Saat hamil, Moms tentunya harus lebih ekstra menjaga kondisi tubuh Anda. Pasalnya, bumil tidak hanya menjaga kesehatan tubuh diri sendiri, tapi juga janin di dalam kandungan. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan melakukan imunisasi sesuai rekomendasi dokter, agar Anda tidak terinfeksi penyakit.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, tertulis bahwa imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Baca juga: Jenis-jenis Imunisasi yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
Meskipun begitu, tidak semua vaksin bisa didapatkan ibu hamil. Ada beberapa jenis vaksinasi yang bisa berisiko pada kehamilan dan janin. Vaksin tersebut bisa Anda dapatkan sebelum hamil atau setelah bayi lahir. Berikut ini beberapa jenis imunisasi yang sebaiknya dihindari oleh bumil.
1. Vaksin MMR (Mumps Measles Rubella)
Vaksin MMR diketahui dapat mencegah tiga jenis penyakit, yaitu campak, gondongan, dan rubela (campak jerman). Sayangnya, jika bumil mendapatkan vaksin jenis ini, justru hal tersebut bisa meningkatkan risiko sindrom rubela kongenital. Kondisi ini bisa menyebabkan kecacatan intelektual, kelainan jantung, dan gangguan pendengaran pada bayi. Karenanya, vaksin MMR lebih baik diterima oleh calon ibu sebulan sebelum hamil atau setelah proses melahirkan selesai.
2. Vaksin cacar air
Jenis vaksin cacar air mengandung virus yang hidup tapi dilemahkan, sehingga berbahaya jika diberikan kepada bumil. Meskipun begitu, bayi bisa mengalami cacat lahir jika sang ibu terkena cacar air di masa kehamilannya. Untuk mencegah hal ini, Moms dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini sebelum hamil agar Anda dan janin tidak terinfeksi cacar air saat hamil nantinya.
3. Vaksin HPV
Walau dianjurkan untuk diberikan kepada wanita dewasa, vaksin HPV (human papillomavirus) tidak boleh diberikan kepada wanita yang tengah hamil. Pasalnya, hingga saat ini, belum ada studi yang membuktikan bahwa vaksin tersebut benar-benar aman dan tidak menyebabkan gangguan pada bumil maupun janin. Jadi, dokter biasanya akan menyarankan kepada bumil untuk menunda vaksin HPV hingga kehamilan selesai.
4. Vaksin pneumokokus (PPSV23)
Vaksin pneumokokus merupakan salah satu jenis imunisasi yang bisa diberikan kepada bumil jika ditemukan adanya peningkatan risiko penyakit parah akibat paparan bakteri pneumokokus. Meskipun begitu, keamanan penggunaan vaksin pneumokokus pada bumil belum diteliti secara adekuat. Karena itu, Moms tidak dianjurkan untuk menerima vaksin ini dan bisa menunggu untuk melakukan imunisasi setelah melahirkan nanti.
Yang pasti, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin mendapatkan imunisasi agar vaksin yang diberikan sudah tepat dan tidak menimbulkan risiko berbahaya pada tubuh Anda maupun janin di dalam kandungan. Jadi, jaga selalu kesehatan Anda dan janin selama hamil ya, Moms! (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: DC Studio/Freepik)