Baby walker kerap dijadikan alat bantu agar bayi lebih cepat belajar berjalan. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, penggunaan baby walker justru dibatasi atau bahkan dilarang karena dianggap berbahaya.
Kanada menjadi negara pertama yang melarang penggunaan baby walker. Dilansir dari HealthyChildren.Org, pemerintah Kanada juga melarang produksi, impor, penjualan, dan iklan baby walker di negara tersebut.
Sementara itu, penjualan baby walker di Amerika Serikat menurun cukup drastis memasuki era 2000-an. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kasus bayi meninggal atau mengalami cedera akibat penggunaan baby walker. Regulasi keamanan mengenai baby walker di negara ini juga diperketat.
Lantas mengapa baby walker dianggap berbahaya? Penelitian menunjukkan bahwa baby walker sesungguhnya bisa lebih berbahaya daripada bermanfaat. Beberapa alasan utama larangan baby walker meliputi:
1. Risiko cedera. Baby walker dapat membuat bayi bergerak lebih cepat dari yang bisa mereka kendalikan dan meningkatkan risiko terjatuh atau menabrak benda berbahaya.
2. Pengembangan keterampilan yang keliru. Bayi yang menggunakan baby walker akan belajar menggunakan kaki bagian bawahnya secara tidak benar yang bisa menghambat perkembangan berjalan normal.
3. Potensi akses ke bahaya. Baby walker membuat bayi lebih tinggi, memungkinkan ia mencapai benda berbahaya di atas meja atau rak yang sebelumnya di luar jangkauan.
Baca juga: Normalkah Balita Jalan Jinjit? Ini Jawaban Dokter Anak
Efek negatif baby walker
Penggunaan baby walker tidak hanya berisiko, tapi juga memiliki beberapa efek negatif bagi perkembangan bayi, antara lain:
1. Terlambat berjalan
Sebuah studi menyatakan bahwa bayi yang sering menggunakan baby walker cenderung berjalan lebih lambat dibandingkan bayi yang tidak menggunakannya. Saat menggunakan baby walker, Si Kecil akan berdiri dalam posisi yang tidak biasa dan secara tak sengaja membuat kakinya bengkok.
2. Masalah postur dan keseimbangan
Posisi duduk dalam baby walker dapat memengaruhi postur tubuh bayi dan memperlambat kemampuannya untuk menjaga keseimbangan.
3. Mengurangi waktu latihan motorik
Bayi yang menggunakan baby walker akan lebih sedikit berlatih keterampilan motorik penting seperti merangkak atau berdiri tanpa bantuan.
Baca juga: Moms, Lakukan Cara Ini untuk Melatih Bayi Berjalan Sendiri
Pengganti baby walker
Baby walker memang disarankan untuk dihindari. Namun, Moms tidak perlu khawatir, karena masih banyak alternatif lainnya untuk membantu dan menstimulasi Si Kecil agar bisa cepat berjalan.
Daripada menggunakan baby walker, Moms bisa pertimbangkan alternatif yang lebih aman untuk membantu perkembangan bayi Anda berikut ini.
- Mainan dorongan (push toys): Mainan ini akan memberikan dukungan yang dibutuhkan bayi untuk belajar berdiri dan berjalan dengan aman.
- Bermain di lantai: Biarkan bayi bebas bergerak dan mengeksplorasi lingkungannya di lantai. Ini membantu memperkuat otot dan meningkatkan keterampilan motorik Si Kecil.
- Aktivitas interaktif: Dorong perkembangan bayi melalui permainan interaktif yang melibatkan merangkak, berguling, dan berdiri dengan dukungan.
Nah, Moms sudah tahu alasan baby walker tidak direkomendasikan untuk bayi. Dengan memahami risiko penggunaan baby walker dan mengetahui alternatif cara menstimulasi bayi untuk berjalan, Anda bisa memastikan perkembangan bayi berjalan dengan optimal dan tanpa risiko cedera. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Pexels)