 bulan)

PCV: Diberikan 3 kali kepada bayi di usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kemudian ada vaksin booster di usia 12-15 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah terjadinya gangguan paru-paru taraf sedang dan berat.

Rotavirus: Diberikan 2 kali saat bayi berusia 6 bulan dan 8 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit yang menyerang sistem pencernaan yang bisa mengganggu tumbuh kembang bayi.

Campak: Diberikan pada usia 9 bulan, kemudian dosisnya ditambah saat bayi menginjak usia 18 bulan. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)