Diperlukan perhatian dan usaha ekstra untuk menjaga keselamatan ibu hamil maupun janin di dalam kandungan. Segala hal yang terjadi pada bumil bisa memengaruhi janin lho, Moms. Salah satu risiko yang mungkin terjadi saat hamil adalah terpeleset. Lalu, apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terpeleset?
Ibu hamil memiliki pusat gravitasi yang bergeser akibat pertambahan berat badan di area perut. Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan dan meningkatkan risiko terpeleset. Meski tidak semua bumil akan mengalami terpeleset, penting bagi Moms untuk mengetahui tindakan antisipasinya.
Bahaya jika ibu hamil terpeleset
1. Cedera pada ibu hamil
Saat terpeleset, risiko yang paling sering terjadi adalah cedera pada bumil. Cedera yang mungkin dialami misalnya terkilir atau memar karena terjadinya benturan saat terpeleset. Untuk kasus yang lebih serius, terpeleset juga bisa menyebabkan masalah pada tulang, terutama jika terjadi benturan keras.
2. Pendarahan hingga masalah plasenta
Masalah yang terjadi pada bumil sedikit banyak bisa memengaruhi janin juga. Beberapa risiko yang bisa terjadi pada kehamilan jika bumil terpeleset di antaranya adalah pendarahan pada vagina dan nyeri pada perut. Beberapa kasus terpeleset yang serius juga bisa menyebabkan pecah ketuban dan terlepasnya plasenta dari rahim, yang dapat membahayakan keselamatan bumil dan janin di dalam kandungan.
3. Berkurangnya gerakan janin
Makin besar usia kehamilan, gerakan janin akan makin teratur. Gerakan janin bisa saja berkurang setelah bumil mengalami terpeleset. Anda perlu waspada bila gerakan janin tidak seperti biasanya setelah Anda terpeleset. Cobalah stimulasi gerakan janin dengan memberikan sentuhan, mengarahkan cahaya, atau mendengarkan musik. Bila gerakan janin tetap tidak terasa, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter, Moms.
Apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terpeleset?
1. Tetap tenang dan periksa kondisi tubuh
Langkah pertama yang harus dilakukan jika bumil terpeleset adalah tetap tenang. Panik hanya akan memperburuk situasi. Kemudian cobalah untuk memastikan tidak ada cedera serius. Jika memungkinkan, duduklah sejenak dan periksa kondisi seluruh tubuh. Perhatikan setiap tanda nyeri atau ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan. Penting untuk tidak langsung berdiri jika merasa pusing atau nyeri.
2. Periksa kesehatan janin
Setelah memastikan kondisi tubuh sendiri, segera periksakan kondisi kesehatan janin Anda ya, Moms. Jika terjadi penurunan gerakan janin atau bahkan pendarahan, segera hubungi dokter. Ini adalah indikator penting yang tidak boleh diabaikan. Pemeriksaan medis lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
3. Mencari bantuan medis
Kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, meskipun tidak ada gejala yang tampak serius. Dokter dapat melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kesehatan janin dan memberikan saran medis untuk memastikan bumil dan janin dalam keadaan baik. Penanganan medis tepat waktu dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan memberikan ketenangan bagi bumil.
Baca juga: Bahayakah Jika Ibu Hamil Jatuh Tapi Tidak Pendarahan? Ini Penjelasannya, Moms
Itulah beberapa informasi terkait apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terpeleset. Mengingat berbagai risiko bahaya yang bisa dialami, pastikan Moms selalu berhati-hati. Lakukan tindakan pencegahan, seperti memilih alas kaki yang nyaman, menjaga lantai tetap kering, dan selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. (M&B/RF/Foto: Pexels)