Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Angkat Isu Bullying dan Trauma Remaja, Ini Sinopsis Film Saat Menghadap Tuhan

Angkat Isu Bullying dan Trauma Remaja, Ini Sinopsis Film Saat Menghadap Tuhan

Bagi orang tua, kesejahteraan dan kebahagiaan anak merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, wajar jika tak ada orang tua yang ingin anaknya berada dalam kesulitan maupun kesedihan. Namun, ada kalanya anak mengalami berbagai masalah di dalam hidupnya. Terlebih ketika ia menginjak usia remaja.

Pergaulan dan beberapa faktor lain yang tak bisa dikontrol oleh orang tua bisa saja menimbulkan masalah di kehidupan anak. Bullying dan masalah kesehatan mental adalah beberapa masalah yang kian marak dialami anak-anak akhir-akhir ini.

Hal inilah yang kemudian diangkat dalam film Saat Menghadap Tuhan. Tayang sejak 6 Juni 2024 di bioskop Tanah Air, Saat Menghadap Tuhan membawa isu bullying dan masalah mental yang kompleks dialami anak. Sebelum menonton filmnya di bioskop, yuk, simak sinopsis dan fakta menariknya di sini, Moms!

Sinopsis Saat Menghadap Tuhan

Film ini memusatkan cerita pada trio sahabat, Damar (Rafi Sudirman), Nala (Denisha Wahyuni), dan Gito (Abielo Parengkuan). Masing-masing dari mereka memiliki masa remaja yang tak seindah teman-teman seusianya.

Damar yang selalu ingin membahagiakan ibunya, terkungkung dalam trauma dan kemarahan mendalam setelah menyaksikan ayahnya mati di tangan preman. Kala itu, usianya masih 10 tahun. Terlebih lagi, ia tumbuh dengan kebiasaan menyimpan emosi dan isi hatinya. Ia tak mampu mengutarakan trauma dan menyembuhkan luka batinnya dengan baik seiring berjalannya waktu.

Berbeda dengan Nala. Jika biasanya keluarga menjadi lingkar pertama yang menjamin keamanan dan kenyamanan seorang anak, Nala tumbuh dalam keluarga yang toxic. Bahkan, ia menjadi korban pelecehan oleh ayahnya sendiri. Ia tak mampu tumbuh bahagia layaknya remaja perempuan lain di usianya.

Sedangkan Gito mengalami perundungan yang dilakukan oleh lingkungan pertemanannya. Meski ia tumbuh dalam keluarga yang berkecukupan dan tampak harmonis, Gito tidak memiliki komunikasi yang sehat dengan kedua orang tuanya. Bisa dibilang, keluarga Gito termasuk keluarga yang mengalami broken home. Hal ini kemudian menjadikannya pribadi yang kikuk secara sosial, membuatnya jadi target empuk bagi para perundung.

Lalu, bagaimana Damar, Nala, dan Gito menghadapi berbagai trauma masa remaja yang mereka alami? Akankah mereka bisa sembuh dari luka batin yang dirasakan? Simak jawabannya dengan menonton Saat Menghadap Tuhan di bioskop ya, Moms!

Fakta menarik Saat Menghadap Tuhan

Tidak hanya jalan ceritanya yang berani, film Saat Menghadap Tuhan juga memiliki berbagai fakta menarik yang sayang jika dilewatkan. Simak beragam fakta menarik Saat Menghadap Tuhan berikut ini yuk, Moms!

1. Kampanye berani

Dalam kampanye peluncuran film Saat Menghadap Tuhan, para pemeran selalu menggunakan kaus berwarna hitam dan kacamata. Hal ini bukan sekadar gimmick estetika semata. Mereka melakukan ini untuk menunjukkan mirisnya fenomena sosial di mana masyarakat masih menutup mata dan menganggap enteng kasus trauma dan bullying yang dialami anak-anak Indonesia.

2. Isu riil

Bukan main-main, isu perundungan dan trauma anak memang telah lama menjadi momok di Indonesia. Meski bagi sebagian orang isu yang diangkat film ini terkesan asing, nyatanya hal tersebut kian marak terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, film Saat Menghadap Tuhan berusaha menjadi pembuka mata akan kasus masalah remaja pada khalayak.

3. Diperankan aktor dan aktris papan atas

Diproduksi oleh RexCorp Film, film garapan Rudy Soedjarwo sebagai sutradara dan Rina Soedjarwo sebagai produser ini menggaet talenta-talenta terbaik Tanah Air. Beberapa di antaranya adalah Rafi Sudirman, Denisha Wahyuni, Abelo Parengkuan, Poppy Sovia, Dede Satria, Gilbert Patiruhu, dan Otig Pakis. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Instagram/Rudi Sudirman)