Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Penting Dilakukan Sejak Dini, Ini 8 Cara Mengajarkan Anak Merasa Cukup

Penting Dilakukan Sejak Dini, Ini 8 Cara Mengajarkan Anak Merasa Cukup

Memiliki rasa cukup bisa menjadi bekal anak dalam mendapatkan keseimbangan hidup dan mengembangkan sikap syukur serta kepuasan hidup. Karena penting untuk perjalanan sepanjang hidup anak, memiliki perasaan cukup perlu dilatih pada anak sejak dini. 

Dengan memiliki perasaan cukup, Si Kecil bisa terhindar dari perilaku konsumtif dan materialistis. Hal ini kemudian bisa berdampak pada banyak aspek kehidupan anak di masa depan. Bahkan bisa membantu anak untuk memiliki rasa empati pada orang sekitar.

Lalu bagaimana cara mengajarkan anak memiliki rasa cukup? Simak tipsnya berikut ini, Moms!

1. Memberi contoh

Moms dan Dads merupakan orang dewasa yang paling dicontoh dan diidolakan anak. Anak akan lebih cepat belajar melalui modelling atau observasi. “Anda bisa mulai dengan mencontohkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengatakan, 'Alhamdulillah, kita bisa makan enak ya Nak,' atau bisa juga mengucap syukur akan hal baik lainnya, sehingga kita tecermin sebagai orang yang sering bersyukur,” ucap Reynitta Poerwito, Bach. of Psych., M. Psi., Psikolog.

2. Mengenalkan anak pada gratitude routine

Membiasakan aktivitas untuk mengungkapkan rasa syukur juga perlu diterapkan sehari-hari. Menurut Reynitta, aktivitas sederhana yang dilakukan setiap hari bisa menjadi sebuah hal yang bisa menjadi kebiasaan hingga dewasa kelak. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, misalnya berdoa bersama saat makan malam, beribadah bersama, dan mengucap syukur atas apa pun pencapaian yang diperoleh keluarga.

3. Ajarkan mindfulness

Moms juga bisa mengajarkan mindfulness kepada anak, misalnya dengan fokus pada apa yang dimiliki dibandingkan yang belum dimiliki. “Misalnya saat ini Moms dan Dads hanya punya motor untuk aktivitas sehari-hari, jadi bisa mengucapkan syukur atas apa yang dimiliki hingga bisa mempermudah aktivitas,” tambah Reynitta.

4. Perkenalkan anak dengan orang yang kurang mampu

Moms juga bisa memperkenalkan anak dengan orang yang kurang mampu atau anak panti asuhan. Anda bisa memberikan makanan untuk dibagikan kepada orang yang kurang beruntung atau mengajak anak untuk berkunjung ke panti asuhan dan memberikan mainan atau baju bekas. Dengan begitu anak bisa belajar dari perilaku dan kehidupan sehari-hari.

5. Mengajarkan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan

Anak perlu tahu apa yang menjadi kebutuhan dan bisa membedakannya dengan keinginan. Moms bisa menjelaskan apa saja kebutuhan primer yang harus dipenuhi, sementara ada beberapa barang, seperti mainan baru atau sepatu terbaru yang sering kali hanyalah keinginan belaka. Ini bisa membantu Si Kecil untuk memahami bahwa tidak semua hal harus dipenuhi.

6. Mengajarkan anak untuk menabung dan menunggu

Saat anak menginginkan sesuatu, Moms sebaiknya tidak langsung menurutinya. Anda bisa mengajak Si Kecil untuk menabung terlebih dahulu hingga kemudian ia bisa membeli apa yang diinginkan dengan uang tabungannya tersebut. Dengan begitu anak bisa berlatih untuk menunggu kesenangan dan menjadi lebih menghargai apa yang ia miliki.

7. Membatasi pemberian barang

Hindari memberikan terlalu banyak barang kepada anak, terutama sebagai bentuk penghargaan atas perilaku baik yang dilakukan. Sebaliknya, ajari Si Kecil untuk menghargai barang-barang yang ia miliki dan memahami bahwa punya banyak hal tidak selalu membawa kebahagiaan.

8. Diskusikan tentang kepuasan diri

Ajak anak untuk berbicara tentang perasaannya setelah mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Bantu Si Kecil untuk merenungkan apakah itu benar-benar membuatnya lebih bahagia, atau apakah ia merasa masih ingin lebih. Ini akan membuka mata anak tentang arti kebahagiaan sejati.

Itulah 8 cara mengajarkan anak merasa cukup. Dengan merasa cukup, diharapkan anak bisa lebih bersyukur dan tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. (M&B/RF/Foto: Pexels)