Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Campak dan Rubella yang Moms Perlu Tahu

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Campak dan Rubella yang Moms Perlu Tahu

Menjaga dan memastikan anak tetap selalu dalam kondisi sehat merupakan pekerjaan yang sangat menantang. Setuju kan, Moms? Nah, di tengah tantangan ini, orang tua sering kali dihadapkan dengan ancaman penyakit menular. Contoh penyakit menular yang sering dialami anak adalah campak dan rubella.

Kedua penyakit ini sama-sama memiliki penularan yang begitu cepat dan sering menyerang anak-anak. Gejala awalnya pun mirip-mirip. Karena itu, campak dan rubella di kalangan masyarakat sering dianggap sama. Padahal kedua penyakit itu jauh berbeda, baik dari gejala maupun efek yang ditimbulkan.

Untuk itu, sebagai orang tua, Moms perlu memahami perbedaan kedua penyakit ini, agar bisa melindungi Si Kecil dengan lebih baik. Berikut ini penjelasan lengkap perbedaan campak dan rubella, Moms.

Perbedaan campak dan rubella

Seperti disebutkan, campak dan rubella adalah dua penyakit yang sering kali dikaitkan, tapi punya perbedaan yang signifikan. Campak, yang juga dikenal sebagai rubeola, adalah infeksi virus yang sangat menular dan dapat menyebar melalui tetesan udara dari batuk atau bersin seseorang yang terinfeksi. Sementara itu, rubella atau campak Jerman, meskipun juga disebabkan oleh virus, biasanya memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan campak.

Campak cenderung lebih berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, encephalitis, dan bahkan kematian. Sebaliknya, rubella biasanya lebih ringan, tapi bisa menyebabkan kecacatan bawaan jika dialami ibu hamil di trimester pertama kehamilan. Karena itu, mencegah infeksi rubella pada bumil sangatlah penting.

Gejala campak dan gejala rubella 

Walaupun sama-sama berasal dari virus, campak dan rubella punya gejala yang berbeda, Moms. Berikut ini gejala campak dan rubella yang perlu Anda ketahui.

Gejala campak biasanya muncul sekitar 10-12 hari setelah paparan virus. Gejala awalnya mirip dengan flu, termasuk demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah. Setelah beberapa hari, ruam merah mulai muncul, dimulai dari wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini biasanya berlangsung sekitar satu minggu dan demam dapat mencapai puncaknya saat ruam muncul.

Adapun rubella gejalanya lebih ringan sehingga sering kali tidak disadari. Gejalanya biasanya muncul 2-3 minggu setelah paparan dan meliputi demam ringan, sakit tenggorokan, srta ruam merah muda yang dimulai dari wajah dan menyebar ke bawah. Meskipun gejalanya lebih ringan dibandingkan campak, penting untuk memahami risiko serius rubella untuk ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Cara melindungi anak dari campak dan rubella

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk melindungi anak dari campak dan rubella. Vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella) biasanya diberikan kepada anak usia 12-15 bulan, dengan dosis kedua pada usia 4-6 tahun. Vaksin ini telah terbukti sangat efektif dan aman serta telah membantu menurunkan insiden kedua penyakit tersebut. Vaksinasi tidak hanya melindungi anak, tapi juga melindungi keluarga dan lingkungan sekitar. (M&B/Gianti Puteri/SW/Foto: Freepik)