Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Leukosit Tinggi pada Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Leukosit Tinggi pada Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Sebagai orang tua, kesehatan anak tentu menjadi prioritas utama kita ya, Moms. Salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami anak adalah kadar leukosit atau sel darah putih yang tinggi.

Leukosit sendiri merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Ada 5 jenis leukosit di dalam tubuh, yakni neutrofil, limfosit, eosinofil, basofil, dan monosit. Kelima jenis leukosit ini pada dasarnya bertugas untuk melawan infeksi dan melindungi tubuh dari serangan patogen berbahaya.

Kadar leukosit bisa bervariasi sesuai usia dan kondisi kesehatan. Umumnya, jumlah leukosit normal pada anak berkisar antara 5.000-20.000 sel per mikroliter darah. Bagaimana jika kadar leukosit tinggi? Apa penyebabnya dan apa saja gejala yang dialami anak? Simak penjelasannya berikut ini, Moms!

Penyebab leukosit tinggi pada anak

Kadar leukosit yang tinggi disebut dengan leukositosis. Tingginya kadar leukosit bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab paling umum adalah infeksi. Saat tubuh melawan infeksi, sumsum tulang akan memproduksi lebih banyak leukosit untuk melawan patogen penyebab penyakit. Ini adalah reaksi alami tubuh yang menunjukkan bahwa sistem kekebalan bekerja dengan baik.

Selain infeksi, kondisi lain seperti stres fisik atau emosional, peradangan, reaksi alergi, atau penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa memicu peningkatan leukosit. Misalnya, anak yang baru saja mengalami cedera atau operasi mungkin menunjukkan peningkatan kadar leukosit sebagai bagian dari proses penyembuhan.

Penyebab lain yang lebih serius tapi jarang terjadi adalah adanya penyakit kronis atau gangguan pada sumsum tulang. Masalah pada sumsum tulang bisa menyebabkan produksi leukosit yang terlalu tinggi. Dalam beberapa kasus, leukemia, yaitu kanker darah yang menyerang sel darah putih, bisa menjadi alasan di balik tingginya kadar leukosit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi lebih serius.

Baca juga: Perubahan Tubuh yang Patut Diwaspadai Gejala Kanker

Gejala leukosit tinggi yang perlu diwaspadai

Gejala leukosit tinggi sering kali berhubungan langsung dengan kondisi yang mendasarinya. Contohnya, jika infeksi adalah penyebabnya, Si Kecil mungkin menunjukkan gejala seperti demam, lemas, atau sakit tenggorokan. Gejala ini menjadi tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi.

Pada beberapa kasus, anak dengan leukosit tinggi mungkin mengalami gejala seperti mudah lelah, berat badan turun tanpa sebab jelas, atau munculnya memar tidak wajar. Gejala-gejala ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius dan membutuhkan perhatian medis segera.

Namun, dalam beberapa kasus, leukosit tinggi mungkin saja tidak menunjukkan gejala yang jelas. Karena itu, pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter penting untuk mendeteksi perubahan dalam kesehatan anak yang mungkin terlewatkan.

Apa yang harus dilakukan jika leukosit tinggi?

Jika hasil tes menunjukkan kadar leukosit Si Kecil tinggi, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Pertama, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan memahami penyebab pastinya. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes lanjutan seperti tes darah atau pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan penyebab leukosit tinggi.

Jika infeksi adalah penyebabnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau obat lain untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi tersebut. Penting untuk mengikuti pengobatan sesuai arahan dokter dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup serta nutrisi yang baik untuk mempercepat pemulihan.

Itulah penyebab leukosit tinggi pada anak dan gejala-gejala yang ditunjukkan. Dengan mengetahui hal ini, Moms bisa mendeteksi masalah pada anak lebih awal sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Selain itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan kebiasaan anak. Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga kebersihan diri bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah peningkatan leukosit akibat infeksi. (M&B/Ayu/SW/Foto: Mart Production/Pexels)