Maraknya penggunaan media sosial berdampak kepada meningkatnya masalah kekerasan berbasis gender online (KBGO). Berangkat dari banyaknya kasus KBGO di Indonesia, Meta sebagai platform media digital ingin menciptakan ruang daring yang aman bagi para pengguna media digital dengan fitur-fitur keamanan remaja sebagai upaya untuk mengurangi kasus KBGO melalui kampanye #NgobroldiMeta2024.
Langkah Meta dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi remaja.
1. Peningkatan proteksi terhadap remaja
Meta rutin berkonsultasi dengan ahli perkembangan remaja, psikologi, dan kesehatan mental untuk memastikan platform aman dan sesuai bagi remaja, di antaranya dengan membatasi rekomendasi dan menyembunyikan konten yang tidak sesuai usia. Meta membatasi interaksi pengguna remaja dengan akun berperilaku mencurigakan dengan cara:
- Tidak menampilkan akun pengguna remaja di fitur Explore, Reels, atau Akun yang Disarankan kepada para pelaku.
- Menghilangkan opsi untuk mengikut akun pengguna remaja jika para pelaku menemukan akun pengguna remaja dengan mencari nama pengguna.
- Para pelaku juga tidak dapat melihat komentar dari pengguna remaja pada unggahan pengguna lain.
- Hanya akun yang diikuti oleh remaja yang dapat melakukan ‘tag’ dan ‘mention’.
2. Beragam perangkat dan fitur perlindungan remaja di platform Meta
- Nudge topik alternatif: perangkat ini akan muncul pada Explore di Instagram pengguna remaja untuk menginterupsi konten tertentu dengan menyarankan topik lain.
- Pengingat malam hari: ketika pengguna remaja berusia di bawah usia 18 tahun sedang melihat Reels pada malam hari (di antara jam 10 malam sampai 4 pagi) tanpa beristirahat, notifikasi akan muncul untuk mengingatkan mereka untuk menutup Instagram dan beristirahat.
- Pengingat istirahat: Di Instagram, pengguna remaja memiliki opsi untuk menyalakan fitur ‘break reminders’ sehingga mereka dapat mengingatkan diri sendiri jika telah menggunakan aplikasi selama 10, 20, atau 30 menit dalam sekali penggunaan.
- Mode senyap di Instagram: fitur ini dapat membantu pengguna remaja untuk fokus saat dibutuhkan dan mendorong mereka untuk menetapkan batasan dengan teman serta pengikut.
- Iklan sesuai usia: Meta menggunakan informasi terkait usia serta lokasi pengguna untuk menunjukkan iklan yang sesuai dengan umur.
- Kontrol konten sensitif: untuk akun remaja hanya terdapat dua pilihan terkait kontrol konten sensitif, yaitu ‘standard’ atau ‘less’. Akun remaja yang berusia di bawah 16 tahun secara otomatis akan berada di opsi ‘less’.
- Perangkat, fitur, dan sumber daya Meta lainnya untuk membantu mendukung remaja dan orang tua dapat dilihat di tautan ini.
3. Pentingnya peran orang tua dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mendukung bagi remaja
Moms dan Dads berperan penting membimbing remaja dalam penggunaan media sosial. Pelajari berbagai perangkat pengawasan di Family Center Meta untuk membantu Anda menciptakan lingkungan digital yang aman bagi pengguna remaja.
Di Family Center Meta, orang tua dapat menemukan berbagai perangkat, fitur, serta tips yang dapat diterapkan untuk mengawasi remaja saat menggunakan platform Meta, seperti Instagram, Facebook, dan Messenger.
Serangkaian fitur Meta untuk melindungi remaja dari ancaman sekstorsi
Ancaman sekstorsi merupakan kejahatan yang mengerikan dan mengincar pengguna muda dan remaja di berbagai belahan dunia. Pelaku kejahatan sekstorsi mencari keuntungan finansial dengan mengancam akan mengumbar konten-konten intim korban jika keinginan mereka tidak dipenuhi. Berikut ini fitur Meta untuk melindungi remaja dari ancaman sekstorsi.
1. Mempersulit terduga pelaku sekstorsi untuk mengikuti remaja di media sosial
- Memblokir sepenuhnya permintaan akun yang terdeteksi menunjukkan tanda-tanda sekstorsi untuk mengikuti remaja, atau mengirimkannya ke folder spam remaja.
- Menguji fitur keamanan baru di Direct Message Instagram dan Messenger untuk menginformasikan pengguna remaja saat sedang mengobrol dengan seseorang yang mungkin tinggal di negara lain, mengingat pelaku sekstorsi kerap mengaku tinggal di suatu lokasi untuk mengelabui remaja.
2. Menyembunyikan daftar pengikut dan orang yang diikuti dari terduga pelaku sekstorsi
- Akun yang terdeteksi menunjukkan tanda-tanda perilaku sekstorsi tidak akan dapat melihat pengikut atau daftar pengikut orang lain.
- Terduga pelaku sekstorsi juga tidak akan bisa melihat daftar akun yang menyukai kiriman seseorang, foto yang menandai mereka, atau akun lain yang menandai foto mereka.
3. Mencegah tangkapan layar atau rekaman layar dari foto atau video tertentu di Direct Message
- Akun yang menerima foto atau video di dalam Direct Message Instagram atau Messenger dengan fitur ‘view once’ atau ‘allow reply’ tidak bisa melakukan tangkapan layar atau rekaman layar dari konten tersebut.
- Tidak mengizinkan terduga pelaku sekstorsi untuk membuka foto atau video yang dikirim dengan fitur ‘view once’ atau ‘allow reply’ di Instagram versi web.
4. Fitur Proteksi Konten Telanjang dalam Direct Message Instagram
- Memburamkan gambar yang terdeteksi mengandung ketelanjangan saat dikirim/diterima melalui Direct Message Instagram dan memperingatkan pengguna akan risiko pengiriman gambar-gambar sensitif. Fitur ini akan aktif otomatis bagi remaja di bawah usia 18 tahun.
- Meta bersama Larry Magid, President & CEO ConnectSafely, membuat video edukasi bagi orang tua untuk memahami cara kerja dari fitur Proteksi Konten Telanjang. Video tersedia di laman Hentikan Sekstorsi dari situs web Family Center Meta.
5. Mengidentifikasi dan menghapus akun-akun terduga pelaku sekstorsi
- Mengambil langkah agresif dalam menangani pelanggaran dari akun-akun terduga pelaku sekstorsi.
- Menghapus sekitar 7.200 aset Facebook yang terlibat dalam perilaku serupa pada Juli 2024.
- Mengobservasi pola-pola percobaan sekstorsi, seperti kesamaan di antara profil para pelaku, dan membagikan pola-pola ini ke program Lantern dari Tech Coalition, sehingga perusahaan lain bisa menyelidiki platform mereka sendiri dan melacak penggunaan yang mencurigakan.
Itulah upaya yang dilakukan Meta dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi remaja. (M&B/SW/Foto: Freepik)