Type Keyword(s) to Search
BABY

Normalkah Jika Ubun-ubun Bayi Berdenyut?

Normalkah Jika Ubun-ubun Bayi Berdenyut?

Moms, pernahkah Anda mendapati ubun-ubun bayi berdenyut? Saat baru lahir, biasanya ubun-ubun bayi akan tampak berdenyut, lantaran area tersebut masih sangat lunak dan sensitif. Tentunya hal ini jauh berbeda jika dibandingkan kepala anak-anak atau bahkan orang dewasa ya, Moms. 

Namun, jika Anda baru pertama kali mengurus bayi, kondisi tersebut bisa jadi dirasakan aneh dan mungkin mengkhawatirkan buat Anda. Padahal, ubun-ubun bayi yang berdenyut merupakan hal yang wajar terjadi, lantaran tulang tengkorak bayi masih belum berkembang dengan sempurna.

Nah, khusus buat Moms yang selama ini penasaran atau mungkin bertanya-tanya terkait kondisi ubun-ubun bayi berdenyut, berikut ini beberapa info penting yang perlu Anda ketahui. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, Moms!

Baca juga: Ini yang Perlu Moms Ketahui Jika Kepala Bayi Peyang

Mengapa ubun-ubun bayi berdenyut? 

Melansir New Kids Center, tulang kepala atau tulang tengkorak manusia tidak langsung berbentuk bulat utuh. Ada beberapa gabungan tulang yang menyusunnya, yakni dua tulang frontal, dua tulang parietal, dan satu tulang occipital.

Nah, pada bayi, tulang-tulang tersebut memang belum menyatu secara sempurna, Moms. Kondisi ini yang kemudian menyisakan bagian yang lunak, terutama di titik pertemuan tulang-tulang tersebut. Titik lunak yang biasa disebut fontanel inilah yang biasanya terlihat seperti ubun-ubun yang berdenyut.

Normalkah ubun-ubun bayi berdenyut? 

Jika Moms mendapati ubun-ubun bayi berdenyut, Anda tak perlu khawatir, ya, karena ini merupakan hal yang normal terjadi. Anda tak perlu takut untuk menyentuhnya, terutama saat memandikan atau memegang kepala Si Kecil.

Ubun-ubun berdenyut biasanya bergerak seirama dengan detak jantung bayi, di mana ini menjadi tanda bahwa ada aliran darah yang melewati area tersebut. Denyut pada ubun-ubun tersebut nantinya akan berkurang saat tulang gabungan di kepala bayi mulai mengeras, seiring dengan pertumbuhan Si Kecil. Hal ini biasanya terjadi saat bayi berusia 9-18 bulan ya, Moms.

Risiko jika ubun-ubun bayi menutup terlalu cepat atau terlalu lambat

Moms justru perlu waspada jika ubun-ubun bayi menutup terlalu cepat atau sebelum bayi berusia 9 bulan. Kondisi yang disebut dengan istilah craniosynostosis ini bisa membawa dampak buruk seperti:

  • Menyebabkan kebutaan
  • Menyebabkan kejang
  • Menyebabkan perkembangan otak terhenti
  • Menyebabkan bentuk kepala bayi tidak normal
  • Menyebabkan  masalah keterbelakangan mental.

Namun, perlu diketahui bahwa pada beberapa bayi, fontanel atau tulang kepala mungkin saja terlambat menutup, Moms. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh hipertiroidisme, Down syndrome, peningkatan tekanan di dalam otak, kondisi rakitis, hingga masalah genetik.

Untuk mengetahui dua kondisi tersebut, Moms perlu memeriksakan Si Kecil ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan memberikan saran terbaik jika bagian lunak pada kepala bayi mengalami masalah. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)