Tagihan listrik yang membengkak sering kali menjadi perhatian buat Moms dan Dads dalam mengelola rumah tangga. Salah satu cara sederhana tapi efektif untuk menghemat energi sekaligus biaya adalah dengan memilih lampu hemat energi.
Namun, dengan begitu banyak pilihan yang tersedia di pasar, bagaimana memastikan Anda memilih yang benar-benar efisien sekaligus sesuai kebutuhan rumah Anda? Untuk membantu Anda, berikut ini M&B memberikan tips memilih lampu hemat energi untuk rumah.
Apa itu lampu hemat energi?
Lampu hemat energi adalah jenis lampu yang dirancang untuk menggunakan daya yang lebih rendah, tapi tetap memberikan pencahayaan optimal. Contoh yang paling populer adalah lampu LED (Light-Emitting Diode) dan CFL (Compact Fluorescent Lamp). Jenis lampu ini tidak hanya bisa membantu menekan penggunaan listrik, tapi juga lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.
Baca juga: Tips agar Pemakaian Kulkas Bisa Lebih Hemat Listrik
Mengapa memilih lampu hemat energi?
Ada sejumlah alasan Anda perlu memilih lampu hemat energi, yakni:
1. Menghemat biaya listrik. Lampu hemat energi, seperti LED, menggunakan hingga 80% lebih sedikit energi dibandingkan lampu pijar biasa. Meskipun harga belinya mungkin lebih tinggi, biaya operasional yang jauh lebih rendah membuatnya menjadi investasi menguntungkan.
2. Umur pemakaian panjang. Lampu LED dapat bertahan hingga 25.000 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan lampu pijar yang umumnya hanya bertahan 1.000 jam. Ini berarti Anda tidak perlu sering mengganti lampu, yang juga akan berkontribusi pada penghematan jangka panjang.
3. Ramah lingkungan. Menggunakan lampu hemat energi membantu mengurangi jejak karbon rumah tangga Anda. Jika semua rumah di Indonesia beralih ke lampu LED, dampaknya pada pengurangan emisi karbon akan sangat signifikan.
Tips memilih lampu hemat energi
Berikut ini tips yang perlu Anda perhatikan saat memilih lampu hemat energi untuk rumah Anda, Moms dan Dads.
1. Pilih jenis lampu yang tepat
Pilihan utama untuk lampu hemat energi adalah LED dan CFL. Untuk perbedaannya, lampu LED lebih hemat energi dan tahan lama dibandingkan CFL. LED juga bebas dari bahan merkuri, sehingga lebih aman digunakan. Adapun CFL meskipun lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, memiliki umur lebih pendek dibandingkan LED dan mengandung sedikit merkuri.
2. Perhatikan lumen, bukan watt
Banyak orang masih berpikir bahwa watt adalah indikator tingkat kecerahan lampu, padahal yang lebih relevan adalah lumen. Lumen menunjukkan jumlah cahaya yang dihasilkan lampu, sedangkan watt adalah ukuran konsumsi energi.
Contohnya, lampu pijar 60 watt menghasilkan sekitar 800 lumen, sedangkan LED hanya membutuhkan 10-12 watt untuk menghasilkan tingkat kecerahan yang sama. Jadi, fokuslah pada lumen untuk memilih pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Sesuaikan warna cahaya dengan ruangan
Warna cahaya memengaruhi suasana ruangan. Pilih warna berdasarkan aktivitas di ruangan tersebut. Misalnya, lampu cool white cocok untuk area kerja seperti dapur atau ruang kerja karena memberikan pencahayaan yang terang dan focus, sedangkan lampu warm white ideal untuk ruang makan, ruang tamu, atau kamar tidur karena memberikan suasana yang lebih nyaman dan santai.
4. Perhatikan label efisiensi energi
Pastikan untuk memeriksa label efisiensi energi pada kemasan lampu sebelum Anda membelinya. Di Indonesia, label ini menunjukkan peringkat efisiensi energi, di mana “A++” adalah yang paling hemat energi. Pilih produk dengan peringkat tertinggi untuk mendapatkan manfaat optimal.
5. Pilih merek tepercaya
Saat ini, ada banyak merek lampu hemat energi yang tersedia di pasar. Pilih merek yang sudah tepercaya dan memiliki ulasan positif. Jangan tergiur harga murah dari merek yang tidak dikenal, karena kualitas yang buruk bisa menyebabkan biaya tambahan di kemudian hari.
Mengoptimalkan penggunaan lampu hemat energi di rumah
Setelah memilih lampu hemat energi yang sesuai, ada beberapa tips tambahan untuk mengoptimalkan penggunaannya, yakni:
1. Matikan lampu saat tidak diperlukan. Meskipun lampu hemat energi lebih efisien, tetap penting untuk mematikan lampu saat Anda meninggalkan ruangan.
2. Bersihkan secara rutin. Debu pada permukaan lampu dapat mengurangi tingkat pencahayaan. Jadi, pastikan Anda membersihkannya secara rutin.
3. Manfaatkan cahaya alami. Gunakan lampu hanya saat diperlukan. Di siang hari, buka jendela dan maksimalkan pencahayaan alami di rumah Anda.
Itulah tips memilih lampu hemat energi untuk rumah. Dengan memperhatikan tips tersebut, Anda bisa menekan biaya penggunaan listrik dan rumah pun tetap nyaman ditinggali bersama keluarga. (M&B/Ayu/SW/Foto: Freepik)