Memasuki tahun baru 2025 ada generasi baru yang akan datang, lho, Moms. Mereka adalah Generasi Beta, yaitu generasi yang lahir dari tahun 2025 hingga 2039. Nama “beta” merujuk pada dunia yang terus berkembang pesat layaknya versi beta dalam perangkat lunak, mencerminkan siklus perbaikan, inovasi, dan perubahan konstan.
Dengan teknologi yang terus-menerus berevolusi, Generasi Beta akan tumbuh dalam era yang sepenuhnya digital. Namun, apa sebenarnya yang membuat mereka unik? Apa karakteristik mereka, dan bagaimana mereka akan mengubah cara kita bekerja, berinovasi, dan hidup? Yuk, simak informasinya berikut ini.
Karakteristik utama Generasi Beta
1. Sepenuhnya terkoneksi dengan teknologi
Generasi Beta akan menjadi generasi pertama yang seluruh kehidupannya sepenuhnya terintegrasi dengan teknologi. Jika Generasi Z adalah digital native pertama yang tumbuh dengan internet dan media sosial, Generasi Beta akan mengambil lompatan lebih jauh. Mereka akan lahir di era internet of things (IoT), kecerdasan buatan yang canggih, dan mungkin interaksi metaverse yang seamless. Teknologi akan menjadi bagian integral kehidupan mereka, bahkan sejak lahir.
Generasi Beta tidak hanya terbiasa mengonsumsi data seperti generasi sebelumnya. Mmereka juga akan lebih fasih dalam membaca dan menggunakan data. Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan analitik data dengan kreativitas untuk menciptakan solusi dan inovasi baru.
Baca juga: Lebih Susah Diatur! Ini 7 Karakter Anak Generasi Alfa, Moms
2. Kemampuan adaptasi yang tinggi
Perubahan konstan dalam teknologi, ekonomi, dan lingkungan akan menciptakan generasi yang sangat fleksibel. Generasi Beta cenderung memiliki pendekatan lebih bebas terhadap pendidikan tradisional. Platform pembelajaran berbasis AI dan pembelajaran online akan menjadi andalan mereka untuk menguasai berbagai keterampilan dalam waktu singkat.
Kemampuan untuk belajar dengan cepat akan melahirkan individu dengan keahlian lintas sektor. Alih-alih hanya fokus pada satu bidang khusus, mereka cenderung mampu bekerja di berbagai disiplin ilmu.
3. Kesadaran sosial dan lingkungan
Generasi Beta diperkirakan memiliki tingkat kesadaran sosial dan lingkungan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim, mereka akan lebih fokus pada inovasi berkelanjutan dan pola hidup yang ramah lingkungan.
Generasi ini juga tumbuh dalam dunia global yang makin terhubung secara virtual, sehingga kebutuhan mereka akan kolaborasi lintas budaya dan lintas negara jadi sangat penting.
4. Prioritas pada pengalaman
Kehidupan Generasi Beta tidak hanya terfokus pada kepemilikan material, tapi juga pada pengalaman. Mereka akan lebih tertarik dalam menjelajahi kemampuan teknologi, seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), untuk mendapatkan pengalaman yang mendalam.
Namun, meskipun sangat terhubung dengan teknologi, Generasi Beta diharapkan akan menekankan keseimbangan antara aktivitas virtual dan fisik. Mereka akan menciptakan ulang pola hidup sehat dan produktif.
5. Individu yang berbasis AI (AI Inclusive)
AI tidak hanya menjadi alat, AI akan menjadi bagian dari kehidupan Generasi Beta sejak kecil. Alih-alih menggantikan manusia, AI akan menjadi mitra kolaborasi penting yang membantu Generasi Beta dalam pekerjaan sehari-hari, mulai dari tugas sederhana hingga analisis kompleks.
Karena berada di tengah ekosistem digital, keamanan data pribadi akan menjadi prioritas mereka. Mereka akan mencari solusi yang memberikan kontrol penuh atas privasi mereka.
Dampaknya bagi dunia bisnis dan teknologi
Generasi Beta tidak hanya unik dalam karakteristik mereka, tapi juga dalam pengaruh mereka terhadap dunia profesional. Berikut ini beberapa dampak yang mungkin mereka bawa ke sektor inovasi, bisnis, dan teknologi.
1. Transformasi dunia kerja. Generasi Beta akan lebih memilih lingkungan kerja yang fleksibel dan berbasis teknologi canggih. Remote working bukan lagi tren, tapi menjadi standar.
2. Peran AI dalam produktivitas. Adanya kolaborasi intens dengan AI, produktivitas di sektor bisnis, pemasaran, dan inovasi diperkirakan mencapai tingkat yang baru.
3. Pergeseran strategi pemasaran. Bisnis harus lebih beradaptasi untuk melayani individu yang mengutamakan pengalaman personal dengan solusi berbasis big data dan machine learning agar tetap relevan.
Itulah penjelasan mengenai Generasi Beta dan karakteristiknya. Siap menghadapi anak Generasi Beta yang akan mulai lahir di tahun 2025? (M&B/Ayu/RF/Foto: Pexels)