Type Keyword(s) to Search
TODDLER

Jangan Asal Beli! Perhatikan 7 Hal Ini saat Memilih Mainan Sensorik untuk Anak

Jangan Asal Beli! Perhatikan 7 Hal Ini saat Memilih Mainan Sensorik untuk Anak

Meningkatkan kemampuan sensorik anak bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk stimulasi melalui mainan. Meskipun begitu, jangan asal beli mainan, Moms. Anda perlu mengetahui cara memilih mainan sensorik yang tepat untuk anak.

Keterampilan sensorik adalah keterampilan anak untuk menggunakan indra yang ada pada tubuhnya, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan. Kemampuan sensorik ini penting untuk dimiliki anak karena akan berpengaruh pada kemampuan bicara, bahasa, kosa kata, sosial, pemecahan masalah, dan koordinasi.

Orang tua tentu saja punya peran dalam tumbuh kembang anak, termasuk dengan menyediakan stimulasi yang tepat untuk keterampilan sensoriknya. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan adalah dengan menyediakan mainan yang bisa melatih kemampuan sensorik anak.

Mainan yang dimaksud adalah mainan yang dirancang untuk merangsang seluruh indra anak, yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan pengecapan, serta meningkatkan keterampilan motorik, kognitif, dan emosional.

Namun, bagaimana cara memilih mainan sensorik yang tepat? Berikut ini panduan memilih mainan sensorik anak.

1. Kenali dan pahami tahap perkembangan anak

Setiap tahapan perkembangan tentu punya "resep" stimulasinya tersendiri. Maka, mainan sensorik juga harus menyesuaikan dengan usia anak.

Bayi (0-12 bulan)

Pilih mainan berwarna-warni, tidak terlalu keras, dan bersuara lembut, seperti rattle atau mainan gigit (teether). Mainan ini membantu merangsang penglihatan, pendengaran, dan eksplorasi oral Si Kecil.

Batita (1-3 tahun)

Di usia ini, Si Kecil perlu distimulasi dengan tekstur yang lebih beragam dan permainan yang mulai mengasah logika. Permainan interaktif seperti balok bertekstur, puzzle sederhana, atau buku pop-up cocok untuk mengasah kemampuan sensoriknya.

Baca juga: 5 Mainan untuk Menstimulasi Kecerdasan Anak 2 Tahun

Prasekolah (4–6 tahun)

Menjelang usia sekolah, logika dan kemampuan sensorik anak makin mapan. Yang perlu diperkuat adalah kreativitas dan daya ingat. Moms bisa memberikan mainan yang lebih kompleks, seperti alat musik kecil, puzzle tiga dimensi, dan pasir kinetik.

2. Pilih mainan yang aman 

Keamanan harus menjadi prioritas utama orang tua dalam memilihkan mainan sensorik untuk anak. Langkah pertama adalah dengan memastikan mainan tidak mengandung bahan berbahaya seperti BPA, ftalat, atau pewarna kimia. Lalu, hindari menyediakan mainan dengan ujung tajam dan memiliki bagian kecil yang bisa tertelan, terutama untuk anak di bawah 3 tahun. Berbagai negara juga aktif melakukan sertifikasi keamanan produk, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) di Indonesia, yang bisa Anda jadikan acuan standar aman bagi anak.

3. Coba satu dan evaluasi respons anak  

Bagaimana cara agar mainan tidak sia-sia? Moms bisa coba dengan belikan satu variasi saja terlebih dahulu, kemudian perhatikan bagaimana reaksi anak terhadap mainan tersebut, apakah ia tertarik, merasa nyaman, atau malah terlihat terganggu? Tanggapan tersebut bisa menjadi panduan untuk membelikan lagi variasi mainan sejenis di masa depan.

4. Fokus pada indra yang akan dirangsang

Pilih mainan berdasarkan indra mana yang ingin Anda kembangkan. Mengidentifikasi kebutuhan Si Kecil bisa membantu Moms memilih mainan yang memberikan manfaat optimal, misalnya:

  • Indra peraba: Mainan bertekstur seperti karpet sensorik atau balok kayu
  • Indra pendengaran: Mainan musik atau yang mengeluarkan suara bervariasi
  • Indra penglihatan: Balok warna-warni, mainan dengan lampu, atau mainan proyeksi cahaya.

5. Pilih mainan yang mendukung interaksi

Mainan sensorik juga bisa menjadi alat untuk membangun hubungan antara orang tua dan anak. Mainan seperti pasir kinetik, slime, atau puzzle interaktif memungkinkan Anda untuk bermain bersama anak sambil membangun bonding.

6. Pertimbangkan daya tahan

Anak-anak sering kali menjatuhkan, melempar, atau menggigit mainan mereka. Itulah sebabnya daya tahan mainan juga patut diperhatikan. Pilih mainan yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan tahan lama agar bisa digunakan untuk jangka panjang.

7. Pastikan sesuai dengan anggaran

Ada berbagai variasi harga mainan sensorik. Ada yang murah seperti playdough, tapi ada pula yang cukup mahal seperti play gym lengkap. Tentukan anggaran Anda terlebih dahulu dan cari produk dengan kualitas terbaik dalam kisaran harga tersebut.

Itulah panduan memilih mainan sensorik anak. Dengan memilihkan mainan yang sesuai, Moms tidak hanya akan membantu anak merangsang indranya, tapi juga mendukung tumbuh kembang Si Kecil secara menyeluruh. Jadi, mulailah mengeksplorasi kebutuhan Si Kecil dan temukan mainan sensorik yang tepat! (M&B/Hana/WR/Foto: Freepik)