Type Keyword(s) to Search
KID

Waspada Stroke pada Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Waspada Stroke pada Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Stroke tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa. Anak-anak ternyata juga bisa mengalami gangguan kesehatan yang satu ini, lho!

Stroke pada anak memang jarang sekali terjadi. Meski begitu, stroke ternyata merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian pada anak. Seperti halnya pada orang dewasa, stroke pada anak juga bisa menyebabkan adanya masalah kesehatan jangka panjang, termasuk kecacatan.

Penyebab stroke pada anak

Pada anak-anak, stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dilansir dari Alodokter, stroke iskemik terjadi ketika aliran darah di otak terhambat akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah otak anak, sedangkan stroke hemoragik disebabkan oleh pendarahan atau pecahnya pembuluh darah otak.

Secara khusus, stroke iskemik bisa disebabkan oleh:

  • Kelainan jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan penyakit jantung bawaan
  • Kelainan genetik
  • Infeksi berat, seperti meningitis dan sepsis
  • Kelainan darah yang membuat darah mudah membeku
  • Dehidrasi
  • Kelainan asam basa darah, seperti asidosis dan alkalosis
  • Stroke pada anak juga lebih berisiko terjadi pada Si Kecil yang terlahir dari ibu yang memiliki masalah kesehatan saat hamil, seperti kekurangan oksigen selama persalinan, pecah ketuban dini, preeklampsia, dan diabetes gestasional.

Sementara itu, penyebab stroke hemogarik meliputi:

  • Cedera kepala berat yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak
  • Kelainan pada pembuluh darah otak, seperti malformasi arteri vena
  • Kelainan pembekuan darah, misalnya hemofilia
  • Kelainan darah, seperti sel sabit.

Gejala stroke pada anak

Pada umumnya, gejala stroke pada anak tidak jauh berbeda dengan stroke pada orang dewasa. Gejala stroke pada anak meliputi:

  • Wajah terlihat tidak simetris atau sulit digerakkan
  • Tungkai dan lengan lunglai
  • Susah berbicara atau cadel
  • Susah memahami ucapan orang lain
  • Sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba dan diikuti muntah serta mengantuk
  • Salah satu sisi tubuh lemah atau lumpuh
  • Salah satu atau kedua mata tidak bisa melihat atau mengalami masalah penglihatan, seperti pandangan kabur dan pandangan ganda
  • Tiba-tiba susah berjalan atau kehilangan keseimbangan tubuh
  • Kejang
  • Kesulitan menelan
  • Hilang ingatan
  • Suasana hati atau perilaku berubah tiba-tiba
  • Tumbuh kembang terhambat.

Saat anak terkena stroke

Stroke pada anak adalah kondisi serius yang perlu mendapatkan pertolongan medis tepat dan segera. Karena itu, jika Anda curiga anak mengalami stroke, bawa ke unit gawat darurat terdekat. Makin cepat ditangani, maka risiko perburukan kondisi dan komplikasi fatal pada anak yang terkena stroke bisa dikurangi.

Penanganan bagi anak yang terkena stroke bisa meliputi pemberian oksigen, transfusi darah, dan pemberian obat sesuai resep dokter. Perawatan lanjutan mungkin diperlukan setelah anak mengalami stroke, seperti terapi wicara dan terapi gerakan. Anak yang mengalami stroke juga membutuhkan evaluasi tumbuh kembang untuk melihat apakah terdapat masalah pada proses tumbuh kembangnya. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)