Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Anak Susah Diatur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anak Susah Diatur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sebagai orang tua, Moms tentunya menginginkan punya anak yang selalu menurut perkataan Anda. Namun, terkadang ada masanya balita Anda membangkang dan susah diatur. Bagaimana menghadapinya?

Penyebab anak susah diatur

Ada banyak hal yang membuat anak susah diatur. Dilansir dari Healthline, ada beberapa faktor yang membuat anak tidak mau menuruti perkataan orang tuanya, yakni:

1. Faktor psikologis

Kondisi psikologis anak juga bisa membuat ia berubah dari sosok penurut menjadi pembangkang. Kondisi yang dimaksud antara lain, anak sedang lapar, mengantuk, lelah, atau baru bangun tidur.

Saat Moms meminta anak melakukan sesuatu ketika kondisinya kurang fit, apalagi dengan nada tinggi, bukan tak mungkin ia akan menolak untuk melakukannya. Oleh sebab itu, jika Moms ingin meminta Si Kecil melakukan sesuatu, maka pastikan ia dalam kondisi yang baik, seperti cukup beristirahat atau perutnya sudah terisi.

2. Masalah situasional

Bersikap membangkang dan tidak mau menuruti perkataan orang tuanya juga bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan anak. Kondisi ini bisa terjadi pada Si Kecil yang hidup dalam pernikahan yang bermasalah, menjadi korban bullying, dan anak yang terekspos dengan kekerasan. Jadi, jika Si Kecil tiba-tiba berubah sikap, maka Moms perlu mencari tahu, apakah kondisi ini dipicu oleh situasi di rumah, lingkungan sekitar, atau sekolah.

3. Keterbatasan dalam memilih

Anak bisa frustrasi saat tidak punya kebebasan dalam memilih dan mengatur kehidupannya. Rasa frustrasi itu memicu keinginan untuk membangkang. Jadi, tidak ada salahnya Moms memberikan sedikit kebebasan kepada Si Kecil, seperti baju yang ingin dikenakan, makanan yang ingin dimakan, atau tontonan yang ingin dilihat.

4.  Membuktikan diri

Pada anak yang lebih besar, keinginan untuk membangkang bisa timbul karena ingin menunjukkan bahwa ia sudah bukan bayi lagi. Anak ingin membuktikan bahwa ia mampu mengambil keputusan yang tepat walau hal itu bertentangan dengan peraturan yang sudah ditetapkan orang tua.

Apa yang mesti dilakukan?

Saat harus menghadapi anak yang susah diatur, Moms perlu memikirkan tindakan yang sesuai dengan usia Si Kecil. Anda bisa berbicara dari hati ke hati kepada anak yang sudah duduk di sekolah dasar. Namun, hal itu akan sulit dilakukan jika Si Kecil masih berusia balita.

Dengan anak yang lebih muda, Moms bisa melakukan pembicaraan dengan kalimat sesederhana mungkin. Berikan penjelasan yang singkat tapi mudah dipahami, sehingga Si Kecil bisa mengerti dan menuruti kata-kata Anda. Hal lain yang perlu diperhatikan saat Moms berhadapan dengan anak yang susah diatur, antara lain:

1. Mengontrol emosi

Ya, Moms perlu mengontrol emosi saat anak susah diatur. Memang tidak mudah, tapi jika Anda berbicara kepada anak dengan nada tinggi, maka hal itu hanya akan memicu sikap negatif anak.

Selain itu, Moms harus bisa memberikan contoh bagaimana cara yang benar dalam mengekspresikan perasaan, seperti marah, frustrasi, atau kesal di hadapan anak. Dengan begitu, Si Kecil tahu bahwa membangkang dan tidak menuruti perkataan orang tua adalah sikap yang salah.

2. Jangan menjadi diktator

Sebagai orang tua, wajar jika Moms merasa mengetahui yang terbaik untuk anak. Di sisi lain, kebiasaan mengatur segala aspek kehidupan anak dan tidak memberikan kebebasan dalam memilih bisa membuatnya berubah menjadi sosok yang tak mau menurut dan susah diatur

Untuk itu, Moms bisa sesekali memberikan anak kesempatan untuk memilih dan mengambil keputusan, sehingga ia berlatih berpikir. Kemampuan berpikir untuk dirinya sendiri akan berguna saat Si Kecil sudah dewasa kelak.

3. Beri batasan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa anak yang susah diatur dan tidak mau menurut terkadang hanya ingin mengetes sejauh mana batasan yang diterapkan orang tuanya sebelum mendapatkan konsekuensi. Jika batasan Anda berubah-ubah, maka anak akan memanfaatkannya untuk melawan Anda. Namun jika batasan Anda jelas dan konsisten diterapkan, maka anak akan terbiasa untuk mengikutinya.

4. Tetap pada peraturan

Saat Anda sudah menerapkan peraturan di rumah, maka pertahankanlah. Tidak ada salahnya jika Anda memberikan konsekuensi apabila anak melanggarnya. Dengan begitu, ia akan terbiasa menuruti peraturan tersebut. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)